OPSINTB.com - Peringatan ke 41 Hari Anak Nasional (HAN) tahun 2025 di Kabupaten Lombok Timur, berlangsung khidmat. Momentum itu bukan sekedar acara seremonial, tapi juga ajang refleksi bagi pemerintah.
Kegiatan yang berlangsung di Taman Rinjani, Selong, Minggu (3/8/2025) itu juga diwarnai dengan sejumlah aspirasi dari anak-anak Lombok Timur. Di antaranya, meminta Dinas PMD Lombok Timur mengawal Peraturan Desa (Perdes) mencegah perkawinan usia anak.
Menginginkan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans), meningkatkan penegakan hukum terhadap Undang-undang ketenagakerjaan yang mengeksploitasi anak. Mereka ingin Dikbud dan DP3AKB, memenuhi hak dasar anak di sekolah, memberikan edukasi kesehatan reproduksi anak.
Khusus untuk Dikbud, memberikan siswa kurang mampu bantuan buku Lembar Kerja Siswa (LKS) dan seragam gratis. Selain itu, mereka ingin Dinas Sosial memberikan rehabilitasi anak yang melakukan kenakalan remaja, mempertimbangkan anak memperoleh beasiswa miskin. Dan beberapa suara atau aspirasi lainnya.
Wakil Bupati Lombok Timur, H Moh Edwin Hadiwijaya, menekankan pentingnya komitmen bersama untuk melindungi hak-hak anak. Dia mengingatkan, tanggung jawab untuk menciptakan lingkungan aman, nyaman, penuh kasih sayang, dan pendidikan yang layak bagi mereka berada di pundak pemerintah daerah berserta orang tua.
"Ini kewajiban kita bersama-sama," ucap Wabup Edwin.
Dia menyoroti pentingnya penanganan isu-isu krusial seperti stunting dan perkawinan anak. Ia mendorong agar gerakan orang tua asuh cegah stunting (Genting) semakin masif.
Selain itu, pencegahan perkawinan anak juga menjadi fokus utama karena menjadi salah satu faktor penyebab stunting. Untuk itu, ia berjanji akan merangkul semua pihak untuk mensosialisasikan bahaya perkawinan anak melalui berbagai media.
"Peringatan Hari Anak Nasional ini menjadi momentum penting untuk terus meningkatkan kepedulian dan aksi nyata demi masa depan anak-anak di Lombok Timur," ucapnya.
Acara ini tidak hanya menjadi ajang sambutan dan diskusi, tetapi juga panggung apresiasi dan inovasi. Selain menampilkan beragam pertunjukan seni, tari, dan drama dari anak-anak, diserahkan pula penghargaan kepada Sepuluh desa/kelurahan ramah anak, termasuk Desa Dames Damai, Desa Sukaraja, dan Kelurahan Kelayu Utara, Lima Puskesmas ramah anak, seperti Puskesmas Selong dan Puskesmas Aikmel.
Pada kesempatan yang sama, dilakukan juga peluncuran akta kelahiran untuk anak usia 0-4 tahun dan Kartu Identitas Anak (KIA). Inovasi ini diharapkan dapat mempermudah pemenuhan hak administrasi kependudukan bagi anak-anak di Lombok Timur.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Kemendugbangga, BKKBN NTB, Lalu Makripuddin, mengatakan pencegahan pernikahan usia anak bagaikan gunung es.
Semua desa di Lotim, sudah memiliki Lombok Timur Smart, pencegahan pernikahan usia anak ini bagaikan gunung es. Dia membeberkan, di Kementrian agama NTB, pernikahan usia anak 723 orang yang menikah.
"Tapi jumlah anak yang memeriksa kehamilan di fasilitas kesehatan datanya mencapai 5.023 orang," ucap Lalu Makripuddin.
Dalam kesempatan itu dirinya menerangkan dampak pernikahan usia anak. Selain melahirkan anak stunting juga terjadi dampak buruk lainnya.
Diantaranya, titik cikal bakal kasus kanker serviks yang kasusnya di NTB, khususnya Lotim sangat tinggi. Penyakit ini, menempati rengking ketiga penyebab kematian di Indonesia.
Selanjutnya, kata dia, jika melahirkan usia normal jarak tulang panggul minimal 10 sentimeter. Sedangkan ukuran kepala bayi sebesar 9 hingga 9,8 senti.
Namun melahirkan saat usia anak, jarak tulang panggul kurang dari 10 sentimeter. Buntutnya bayi bakal sulit untuk keluar, bisa menyebabkan kematian.
Selanjutnya, jika kehamilan terjadi saat masa pertumbuhan tulang yang masih muda secara otomatis terhenti. Pada usia 20 hingga 30 tahun akan mengalami osteoporosis atau tulang keropos.
"Inilah kenapa menikah, hamil, melahirkan di usia anak terus kita cegah," paparnya.
Selain itu, bakal melahirkan anak yang stunting. Jumlahnya sampai 29 persen di NTB, artinya seratus bayi yang lahir 30 nya stunting.
"Dampak bagi daerah adalah melahirkan di usai muda akan stunting atau pendek otak," terangnya. (kin)
follow OPSINTB.com | News References dan dapatkan update informasi kami di twitter
Follow OPSINTB.com | News References dan dapatkan update informasi kami di Instagram
follow Instagram Kami