Wabup Loteng: Kader posyandu berperan turunkan angka stunting - OPSINTB.com | News References -->

14/12/23

Wabup Loteng: Kader posyandu berperan turunkan angka stunting

Wabup Loteng: Kader posyandu berperan turunkan angka stunting

 
Wabup Loteng: Kader posyandu berperan turunkan angka stunting

 OPSINTB.com - Rakor Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Tingkat Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) digelar di Ballroom Kantor Bupati Loteng, Kamis (14/12/2023). Wabup Loteng, HM Nursiah dalam sambutannya menyatakan, yakin dengan keberadaan TPPS kabupaten, angka stunting dapat ditekan sesuai target pemerintah pusat, yakni 14 persen. 


Sementara, program penanggulangan stunting di Loteng akan berakhir Desember tahun ini. Untuk itu, pihaknya yakin dengan sisa waktu yang ada progres program dan progres outputnya bisa dievaluasi di akhir Desember. 


''Kita akan lihat nanti apakah yang kita temukan dalam progres program itu berhasil atau tidak. Yang masih pendek, mudah-mudahan ada perkembangan. Yang berat badannya berkurang juga mudah-mudahan ada perkembangan,'' kata wabup.


Dari data sebelumnya, Kabupaten Loteng telah berhasil menurunkan angka stunting hingga mencapai angka 13,34 persen. Dengan sisa waktu yang ada, Loteng berharap angka stunting bisa diturunkan hingga angka 11-12 persen. 


''Makanya optimis bisa 10 persen. Syukur angkanya satu digit,'' imbuhnya. 


Adapun langkah-langkah yang sudah dilakukan untuk menurunkan angka stunting di Loteng sejauh ini ialah dengan mencari hambatan di tingkat bawah. Dari pencarian tersebut, hambatan yang ditemukan adalah dari orangtua sendiri. Semisal cara pola asuh dan kreativitas orang tua untuk penyediaan makanan.


''Contoh kalau tempe tahu mungkin dimasak dikreasikan dengan telur, apakah direbus saja atau dijadikan apa,'' kata Nursiah. 


Untuk itu, Nursiah menekankan betapa pentingnya peran kader posyandu pada fase ini. Sebab, di sinilah kader-kader posyandu diharapkan dapat memberikan pelatihan cara membuat makanan yang penuh kreasi dan sehat.


''Keluarga sekitarnya juga diharapkan ada pembinaan, ada pendampingan secara sukarela bagi keluarga yang punya anak yang stunting,'' ujarnya. 


Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Loteng dr. Nasrullah menyebut, penanganan stunting harus dilakukan sejak anak masih di dalam kandungan. Sebab pada seribu hari pertama kelahiran sangat menentukan ke depan. Apalagi jika ibu yang mengandung mengalami gangguan gizi, akan menjadi cikal bakal bayi lahir dengan berat badan rendah. 


''Kalau sudah begitu, pasti sudah cikal bakal terganggu gizinya kalau tidak dilakukan full up secara baik. Karena sejak lahir berat badannya sudah rendah. Kalau tidak ditangani dengan baik ini akan sering kena penyakit dan gizi buruk,'' ungkapnya. (wan)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 OPSINTB.com | News References | PT. Opsi Media Utama