Sukiman perintah anak buahnya susun strategi optimalisasi PAD 2023 - OPSINTB.com | News References -->

04/01/23

Sukiman perintah anak buahnya susun strategi optimalisasi PAD 2023

Sukiman perintah anak buahnya susun strategi optimalisasi PAD 2023

 
Sukiman perintah anak buahnya susun strategi optimalisasi PAD 2023

OPSINTB.com - Mengawali tahun anggaran 2023, Bupati Lombok Timur, HM Sukian Azmy mengumpulkan 18 pimpinan OPD penghasil pendapatan asli daerah (PAD) sebagai upaya optimalisasi PAD, Rabu (4/1/2023) di Ruang Rapat Bupati.

Hadir pula Sekda Lombok Timur, HM Juaini Taofik serta Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra.

Bupati dalam arahannya meminta agar target dan realisasi PAD tidak terlalu berbeda jauh, mengingat realisasi PAD tahun 2022 lalu berada di angka 65 persen dari target yang telah ditetapkan.

Karena itu, ia meminta kepada para pimpinan OPD menemukan metode yang tepat untuk memprogresifkan capaian PAD masing-masing. "Jangan sampai tahun 2023 realisasi berada di bawah tahun 2022," tekannya. 

Bupati secara spesifik juga menyebut sejumlah PAD yang potensinya belum digarap secara optimal seperti pajak hotel dan restoran, retribusi pasar, retribusi peternakan, serta pajak mineral bukan logam dan batuan (MBLB).

"Sumber daya manusia (SDM) pengelola juga perlu ditingkatkan kualitasnya, termasuk regulasi perlu dibenahi. Karena ini sudah tidak relevan dengan perkembangan terkini atau pun menghambat investasi," kata bupati.

Penagihan terhadap pengusaha yang masih menunggak kewajiban juga menjadi penekanan bupati sembari mengarahkan sejumlah aset agar dikelola pihak ke-3 guna mendapatkan hasil optimal. 

Sejalan dengan itu, Sekda Lombok Timur, HM Juaini Taofik meminta agar dilakukan pengawasan berkala terhadap SDM sehingga tidak menimbulkan dampak negatif terhadap upaya pemenuhan target PAD. 

"Selain itu, pentingnya pemanfaatan teknologi informasi untuk menekan kebocoran," pungkasnya.

Tahun 2023 ini, seiring dicabutnya PPKM, Sekda berharap realisasi PAD Lombok Timur lebih baik. Hal tersebut beralasan sebab selama dua tahun terakhir masih diberlakukan relaksasi bagi para pengusaha sebagai dampak pandemi covid-19. (red)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 OPSINTB.com | News References | PT. Opsi Media Utama