Gagal nikah jadi salah satu sebab warga Lombok Timur alami ODGJ - OPSINTB.com | News References -->

09/04/23

Gagal nikah jadi salah satu sebab warga Lombok Timur alami ODGJ

Gagal nikah jadi salah satu sebab warga Lombok Timur alami ODGJ

 
Gagal nikah jadi salah satu sebab warga Lombok Timur alami gangguan jiwa

OPSINTB.com - Sebanyak 3.825 warga Kabupaten Lombok Timur masuk kategori Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ). 

Data tersebut disampaikan Dinas Kesehatan (Dikes) Kabupaten Lombok Timur, berdasarkan hasil rekapitulasi dari masing-masing puskesmas di seluruh desa di Lombok Timur sepanjang tahun 2022 hingga kini.

Usut punya usut, banyaknya ODGJ di Lombok Timur sendiri rata-rata disebabkan oleh gagal nikah. 

Demikian disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan, Pengendalian Penyakit, dan Kesehatan Lingkungan, Budiman Satria saat dikonfirmasi wartawan belum lama ini.

"Cukup tinggi karena memang jumlah penduduk kita Lombok Timur juga paling tinggi. Tahun 2021 jumlah ODGJ 3.825. Tapi dari semua pasien yang kita temui ini sudah ditangani oleh pihak puskesmas atau rumah sakit untuk diberikan pengobatan dan layanan standar penanganan," ucap Budiman.

Dikatakannya, secara umum ada dua jenis ODGJ di Lombok Timur, yakni ODGJ berat dan sedang. 

Dari ODGJ berat terdapat beberapa gejala yakni halusinasi, gangguan proses berpikir, kemampuan berpikir dan tingkah laku yang aneh seperti mengamuk, hingga teriak-teriak. 

Sedang untuk ODGJ ringan gejala yang timbul umumnya tertawa atau nangis sendiri tanpa sebab yang jelas. 

Diungkapkannya, penyebab utama terjadi nya ODGJ ini, bisa berasal dari berbagai hal, baik dari lingkungan atau sisi kepribadian seseorang. 

"Kita juga pernah temukan kasus gagal nikah, kalau tidak salah di wilayah Puskesmas Terara tahun 2022. Sempat ditunda menikah waktu itu oleh orang tuanya karena umurnya di bawah 17 tahun hingga akhirnya naik di tower," ujarnya. 

Untung saja, kata dia, pihak Dikes sudah membuat tim penangan kesehatan jiwa yang disebut tim Pelaksana Kesehatan Jiwa Masyarakat yang bergerak bersama aparat untuk menghentikan ODGJ tersebut. 

Kendati demikian ia berharap, adanya deteksi dini apabila ada gangguan jiwa dari masyarakat apalagi kalau ada keluhan. 

Untuk itu ia mendorong masing-masing desa membentuk desa siaga sehat jiwa sehingga masyarakat desa baik tatanan masyarakat atau perangkat desa bisa mendeteksi secara awal kesehatan jiwa masyarakatnya. "Agar bisa terhindar dan bisa diminimalisir gejalanya," demikian Budiman. (yan)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 OPSINTB.com | News References | PT. Opsi Media Utama