Menurunkan angka kemiskinan ekstrem jadi tugas berat Pemda Lotim

Menurunkan angka kemiskinan ekstrem jadi tugas berat Pemda Lotim

OPSINTB.com - Bupati Lombok Timur, H M Sukiman Azmy mengakui, Pemda memiliki tugas berat menurunkan angka kemiskinan ekstrem hingga nol persen seperti ditargetkan pemerintah pusat.

"Karena itu saya berharap semua pihak dapat bekerja seoptimal mungkin," harap HM Sukiman Azmy, dalam sambutannya saat membuka Musrenbang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2024 yang berlangsung di Ballroom Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Lombok Timur, Selasa (18/4/2023).

Acara yang dihadiri Sekda dan pimpinan OPD serta mitra kerja, baik lembaga pemerintah maupun swasta itu bupati mengkritisi belum terintegrasinya program Pemprov dengan Pemkab. Oleh sebab itu, ia meminta kepada kepala Bappeda Provinsi NTB yang turut hadir pada kesempatan tersebut untuk memaparkan rencana pembangunan daerah (RPD). Dengan demikian, kata dia, Pemda dapat mendukung dengan sebaik-baiknya.

"Saya mengajak seluruh pihak untuk fokus menentukan skala prioritas sehingga program yang dilaksanakan dapat benar-benar dirasakan oleh masyarakat," ajaknya.

Sementara itu Kepala Bappeda NTB, Iswandi, dalam paparannya menyampaikan, perencanaan pembangunan kini disusun lebih berdasarkan prinsip teknokratik daripada pendekatan politis atau yang bersifat top down. Sehingga, bebernya, diharapkan mampu mengatasi persoalan mendasar seperti kemiskinan, kualitas SDM, termasuk keterbatasan fiskal.

"Menjawab Bupati terkait program yang terintegrasi antara Pemda Kabupaten dan Provinsi saya sepakat perlunya kabupaten dan Pemprov saling menguatkan dengan memperhatikan indikator mikro," ujarnya.

Dirinya menilai, arah RPD Lotim tahun 2024-2026 mendatang sudah selaras dengan arah RPD Provinsi NTB. Namun demikian ia mengakui diperlukan penyesuaian target yang lebih optimis.

Iswandi berharap, adanya target yang lebih berani dari OPD dan meninggalkan kenyamanan sendiri. Dirinya menjelaskan, dalam kurun tiga tahun ke depan Lotim, mengarahkan pengembangan taman bumi (Geopark) Rinjani dan pengembangan kawasan selatan dengan basis rendah karbon dan berketahanan iklim.

Di lain sisi, untuk mengatasi keterbatasan fiskal ia mengingatkan, pembangunan tidak hanya dilaksanakan pemerintah melainkan dapat melibatkan pihak lain. Dengan cara sepandai mungkin menyusun sinergitas program.

Dikatakan, RPD Provinsi NTB 2024-2026 diarahkan kepada transformasi ekonomi dengan memposisikan NTB yang lebih kuat di kawasan regional Bali-Nusa Tenggara. Gumi Patuh Karya juga disebutnya ditopang dengan empat pilar pembangunan manusia.

"Sementara itu RPD Lombok Timur ditopang empat pilar, yaitu pembangunan manusia berkualitas, sehat, dan berdaya saing, pembangunan tata kelola pemerintahan yang baik, pembangunan ekonomi inklusif, dan pembangunan lingkungan lestari dan tangguh bencana," pungkas Iswandi. (red)