Oknum PNS di Lombok Barat jual ekstasi Rp 600 ribu per butir - OPSINTB.com | News References -->

07/01/21

Oknum PNS di Lombok Barat jual ekstasi Rp 600 ribu per butir

Oknum PNS di Lombok Barat jual ekstasi Rp 600 ribu per butir

 
Oknum PNS di Lombok Barat jual ekstasi Rp 600 ribu per butir

OPSINTB.com - Oknum PNS pada Dinas Kesehatan (Dikes) Lombok Barat, inisial INA (46) warga Kelurahan Bajur, Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat dibekuk Satresnarkoba Polresta Mataram karena diduga mengedarkan dan menjual narkotika jenis ekstasi. 

Kapolresta Mataram, Heri Wahyudi menjelaskan, INA ditangkap Rabu (6)1/2021) sekitar pukul 23.00 wita beserta dua orang rekannya. Yaitu perempuan berinisial DS (20) warga Desa Kelebuh, Kecamatan Praya Tengah, Lombok Tengah dan IMS (34) warga Karang Pendem, Kelurahan Cilinaya Kota Mataram. 

"Kami mengamankan tiga orang yang diduga penjual dan pengedar Narkotika jenis Ekstasi. Salah satunya oknum PNS di Dikes Lombok Barat," ungkap Heri, Kamis (07/01/2021). 

"Kami menangkap ketiganya di Jalan Umar Madi Lingkungan Karang Pendem, Kelurahan Cilinaya. Ini berawal dari informasi adanya informasi jual beli ekstasi," bebernya.

Saat pelaku ditangkap, petugas langsung melakukan penggeledahan badan. Lalu didapati 10 butir narkotika jenis ekstasi warna kuning berlogo mahkota. Berikutnya uang tunai Rp 13.428.000 yang diduga hasil transaksi narkotika. Barang bukti lainnya empat buah kartu ATM, satu unit motor dan sejumlah HP.

"Ekstasi yang kami dapatkan ada 10 butir. Selanjutnya barang bukti dan ketiga pelaku langsung kami amankan untuk diproses lebih lanjut," katanya. 

Introgasi singkat sudah dilaksanakan. Terungkap IMS adalah kurir untuk mengantarkan ekstasi kepada pemesan. "IMS itu yang bukan PNS. Ternyata dia kurirnya," imbuhnya. 

Keterlibatan INA sebagai PNS diduga menjual. Ekstasi yang didapatkan petugas diduga sisa stok Tahun baru. "Ekstasi itu dari sebelum tahun baru sudah masuk. Kemungkinan juga sudah dijual untuk dipakai di Tahun baru. Karena Ekstasi ini kan dinikmati sambil mendengarkan suara musik yang keras," tutur Heri. 

Sebagai PNS, INA diduga tergiur dengan keuntungan menjual ekstasi "Satu butir ekstasi dijual Rp 600 ribu. Tergiur dia dengan keuntungannya. Kita masih dalami sudah berapa lama dia dibisnis ini. Kita juga harus melakukan undercover buy. Karena dia tidak sembarangan menerima pembeli. Satu pembeli maksimal boleh membeli 10 butir," katanya. 

Dengan perbuatannya, pelaku terancam dijerat pasal 114 ayat (1), pasal 132 ayat (1), pasal 112 ayat 1 dan pasal 127 ayat (1) UU RI nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika dengan ancaman di atas empat tahun penjara. (red)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 OPSINTB.com | News References | PT. Opsi Media Utama