Masyarakat Adat Sasak panjatkan doa tolak bala - OPSINTB.com | News References -->

02/02/21

Masyarakat Adat Sasak panjatkan doa tolak bala

Masyarakat Adat Sasak panjatkan doa tolak bala

 
Masyarakat Adat Sasak panjatkan doa tolak bala

OPSINTB.com - Wakil Bupati Lombok Timur, H Rumaksi Sj menghadiri acara Lombok Mercusuar dengan rangkaian doa bersama menolak bala, Selasa (2/2/2021)

Hadir pada kesempatan tersebut, Sekda Provinsi NTB H Lalu Gita Ariadi, Kabinda NTB, Kajati, Kapolres Lombok Timur, Perwakilan Kodim 1615/Lombok Timur, Camat Sembalun, 44 penghulu gunung, tokoh agama, dan tokoh masyarakat.

Wakil Bupati dalam sambutannya menyampaikan terima kasih atas terselenggaranya kegiatan tersebut sebagai salah satu upaya meminimalisasi dampak berbagai bencana, baik alam maupun non alam. Contohnya bencana yang tengah dihadapi saat ini, yakni Covid -19 yang di Indonesia kasusnya, sudah tembus 1 juta lebih orang. 

"Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk penanggulangannya. Untuk itu kita harapkan melalui doa yang kita panjatkan bersama dapat segera mengakhiri pandemi ini," pungkas Wabup.

Wabup juga mengingatkan pentingnya persatuan dengan menerima perbedaan-perbedaan yang ada, serta melaksanakan protokol kesehatan guna mencegah semakin meluasnya penyebaran Covid-19. 

Sekda Provinsi NTB yang juga Ketua Gugus Tugas Covid-19 Provinsi NTB mengungkapkan hal serupa, yaitu pentingnya menerapkan protokol kesehatan 3M. 

Ia menggambarkan kondisi dan penyebaran covid-19 di Provinsi NTB hingga 31 Januari yang mencapai 7667 orang, di mana yang masih dalam perawatan jumlahnya mencapai lebih dari seribu kasus (1448 orang). 

Diperkirakan tanpa adanya upaya signifikan untuk pengendalian, termasuk kedisiplinan menerapkan protokol kesehatan serta vaksinasi maka pada tahun 2021 mendatang angkanya bisa mencapai 15-20 ribu kasus. "Semoga doa yang dilakukan dapat menekan angka kasus dibarengi penerapaan 3M," harapnya.

Diingatkannya pula untuk mewaspadai bencana hidro-meteorologi dan bencana lainnya sebelum menutup sambutan dengan lantunan tembang sasak.

Ritual nyentulak desa ini dilaksanakan untuk melestarikan adat dan budaya gotong royong masyarakat di sasak dan sebagai wadah silaturahmi seluruh tokoh di pulau Lombok, sekaligus doa bersama untuk mencegah dampak bencana yang terjadi di Gumi Selaraparang ini. (yan)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 OPSINTB.com | News References | PT. Opsi Media Utama