Fakta Mengerikan di Balik Kasus Meninggalnya Ketua BKD Wakan, Ada Tombak dan Parang - OPSINTB.com | News References -->

30/04/20

Fakta Mengerikan di Balik Kasus Meninggalnya Ketua BKD Wakan, Ada Tombak dan Parang

Fakta Mengerikan di Balik Kasus Meninggalnya Ketua BKD Wakan, Ada Tombak dan Parang

Pelaku pembunuhan ketua bkd wakan jerowaru ditangkap polisi

OPSINTB.com - Maskur (48) laki-laki, alamat Dusun Tambun, Desa Wakan, Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur. Kini Ketua Badan keamanan Desa (BKD) Wakan itu sudah meninggalkan dunia untuk selama-lamanya. Ia diduga menjadi korban tindak pidana penganiayaan yang terjadi di Dusun Tuping, Desa Wakan, Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur pada hari Rabu 29/4/2020.

Namun, Polres Lombok Timur tak butuh waktu lama untuk mengungkap kasus penganiayaan keji tersebut. Ya, kurang 1x24 jam, terduga pelaku penganiayaan inisial A (65) laki-laki asal Kecamatan Praya Timur, Lombok Tengah sudah berdiri lemas di hadapan awak media pada Acara Konfrensi Pers yang digelar Polres Lombok Timur, Kamis 30/4/2020.

Saat ini pelaku beserta barang bukti sudah diamankan di Polres Lombok Timur untuk dilakukan proses hukum lebih lanjut.

Dan, berikut kronologis kejadian dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh pelaku A.

Tutur Kapolres Tunggul, kejadian berawal dari adanya pencurian ternak Yang terjadi di Dusun Embung Kao, Desa Wakan, Kecamatan Jerowaru pada hari Rabu (29/4) sekitar pukul 02.00 dini hari. Kemudian pemilik ternak, yaknk Amaq Her menelpon korban (Maskur) dan beberapa rekannya dengan maksud meminta pertolongan agar menyusul jejak kaki kerbaunya yang dibawa kabur oleh pelaku pencurian.

Pada saat kejadian tersebut korban bersama 3 orang rekannya berjalan kaki dari rumah menuju arah Lombok Tengah, mencari jejak kerbau milik korban pencurian. Namun, saat sampai di perbatasan Lombok Timur dan Lombok Tengah, tepatnya di Dusun Tuping, Desa Wakan, korban Maskur bertemu dengan gerombolan orang yang berada di pinggir sawah dengan membawa tombak, parang dan senter.

"Karena posisi gelap korban menghampiri para pelaku dengan maksud menanyakan aktivitas pelaku," tutur Tunggul.

Namun sayang, para pelaku justru berteriak maling karena mengira grombolan korban adalah pelaku pencurian ternak. Sehingga terjadi perkelahian yang mengakibatkan nyawa korban melayang.

Setelah kejadian tersebut, kata Tunggul, Unit Identifikasi Sat Reskrim Polres Lombok Timur melaksanakan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Selanjutnya dilakukan dokumentasi Visum Et Repertum terhadap korban. Hasilnya, terdapat patah tulang rahang, luka sobek di bagian tulang rusuk kiri dan lengan kiri korban.

Kemudian Polisi melakukan pemeriksaan terhadap 9 orang saksi yang mengetahui kejadian serta yang berada di TKP. Dan, mengamankan barang bukti berupa 1 buah parang, satu buah tombak milik pelaku, serta beberapa alat bukti lainnya. "Kami juga mengamankan 3 orang yang diduga pelaku," pungkas mantan Kapolres Sumbawa itu. (met)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 OPSINTB.com | News References | PT. Opsi Media Utama