Dikira sampah tapi ternyata mayat perempuan - OPSINTB.com | News References -->

21/11/23

Dikira sampah tapi ternyata mayat perempuan

Dikira sampah tapi ternyata mayat perempuan

 
Dikira sampah tapi ternyata mayat perempuan

 

OPSINTB.com - Mayat perempuan ditemukan mengapung dan tersangkut di tiang darmaga Pantai Tanjung Menangis Desa Ketapang Raya, Kecamatan Pringgabaya, Lombok Timur. Peristiwa itu terjadi pada Senin (18/11/2023), sekira pukul 22.30 Wita. Kejadian tersebut sontak menghebohkan wrga setempat.


Belakangan mayat tersebut diketahui berinisial BR (50 tahun), warga Dusun Montong Sari, Desa Pringgabaya, Kecamatan Pringgabaya, Lotim. 


Kapolres Lombok Timur melalui Kasi Humas, Iptu Nikolas Oesman, mengamini peristiwa itu. Dia menerangkan penemuan mayat tersebut pertama kali ditemukan oleh 4 orang warga yang tengah mancing ikan diatas jebatan Dermaga Pantai Tanjung Menagis, Desa Ketapang.


"4 orang ini melihat sesuatu yang mengapung dan sedang tersangkut di tiang dermaga oleh salah satu pemancing mengira itu sampah," terang Kasi Humas Polres Lotim, Nikolas Oesman, Selasa (21/11/2023).


Tetapi setelah ditarik, barulah mereka terkejut melihat benda tersebut yang ternyata seorang mayat menggunakan baju dan celana lejin panjang warna hitam dan masker berwarna yang sama.


Oleh pemancing, jelasnya, mayat tersebut langsung bergegas dibawa ke pinggir pantai tepat di warung yang ada di lokasi itu. Selanjutnya salah seorang dari mereka memberitahukan bahwa ada mayat yang mengapung.


"Setelah itu barulah masyarakat pemilik warung beramai ramai menuju dermaga dan masyarakat secara beramai ramai menaikkan mayat tersebut keatas dermaga," pungkasnya.


Tak berselang lama, petugas dari Polsek Pringgabaya dan Puskesmas Batuyang tiba di lokasi kejadian dan langsung membawa mayat tersebut menggunakan ambulance untuk dilakukan pemeriksaan oleh dokter.


Dari hasil pemeriksaan dokter di Puskesmas Batuyang, tidak terdapat tanda-tanda kekerasan pada tubuh mayat tersebut. Dan yang bersangkutan merupakan orang yang mengalami gangguan jiwa.


Dikatakan, hal itu diketahui dari keterangan adik kandungnya juga masyarakat sekitar. Yang menegaskan selama hidupnya yang bersangkutan mengalami gangguan jiwa sejak tahun 2000.


"Keluarga korban menerima Kejadian tersebut sebagai musibah dan menolak untuk dilakukan tindakan otopsi terhadap korban," tutupnya. (zaa)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 OPSINTB.com | News References | PT. Opsi Media Utama