Warga keberatan, truk pengangkut material tambak Suryawangi lewati lahan miliknya - OPSINTB.com | News References -->

28/09/22

Warga keberatan, truk pengangkut material tambak Suryawangi lewati lahan miliknya

Warga keberatan, truk pengangkut material tambak Suryawangi lewati lahan miliknya

 
Warga keberatan, truk pengangkut material tambak Suryawangi lewati lahan miliknya

OPSINTB.com - Keberadaan Tambak Udang Suryawangi, Kecamatan Labuan Haji, Lombok Timur, banyak dikeluhkan warga setempat. Tak hanya lantaran dugaan belum menunaikan janji, namun truk pengangkut material tambak tersebut melewati lahan warga.

Salah satu lahan tersebut milik warga Lingkungan Karangsari, Kelurahan Suryawangi. Ia mengaku tak menjual lahannya, lantaran pihak perusahaan tak berani dengan harga yang ditawari oleh pemilik. Dirinya menginginkan, harga tanahnya Rp 300 ribu per meter.  

"Saya tidak menjual kan mereka tak berani dengan harganya," kata salah seorang pemilik lahan, Jupri, kepada opsintb.com, Selasa (27/9/2022).

Sebenarnya ia mengaku bukannya tak mau. Bahkan jika itu atas nama pemerintah dirinya siap memberikan, tidak hanya 1 meter 3 meter pun bakal ia beri.

Tapi ini, ucapnya, jika harganya sesuai ia bakal lepas. Belum lagi pajak yang telah ia bayarkan. 

Kendati demikian, ia mengaku tak pernah berkomentar panjang lebar terkait hal tersebut.

Kendati jalan itu bukan hak milik perusahaan, truk pengangkut material tambak tetap melalui lahan miliknya. Padahal ia telah menaruh skat berupa batangan kayu, namun tetap saja dilindas.

Lantaran itu dirinya memasang beton di batas tanah miliknya.

"Kalau mereka berfikir, mereka akan merasa malu tapi ini semau-maunya," ketusnya.

Awalnya, dari pihak tambak berencana membangun jalan menuju lokasi dengan lebar 6 meter, dan di sisi kanan dan kiri lintasan itu bakal diambil 3 meter.

Ia menceritakan, dari 3 meter yang diukur. Hanya 2 meter yang akan dibayar oleh pihak perusahaan. 1 meternya untuk jalan umum.

Seiring berjalan, rencana jalan dengan lebar lebar 6 meter itu gagal. Sehingga, yang 2 meter lahan warga yang telah diambil dibayar hanya 1 meter. 1 meter lainnya entah kemana.

Sampai saat ini perusahaan tetap mengklaim memiliki lebar jalan 2 meter. Bahkan telah menaruh kerikil di pinggir lintasan tersebut.

"1 meter yang dibeli, 2 meter mereka ngukur, namanya kan semau-maunya," ucap dia

Menurutnya pemuda di lingkungan setempat tidak setuju dengan pembangun tambak di lokasi setempat. Kendati saat ini belum terlihat gerakan apa pun. (zaa/tim)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 OPSINTB.com | News References | PT. Opsi Media Utama