Kepala Sekolah SDN 4 Tanjung Luar, Yusuf Tolip Napis mengatakan, angka putus sekolah di sekolahnya memang ada. Namun ia dan guru-guru di sekolah setempat terus berinovasi nemutus mata rantai anak putus sekolah.
"Visi kita saat ini adalah memutus mata rantai anak putus sekolah dan memeperkuat imtak murid," pungkasnya, Senin 4/11/2019.
Tenaga pendidik SDN 4 Tanjung Luar menanamkan semangat belajar murid, dengan menjadikan sekolah sebagai rumah pribadi dan tempat bermain. Taman sekolah mulai dibenahi. Aktivitas murid pada sore hari di sekolah mulai dipadati dengan berbagi kegiatann positif. "Anak-anak disibukan kegiatan sore di sekolah dengan kegiatan seni dan olahraga," kata Yusuf.
Dengan begitu murid akan betah di sekolah. Bahkan, kata Yusuf, anak-anak sekarang mulai betah di sekolah. Sepulang sekolah mereka hanya pulang makan lalu kembali ke sekolah untuk sekedar bermain, olahraga dan belajar kelompok/les.
"Berkegiatan tidak perlu bergantung pada sarana, yang penting ada semangat anak-anak," kata Yusuf.
Ke depan, tegasnya, ia dan guru-guru setempat akan terus berbenah dan siapkan apa kekurangan yang ada di sekolah. Hal ini tak lain dalam upaya memutus mata rantai anak putus sekolah. "Apalagi ini di daerah pesisir pantai," pungkasnya.
Ia menganggap tantangannya cukup besar. Sebab anak-anak banyak yang ditinggal orang tua pergi merantau dan menangkap ikan hingga berhari-hari bahkan berbula-bulan.
"Itu sebabnya sekolah anak tidak terkontol akhirnya memilih putus sekolah," jelas Yusuf.
Namun sekarang, saat ada anak tidak masuk sekolah dua atau tiga hari, guru langsung mendatangi murid ke rumahnya untuk memperjelas alasan murid tidak berseragam sekolah. (met)
follow OPSINTB.com | News References dan dapatkan update informasi kami di twitter
Follow OPSINTB.com | News References dan dapatkan update informasi kami di Instagram
follow Instagram Kami