Dari Segui sampai Rinjani, potret wisata dari FJLT berwajah cantik tapi dilukai - OPSINTB.com | News References -->

31/12/23

Dari Segui sampai Rinjani, potret wisata dari FJLT berwajah cantik tapi dilukai

Dari Segui sampai Rinjani, potret wisata dari FJLT berwajah cantik tapi dilukai

 
Dari Segui sampai Rinjani, potret wisata dari FJLT berwajah cantik tapi dilukai

OPSINTB.com - Akhir tahun 2023 Forum Jurnalis Lombok Timur (FJLT) mempersembahkan sebuah karya berupa buku berjudul Dari Segui sampai Rinjani. Yang berisi tulisan para insan pers yang tergabung dalam organisasi tersebut. 


Buku itu bercerita tentang pesona destinasi pariwisata dari laut hingga gunung, ujung selatan Gumi Patuh Karya sampai utara wilayah Lotim. 


Selayaknya sebuah karya terutama buku, FJLT juga melakukan uji publik. Acara yang dilaksnakaan di Sunrise Land Lombok (SLL) Labuhan Haji, menghadirkan dua akedmisi yabg juga merupakan praktisi pariwisata kelahiran Lotim. 


"Buku setebal 300 hjalaman itu mengkritisi wajah pariwisata Lombok Timur yang begitu cantik tepi ironisnya terluka," kata Ketua FJLT, Rusliadi, dihadapan pukuhan isnan pers kemarin, Sabtu (30/12/2023).


Lanskap destinasi di Lotim, imbuhnya, sangat cantik. Namun kunjungan wisatawan tak pernah memuaskaan.


Kendati pada edisi pertama ini, diakuianya, lebih banyak mengangkat sisi manisnya. Namun buku berikutnya tidak menutup kemungkinan bakal mengupas secara tajam lagi sisi pahitnya.


Menurut pria yang karib disapa Rusli itu, buku Dari Segui Ke Rinjani bakal dilakukan revisi sesuai saran dan masukan yang ada termasuk didalamnya belum masuknya SLL.


"Buku ini merupakan karya perdana. Di karya-karya selanjutnya, kita jamin akan lebih kuat datanya dan jauh lebih tajam," tegas waratawan Suara NTB itu.


Sementara itu, Direktur Sunrise Lamd Lombok, Qori' Bayyinarosyi, mengatakan, terlepas dari seberapa dalam buku tersebut mengulas pengelolaan sektor wisata di Lombok  Timur, mengaku sangat mengapresiasi karya tersebut. Menurutnya ulasan pariwisata yang diterbitkan oleh pihak yang kredible secara pengalaman maupun data.


"Saya sekaligus selaku pegiat literasi, berani bilang, sangat jarang referensi mendalam tentang pariwisata kita, terutama dalam bentuk buku," ucap pegiat pariwisata lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta tersebut.


Menurut Qori, dari hasil penelitiannya, wisata di Lotim, tingkat komersilnya tinggi tetapi minim pemeliharaan. Sehingga banyak wisata yang ada tanpa memperhatikan dampak sisi lainnya.


Dia menegaskan, daya tarik pasar pariwisata Gumi Patuh Karya sangat tinggi. Tetapi daya tahannya yang sangat rapuh.


"Juga anak muda kita tingkat kepedulian terhadap budaya tinggi tetapi tidak ada yang menjiwai dan menghayati budaya yang dimiliki itu," sentilnya.


Kembali ke pariwisataan, Pemerintah Daerah melalui Dinas pariwisata dipandangnya setengah hati mengembangkan destinasi yang ada. Namun lebih mementingkan keuntungan. 


"Melihat jurnal pariwisata, yang diterbitkan UGM, dari 32 kabupatenkota Lombok Timur berada diurutan nomor 2 dari terakhir," bebernya.


Sementara, peneliti pariwisata dan budaya, Karomi, mengatakan terdapat beberapa segmen yang perlu ditinjau dari buku tersebut. Mulai dari lay out buku hingga kelengkapan data serta kritik yang perlu dipertajam.


"Seharusnya dikemas secara lebih komprehensif sertai detail. Referensinya perlu diperkuat dan data yang lebih dilengkapi melalui pengalaman yang dialami," ungkap kandidat doktoral di salah satu kampus ternama Tanah Air itu.


Selain itu, ia menekankan bahwa suara media massa merupakan formula yang paling ampuh mengontrol kebijakan pemerintah, termasuk di sektor pariwisata.


"Jangan hanya sisi manisnya saja diungkapkan, sisi ironis sakitnya juga harus dimuat agar pemerintah bisa evaluasi diri," sarannya. (kin)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 OPSINTB.com | News References | PT. Opsi Media Utama