Penyuluhan tiga kenker di Lombok Timur - OPSINTB.com | News References -->

20/08/23

Penyuluhan tiga kenker di Lombok Timur

Penyuluhan tiga kenker di Lombok Timur

 
Penyuluhan tiga kenker di Lombok Timur


OPSINTB.com - Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur, Ikatan Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (Iluni FKUI), Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Lotim, serta PT Fyrom Internasional yang selaku sponsor ship, jalin kerjasama penyuluhan kesehatan.


Kegiatan tersebut bertajuk Penyuluhan 3 Kanker Terbanyak di Indonesia "Kanker Payudara, Kanker Serviks, dan Kanker Paru" itu berlangsung di lantai dua kantor Bupati Lombok Timur pada hari Sabtu (19/08/2023).


Yang dihadiri oleh sejumlah dokter spesialis, alumni Universitas Indonesia, Bupati Lombok Timur, Ketua Penggerak PKK Provinsi NTB.


"Kami pemerintah Lombok Timur telah bekerjasama dengan UI sejak 2019 yang lalu," ucap Bupati Lotim, HM Sukiman Azmy, dalam sambutannya.


Sudah banyak hal yang telah dilakukan bersama-sama. Lantaran itu dirinya mengucapkan banyak terimakasih, atas kegiatan tersebut. 


"Atas nama masyarakat Lotim, kami mengucapkan terimakasih yang tulus karena telah diberikan perhatian, bantuan, jasa serta do'a," ucapnya.


Ketua Penggerak PKK Provinsi Nusa Tenggara Barat, Dr Hj Niken Saptarini Widyawati, hari ini tenaga kesehatan yang ada di Lotim bisa mendapatkan pencerahan ilmu yang terbaru tentang kanker payudara, serviks, serta paru.


"Tentu saja kami mengucapkan terimakasih banyak, ini bagian dari upaya kita untuk terus meningkatkan kesehatan masyarakat," terangnya.


Dikatakan, NTB memiliki program posyandu keluarga yang diseluruh wilayah kabupaten, khususnya Lotim. Menurut Niken, tak hanya menyangkut kesehatan ibu dan balita, tapi untuk seluruh lapisan masyarakat.


Dia menerangkan, posyandu keluarga sebagai tempat sosialisasi dan edukasi. Namun demikian, betapa pun banyaknya uapaya menyediakan layanan kesehatan jika tak dibarengi dengan pemberian informasi mengenai kesehatan disebutnya percuma.


Sebab, kata dia, jika penduduk yang sakit terus bertambah, terlebih penyakit kanker yang memerlukan pengobatan lama dan mahal. Tentu saja bakal menjadi beban bagi pemerintah dan masyarakat.


Di sini betapa pentingnya para Nakes memahami penyakit-penyakit ini bisa menyebarkan informasinya, tentu saja pencegehannya kepada masyarakat.


"Penyakit kanker tidak pernah diharapkan, tapi ketika datang pun tidak bisa dihindari," ujarnya.


Lantaran itu dirinya mengajak agar semua pihak terus berupaya sdar bersama. Melalui pola hidup yang sehat, lingkungan sehat pula, serta menejmen steres yag baik dan sebagainya.


Semantara, Kepala Dinas Kesehatan Lombok Timur, H Fathurrahman menyampaikan, tiga kanker terbanyak di Indonesia adalah kanker serviks dan payudara pada perempuan, serta paru pada laki-laki. Pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan deteksi dini disertai pola hidup sehat.


“Upaya yang perlu dilakukan untuk mencegah kanker ini adalah dengan melakukan deteksi dini dan berperilku hidup bersih dan sehat,” kata Fathurrahman yang dikonfirmasi awak media sesaat sebelum acara dimulai.


Kaitan dengan tersebut, lanjut dia, Sumber Daya Manusia (SDM) tenaga kesehatan (nakes) jadi indikator paling pokok. Segmen penting untuk terus meningkatkan kemampuan, pengetahuan, skill, serta keterampilan. Khusunya dalam bidang kanker, agar bisa melakukan deteksi dini.


Dijelaskannya, kedokteran atau kesehatan merupakan disiplin ilmu yang sangat dinamis. Terus berkembang sesuai zaman. Lantaran itu, kemampuan nakes perlu terus di upgrade.


Dirinya melihat, kemampuan screaning Nakes di Gumi Patuh Karya perlu di upgrade. Agar bisa cepat mendeteksi, merujuk dan tindakan lainnya.


"Saya memandang acara penyuluhan terkait kanker yang dilaksanakan di Lotim ini, sangatlah penting dan perlu untuk dilaksanakan," ucapnya.


Ia membeberkan, berdasarkan data Rumah Sakit Umum dr Raden Soedjono Selong, pada tahun 2020 September-Desember ada 22 kasus kanker payudara dan 8 kasus kanker rahim. 


Januari-Desember tahun 2021 ada 93 kasus kanker payudara dan 17 kasus kanker rahim. 


Selanjutnya pada tahun 2022, Januari - Desember ada 103 kasus kanker payudara dan 9 kasus kanker rahim. Sedangkan pada tahun 2023, Januari - Juli ada 57 kasus kanker payudara dan 8 kasus kanker rahim.


Di lain sisi, pihaknya telah melakukan berbagai upaya melalui Puskesmas. Berupa kegiatan pemeriksaan dua kanker tersebut.


Tercatat periode Januari-Juli 2023, telah dilakukan pemeriksaan kanker leher rahim sebanyak 61.351. Dari jumlah itu, ditemukan sebanyak 58 positif kanker leher rahim.


Periode yang sama yakni Januari-Juli 2023, juga telah dilakukan pemeriksaan kanker payudara 65.361 dan didapatkan sebanyak 13 positif kanker payudara.


"Saat itu, kerjasama lebih kita arahkan dalam ikhtiar Pemkab Lombok Timur dalam melakukan pengendalian stunting dan riset-riset. Kerjasama ini terus berkembang dan berjalan hingga saat ini," ucapnya.


Dirinya berpesan agar tenaga nakes yang ada di daerah ini tidak cepat puas dan cukup diri dengan kemampuan yang dimilikinya. Namun harus terus mengupgrade pengetahuannya. Sebab, ilmu kedokteran terus berkembang mengikuti hasil penelitian. (kin)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 OPSINTB.com | News References | PT. Opsi Media Utama