OPSINTB.com - Asesmen 61 desa wisata di Kabupaten Lombok Tengah masih dalam proses. Proses asesmen tersebut melibatkan beberapa ahli, praktisi, akademisi, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), perwakilan media, Poltekpar, Sekolah Tinggi Pariwisata (STP), Lembaga Forum Desa Wisata, dan Asosiasi Pokdarwis.
Proses asesmen dilakukan dengan mengirimkan formulir penilaian yang diisi langsung oleh desa bersangkutan. Setelah itu, tim asesmen melakukan pemanggilan untuk menguji apa yang sudah disampaikan di formulir.
"Baru ditindaklanjuti dengan peninjauan lapangan apabila diperlukan untuk mengecek kebenaran yang mereka sampaikan," kata Kabid Pengembangan SDM Dinas Pariwisata Lombok Tengah, Lalu Muhammad Hatta pada wartawan, Selasa (19/7/2022).
Hatta menjelaskan, kriteria penilaian telah disepakati yakni mengikuti kriteria penilaian Anugerah Desa Wisata Indonesia. Tujuannya, di tingkat nasional Anugerah Desa Wisata Indonesia dilaksanakan setiap tahunnya. Sehingga, kata Bajang Ata, panggilan karibnya, desa-desa yang mengikuti asesmen bisa mempersiapkan diri untuk mengikuti lomba Anugerah Desa Wisata Indonesia.
"Karena memang di tingkat nasional tiap tahun Anugerah Desa Wisata Indonesia selalu ada. Sehingga dari sekarang, mereka sudah mulai mempersiapkan diri," jelas Bajang Ata.
Sebagai informasi, pada Jumat (22/7/2022) besok akan diserahkan plakat penghargaan kepada empat desa wisata yang mengikuti Anugerah Desa Wisata Indonesia. Penyerahan akan dilakukan oleh Bupati Lombok Tengah, HL Pathul Bahri di Lancing, Kecamatan Praya Barat. Adapun empat desa dari Kabupaten Lombok Tengah yang mengikuti lomba Anugerah Desa Wisata Indonesia tersebut ialah Desa Setanggor (masuk 100 besar), Desa Puyung (masuk 300 besar), Desa Rembitan dan Desa Jango (masuk 500 besar) dari 3.500 desa wisata seluruh Indonesia.
"Ini akan diserahkan oleh Bupati besok pada saat acara di Lancing," tuturnya.
Bajang Ata berharap tahun depan akan lebih banyak desa wisata di Lombok Tengah bisa mengikuti lomba Anugerah Desa Wisata Indonesia. Sesuai tujuan kepemimpinan Pathul-Nursiah untuk memajukan dunia pariwisata di Lombok Tengah, sebutnya, setidaknya akan muncul sepuluh desa wisata bertaraf internasional di Lombok Tengah. Dijelaskan, yang bertaraf internasional adalah desa wisata yang sudah masuk klasifikasi mandiri untuk pengembangan pariwisatanya.
Lalu bagaimana dengan desa wisata yang masuk asesmen namun tidak aktif mengikuti?Menurutnya, ke depan desa wisata di Lombok Tengah akan diklasifikasikan menjadi empat bagian. Klasifikasi tersebut, terangnya, terdiri dari desa wisata rintisan, berkembang, maju, dan mandiri.
"Hasil penilaian itu nanti dengan menggunakan sistem skoring, maka mana desa-desa yang tidak aktif nanti akan masuk ke desa wisata rintisan," terangnya. (wan)
follow OPSINTB.com | News References dan dapatkan update informasi kami di twitter
Follow OPSINTB.com | News References dan dapatkan update informasi kami di Instagram
follow Instagram Kami