Jadi yang pertama di NTB, Pemkab Loteng salurkan 1.541 ton bantuan pangan - OPSINTB.com | News References -->

30/01/24

Jadi yang pertama di NTB, Pemkab Loteng salurkan 1.541 ton bantuan pangan

Jadi yang pertama di NTB, Pemkab Loteng salurkan 1.541 ton bantuan pangan

 
Jadi yang pertama di NTB, Pemkab Loteng salurkan 1.541 ton bantuan pangan

OPSINTB.com - Pemkab Lombok Tengah (Loteng) menyalurkan bantuan pangan (bapang) cadangan pemerintah kepada 154.127 keluarga penerima manfaat (KPM) dengan jumlah 1.541 ton beras. Penyaluran dilakukan secara simbolis oleh Bupati Loteng, H Lalu Pathul Bahri didampingi Kepala Perum Bulog Kantor Wilayah NTB, Ismed Erlando di halaman kantor bupati setempat, Selasa (30/1/2024). 


Di kesempatan tersebut, bupati meminta kepala dinas terkait untuk bersinergi dengan camat, lurah/kepala desa, dan kepala dusun agar bapang tersebut sampai kepada KPM. 


''Leading sektor harus mengkoordinir ini semua, sehingga dipastikan dari segala sisi; pertama harus sampai ke tangan mereka (KPM),'' kata Bupati Pathul.


Pun dari segi kualitas, lanjut dia, bapang tersebut memiliki kualitas yang baik, dan diharapkan diberikan kepada keluarga yang kurang mampu. Ia menyebut, Loteng merupakan salah satu kabupaten tercepat di NTB dalam hal penyaluran bapang ini. 


''Karenanya, saya selaku pelayan masyarakat Loteng memberikan apresiasi yang seluas-luasnya kepada Bulog NTB. Sering kali permasalahan data membuat pelayanan agak terhambat,'' imbuhnya. 


Sementara, Kepala Perum Bulog Kantor Wilayah NTB, Ismed Erlando, mengatakan untuk tahun ini penyaluran bapang terbagi dalam dua tahap. Di mana pada tahap pertama penyaluran dilakukan pada Januari-Maret dan tahap kedua April-Juni. 


''Masing-masing KPM menerima 10 kg/bulan. Jadi total selama enam bulan 60 kg,'' ujar Ismed. 


Kata Ismed, sebagaimana diketahui tujuan diluncurkannya bapang ini untuk membantu mengurangi beban pengeluaran KPM di masing-masing daerah. Hal ini juga sebagai upaya mengentaskan kemiskinan, rawan pangan, dan salah satu yang paling penting yaitu menjaga gejolak harga. 


''Ini memang terbukti, tahun lalu pada saat bapang tidak diluncurkan harga beras itu tinggi sekali. Setelah diluncurkan, alhamdulillah bisa menekan kenaikan harga,'' ungkap Ismed. 


Ismed menambahkan, adapun data penerima bapang tahun ini berbeda dengan data pada tahun sebelumnya. Di mana tahun lalu sumber data berasal dari Kemensos, sementara untuk tahun ini sumber data berasal dari Kementerian Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan. 


''Jadi memang ada perbedaan data. Terimakasih kepada seluruh dinas terkait yang telah mendukung penyaluran bapang ini,'' tandasnya. (wan)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 OPSINTB.com | News References | PT. Opsi Media Utama