mataram

13/12/25

Rakorda Baznas NTB hasilkan 40 resolusi serta pengukuhan tim tanggap bencana

 
Rakorda Baznas NTB hasilkan 40 resolusi serta pengukuhan tim tanggap bencana

OPSINTB.com - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menggelar Rapat Koordinasi Daerah (RAKORDA) dengan Baznas 10 kabupaten kota. Acara tersebut, dirangkaikan dengan pengukuhan tim Baznas Tanggap Bencana Provinsi. 


Kegiatan ini menjadi momentum strategis dalam memperkuat sinergi, kesiapsiagaan, dan komitmen bersama Baznas dalam meningkatkan layanan kemanusiaan dan respon kebencanaan di wilayah NTB.


Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Ibu Saida Sakwan, yang hadir langsung pada kegiatan tersebut, secara resmi mengukuhkan Tim Baznas Tanggap Bencana Provinsi NTB bersama seluruh Ketua Baznas Kabupaten/Kota se-NTB.


“Pengukuhan Tim Baznas Tanggap Bencana ini merupakan bentuk kesiapan Baznas dalam merespon cepat berbagai situasi kebencanaan," ucap Saida Sakwan, Jumat (12/12/2025).


Zakat, imbuhnya, tidak hanya berperan dalam pemberdayaan, tetapi juga harus hadir saat masyarakat berada dalam kondisi darurat.


Ia menegaskan, penguatan koordinasi antara BAZNAS RI dengan di provinsi hingga kabupaten kota, menjadi kunci dalam memastikan layanan kemanusiaan berjalan cepat, tepat, dan terukur.


"Sinergi yang kuat antar tingkatan Baznas akan memastikan pendistribusian dan pendayagunaan zakat semakin berdampak serta benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” katanya.


Pada rangkaian Rakorda itu, dilakukan juga penyaluran simbolis program-program unggulan yang meliputi 7  pendayagunaan dan 13 pendistribusian. 


Program-program tersebut menyasar penerima manfaat di seluruh wilayah NTB, mencakup sektor ekonomi, pendidikan, kesehatan, sosial kemanusiaan, dan kesejahteraan mustahik.


Ketua BAZNAS Provinsi NTB, Lalu M Iqbal Murad, menyampaikan Rakorda menjadi forum strategis untuk menyamakan visi dan memperkuat komitmen bersama. Melalui kegiatan itu, pihaknya memastikan seluruh program zakat di NTB berjalan selaras, terarah, dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat, khususnya para mustahik.


Selain itu, rakorda tersebut dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) di Nusa Tenggara Barat juga menghasilkan 40 resolusi strategis yang telah ditandatangani dan disepakati bersama oleh seluruh Ketua Baznas kabupaten/kota dan LAZ di wilayah Gumi Gora.


Resolusi tersebut mencakup penguatan pengumpulan Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS), peningkatan efektivitas pendistribusian dan pendayagunaan, pembenahan keuangan dan pelaporan, penguatan sumber daya manusia (SDM), serta aspek kelembagaan.


“Empat puluh resolusi ini menjadi komitmen bersama untuk memperkuat tata kelola ZIS yang profesional, transparan, dan akuntabel demi kesejahteraan umat di NTB,” tutupnya. (zaa)

11/12/25

Jaksa temukan kerugian negara pada kasus korupsi hibah KONI Lombok Tengah

 
Jaksa temukan kerugian negara pada kasus korupsi hibah KONI Lombok Tengah
OPSINTB.com - Kejaksaan Negeri (Kejari) Lombok Tengah terus mendalami dan menyisir potensi penambahan kerugian keuangan negara dalam dugaan korupsi pengelolaan anggaran hibah Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Lombok Tengah periode 2021–2023. Saat ini, angka kerugian yang teridentifikasi telah melebihi Rp100 juta.

Temuan awal itu berasal dari Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Inspektorat Kabupaten Lombok Tengah yang mengungkap hibah tahunan sebesar Rp100 juta per tahun kepada KONI selama tiga tahun berturut-turut tanpa dilengkapi laporan pertanggungjawaban (LPJ). Dengan pola serupa selama periode tersebut, potensi kerugian negara diperkirakan jauh lebih besar dari angka Rp100 juta.

Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasi Pidsus) Kejari Lombok Tengah, Bratha Hary Putra, menegaskan bahwa angka kerugian masih sangat mungkin bertambah seiring pengembangan penyidikan.

“Yang jelas kerugian sudah jelas ada pasti, cuman nanti kita kembangkan lebih besar, tidak akan menutup kemungkinan,” jelasnya, Kamis (11/12/2025).

Ia menambahkan, penyidik telah mengantongi kerugian minimal Rp100 juta yang didukung alat bukti dan surat bukti lengkap. Namun, pendalaman terus dilakukan untuk mengungkap kemungkinan penambahan nilai.

“Kalau yang jelas kan baru 100 juta, yang jelas ada alat bukti surat bukti, tapi masih kita dalami kalau memang ada pengembangan, gas,” bebernya.

Selaian itu, Bratha mengaku telah memanggil sejumlah saksi untuk diminta keterangannya. Seperti, pengurus KONI sebelumnya dan pejabat di Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Lombok Tengah.

“Sudah banyak, (diperiksa) dari pengurus KONI sudah kita mintai keterangan, dari dinas sudah Dispora,”tegasnya.

Kasus ini mulai bergulir sejak Mei 2025 setelah Kejari Lombok Tengah saat itu dipimpin Nurintan M. N. O. Sirait menerima laporan masyarakat dan langsung menerbitkan surat perintah penyelidikan (sprinlit).

Saat ini, tim penyidik masih terus menggali alat bukti tambahan serta memeriksa saksi-saksi guna melengkapi berkas perkara sebelum naik ke tahap penyidikan dan penetapan tersangka. (red)

10/12/25

Gubernur Iqbal terima gelar Manggala Bhumi: Ini amanah, bukan sekadar simbol

 
Gubernur Iqbal terima gelar Manggala Bhumi: Ini amanah, bukan sekadar simbol

OPSINTB.com - Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal, menerima gelar Manggala Bhumi Nusa Tenggara Barat dari Majelis Adat Sasak (MAS) pada Festival Budaya Lombok Mirah Sasak Adi dan Peringatan Milad ke-30 MAS di D’Golong Narmada, Rabu (10/12). Dalam sambutannya, gubernur menegaskan bahwa gelar tersebut merupakan amanah besar bagi seluruh masyarakat NTB, bukan hanya masyarakat Sasak.


“Ini bukan sekadar simbol tetapi ini adalah amanah yang diberikan kepada saya untuk memberikan pengayoman bukan saja kepada Bangsa Sasak tapi juga kepada NTB secara keseluruhan,” ucapnya.


Gubernur juga menyoroti persoalan kemiskinan yang masih menjadi tantangan utama provinsi. Ia menekankan perlunya kepemimpinan yang mengusung nilai tindih, maliq, dan mereng untuk memerangi kemiskinan ekstrem di NTB.


“Musuh kita bersama hari ini adalah kemiskinan. NTB sampai hari ini masih menjadi satu dari 12 provinsi termiskin di republik ini. Karena itu melalui kepemimpinan yang tindih, maliq, dan mereng, dan melalui solidaritas, melalui rasa kebersamaan seperjuangan in syaa Allah kita nawaitu, kita niatkan di tahun 2029, 106 desa kemiskinan ekstrem ini akan kita nol-kan,” ujarnya.


Gubernur menjelaskan bahwa nilai tindih, maliq, dan mereng merupakan karakter dasar masyarakat Sasak—kejujuran dan integritas dalam bekerja dengan hati, mengutamakan kepentingan kolektif, serta kerendahan hati yang dibarengi keteguhan menjaga kebenaran dan martabat.


“Bukanlah sebuah kebetulan, kita Bangsa Sasak diamanahkan untuk lahir dan besar di Pulau Lombok yang gemah ripah ini. Karena dengan segala kelebihan yang dimiliki pulau ini, dibutuhkan kombinasi karakter yang kompleks dan kuat untuk menjaga dan memeliharanya. Tindih, maliq, mereng,” jelasnya.


Pengerakse Agung MAS, Sajim Sastrawan, dalam kesempatan yang sama mengajak masyarakat Sasak untuk mendukung kepemimpinan Gubernur NTB dalam membangun NTB.


“Kita Sasak satu, marilah kita bersatu di dalam bendera Sasak untuk membangun daerah ini. Marilah kita bersama-sama berikhtiar dan bertekad bersama untuk membantu kepala daerah, dalam hari ini Manggala Bhumi Sasak, Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat untuk mewujudkan cita-citanya dalam menjadikan NTB makmur dan mendunia,” ucapnya.


Kegiatan tersebut turut dirangkaikan dengan penandatanganan Deklarasi Gunung Rinjani oleh Gubernur NTB bersama perwakilan DPRD NTB, perwakilan bupati/walikota se-Pulau Lombok, Rektor UIN, serta perwakilan Rektor UNRAM. Deklarasi itu menegaskan komitmen menjaga nilai ekologis Gunung Rinjani, menolak segala bentuk perusakan lingkungan, serta memperkuat status Rinjani sebagai Global Geopark dan Cagar Biosfer UNESCO.


Deklarasi tersebut juga menekankan penguatan lembaga adat lingkar Rinjani dan kemitraan multisektoral. Pemerintah daerah se-Pulau Lombok didorong mengelola kawasan Rinjani secara kolaboratif, adaptif, partisipatif, dan berkelanjutan, sebagai wujud penghormatan terhadap Rinjani sebagai kemali beleq-simbol kultural dan spiritual masyarakat Sasak. (red)

09/12/25

Boy Mashudi kembali pimpin JMSI NTB hingga 2030, Teguh Santosa: Role model pengusaha media

 
Ketua jmsi ntb boy

OPSINTB.com - Haji Boy Mashudi kembali dipercaya memimpin Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Nusa Tenggara Barat untuk periode 2025–2030. 


Boy terpilih secara aklamasi dalam Musyawarah Daerah (Musda) I JMSI NTB yang digelar selama dua hari, 8-9 Desember 2025, di Aruna Senggigi Resort and Convention Lombok Barat.


Keputusan aklamasi tersebut mencerminkan kuatnya kepercayaan para pemilik suara terhadap kepemimpinan Boy Mashudi.


Seluruh pengurus cabang JMSI kabupaten/kota se-NTB yang memiliki hak suara sepakat kembali mengamanahkan kepemimpinan organisasi kepada sosok yang sebelumnya sukses menuntaskan periode kepemimpinan hingga 2025.


Aklamasi tercapai setelah seluruh peserta Musda menyampaikan pandangan dan pertimbangan objektif terhadap kinerja Boy Mashudi selama memimpin JMSI NTB.


Penilaian mayoritas anggota menyebutkan bahwa di bawah kepemimpinannya, JMSI NTB berkembang menjadi organisasi yang solid, inklusif, dan mampu mengayomi kebutuhan para anggotanya.


Ketua Pengurus Cabang JMSI Dompu, Muhyiddin, secara terbuka menyampaikan alasan utama pihaknya kembali mengusulkan Boy Mashudi sebagai ketua.


“Selama ini JMSI NTB telah memberikan manfaat nyata bagi para anggotanya. Karena itu, kami kembali mengusulkan Bapak Boy Mashudi sebagai Ketua JMSI NTB periode 2025–2030,” ujar Muhyiddin di hadapan forum Musda.


Ia menilai, Boy Mashudi mampu menjaga stabilitas organisasi sekaligus memperjuangkan kepentingan anggota di tengah dinamika industri media yang semakin kompetitif.


Senada dengan itu, Ketua Pengcab JMSI Kabupaten Lombok Timur, Mustaan Suardi juga menegaskan bahwa selama kepemimpinan Boy Mashudi, berbagai program yang dijalankan organisasi terbukti memberikan dampak positif bagi anggota.


“Selama menjabat, banyak kelebihan yang diberikan kepada kami sebagai anggota, baik melalui program sosial, penguatan kelembagaan, maupun pengembangan kapasitas media. Boy Mashudi adalah figur yang selalu memberikan perhatian kepada anggotanya,” ujar Mustaan.


Proses Musda sendiri berlangsung secara demokratis dan penuh kekeluargaan. Selain agenda pemilihan ketua, Musda juga membahas laporan pertanggungjawaban pengurus periode sebelumnya, evaluasi program kerja, serta perumusan arah kebijakan organisasi lima tahun ke depan.


Dalam sambutannya sebagai Ketua Terpilih Pengda JMSI NTB periode 2025–2030, Boy Mashudi tidak banyak menyampaikan tuntutan kepada para anggota. 


Boy justru mengajak seluruh insan JMSI NTB untuk meningkatkan etos kerja dan profesionalisme di tengah tantangan dunia media digital yang semakin kompleks.


“Kita harus bisa bekerja lebih keras lagi dan lebih baik lagi. Tujuannya satu, agar apa yang kita lakukan benar-benar berdampak pada peningkatan kesejahteraan anggota,” tegas Boy yang dikenal sebagai pengusaha yang sukses.


Boy menekankan bahwa tantangan industri media saat ini tidak hanya terletak pada soal konten, tetapi juga pada keberlanjutan usaha media itu sendiri. Karena itu, Boy mengajak seluruh anggota JMSI NTB untuk terus berinovasi dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan pola konsumsi informasi masyarakat.


Boy Mashudi juga menegaskan komitmennya untuk melanjutkan program-program strategis JMSI NTB yang selama ini telah berjalan, sekaligus mendorong lahirnya terobosan baru, terutama dalam penguatan kapasitas pengelola media siber di daerah.


“Kita tidak bisa hanya bertahan dengan pola lama. Media harus terus bertransformasi, baik dari sisi manajemen, teknologi, maupun model bisnis,” katanya.


Sementara itu, Ketua Umum JMSI Pusat, Dr Teguh Santosa mengapresiasi Hasil Musda JMSI NTB 2025 dengan memilih kembali Boy Mashudi sebagai ketua Pengda lima tahun mendatang. "Saya kenal Pak Boy sudah lama dan akrab memanggil beliau TGB Tuan Guru Boy," candanya.


Menurut Teguh, figur Boy Mashudi menjadi salah satu role of model pengusaha media yang sukses karena mampu mengembangkan bisnis penopang yang menguatkan bisnis utamanya sebagai pengusaha media. "Banyak bisnis beliau di luar media yang dikembangkan cukup lama dan ini layak kita contoh bagi pemilik media lainnya," sebut Teguh.


Ia juga memberikan pesan penting kepada seluruh anggota JMSI NTB. 


Teguh mengingatkan bahwa sebagai pemilik media, anggota JMSI tidak cukup hanya berpikir pada produksi berita semata, tetapi juga harus mampu mengembangkan bisnis media secara berkelanjutan.


“Kita ini bukan hanya pembuat berita. Kita adalah pemilik media. Karena itu, kita harus memikirkan bagaimana mengembangkan bisnis berita, bukan sekadar memproduksi konten,” tegas Teguh.


Menurutnya, keberlangsungan media siber sangat ditentukan oleh kemampuan pengelolanya dalam membaca peluang usaha di sektor pendukung industri media.


Teguh mendorong agar para anggota JMSI mampu mengembangkan usaha yang tidak hanya bergantung pada iklan konvensional, tetapi juga memanfaatkan berbagai peluang bisnis turunan dari ekosistem digital.


Teguh juga menegaskan bahwa JMSI merupakan organisasi pemilik media, bukan organisasi profesi wartawan.


Karena itu, dalam struktur kepengurusan, JMSI membuka ruang bagi siapa saja yang memiliki kompetensi, meskipun bukan berlatar belakang jurnalisme.


“Tidak masalah bukan orang media secara teknis, asalkan sesuai dengan keilmuannya. Kita bukan organisasi profesi, tapi organisasi pemilik media,” ujar Teguh.


Pesan tersebut disampaikan sebagai pengingat bahwa kekuatan JMSI terletak pada kolaborasi berbagai disiplin ilmu dalam membangun bisnis media yang sehat dan berkelanjutan.


Musda I JMSI NTB 2025 di Senggigi Lombok Barat tidak hanya menjadi ajang konsolidasi organisasi, tetapi juga menjadi penanda penguatan posisi JMSI sebagai salah satu konstituen Dewan Pers yang semakin diperhitungkan di daerah. 


Dengan terpilihnya kembali Haji Boy Mashudi secara aklamasi, para anggota berharap kesinambungan program dan stabilitas organisasi dapat terus terjaga.


Selain pemilihan ketua baru, Musda juga dirangkai dengan penetapan formatur kepengurusan baru, penyusunan program kerja lima tahun ke depan, serta penguatan jejaring antar-pemilik media siber se-NTB. Forum ini juga menjadi ruang strategis untuk merumuskan sikap bersama menghadapi tantangan disrupsi digital, persaingan konten, serta dinamika regulasi pers nasional.


Para peserta Musda sepakat bahwa ke depan, JMSI NTB harus tampil lebih progresif dalam mendorong profesionalisme pengelolaan media, menjaga etika jurnalistik, sekaligus memperkuat kemandirian ekonomi perusahaan pers di daerah.


Rangkaian Acara Musda


Dalam laporannya, Ketua Panitia Musda JMSI NTB 2025 Sukri Aruman menyebutkan, sebagai rangkaian kegiatan Musda, panitia telah menggelar diskusi Kongkow Bareng JMSI dengan thema Dari Bumi Gora bikin terang Indonesia pada Senin,8 Desember 2025.


Kemudian sebelum sidang Musda digelar, dilakukan penandatanganan naskah kerjasama dengan 4 perguruan tinggi di NTB yakni Universitas Mataram, IAI Qamarul Huda Bagu Lombok Tengah, IAI Hamzanwadi NW Lombok Timur dan STP Mataram 


Dilaksanakan juga Pelantikan Pengcab JMSI Kabupaten Lombok Timur periode 2025-2030 dengan melantik Mustaan Suardi (Dirut Ditaswara.com) selaku Ketua, Suhaidi (Dirut channelntb.com) sebagai sekretaris dan Ahmad Yani (penanggungjawab Opsintb.com) sebagai Bendahara.  Selamat dan sukses. (red)

08/12/25

Aliansi Pemuda NTB desak penetapan tersangka 15 anggota DPRD dalam kasus dana siluman

 
Aliansi Pemuda NTB desak penetapan tersangka 15 anggota DPRD dalam kasus dana siluman

OPSINTB.com - Aliansi Pemuda Pemerhati Demokrasi Nusa Tenggara Barat (APPD NTB) menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Kejaksaan Tinggi NTB, menuntut penegakan hukum terhadap 15 anggota DPRD NTB yang diduga terlibat dalam kasus dugaan “dana siluman”.


Kasus dugaan penyalahgunaan anggaran publik tersebut telah menimbulkan kegelisahan di kalangan masyarakat. Menurut Asis Ibrahim, Koordinator APPD NTB, “Alokasi anggaran publik yang disalahgunakan merupakan bentuk penyalahgunaan kekuasaan yang dapat merusak fondasi demokrasi. Masyarakat berhak mengetahui tindakan hukum yang sedang dilakukan terhadap pihak-pihak yang terlibat.”


Dalam aksinya, APPD NTB menekankan pentingnya penetapan tersangka dan penahanan terhadap pihak yang diduga menerima aliran dana. Nama-nama yang disebutkan antara lain: Marga Harun, Hulaemi, Salman, Ruhaiman, Mohannan, Rangga, Burhanuddin, Lalu Arif Rahman Hakim, Lalu Irwansyah Triadi, Wahyu Apriawan Riski, Muliadi, Yasin, Humaidi, Harwoto, dan Nurdin.


Selain itu, APPD NTB menuntut agar Kejaksaan Tinggi NTB menjalankan proses penyidikan secara transparan sehingga masyarakat dapat memantau perkembangan kasus ini secara terbuka. “Kami ingin proses hukum berjalan aman, adil, dan bebas dari intervensi politik,” tegas Asis Ibrahim.


Sejumlah pengunjuk rasa juga menyerahkan surat resmi berisi tuntutan mereka kepada pihak Kejaksaan Tinggi NTB, menegaskan komitmen untuk terus mengawal kasus ini hingga penegakan hukum benar-benar terlaksana. Hingga saat ini, pihak Kejati NTB belum memberikan keterangan resmi mengenai langkah lanjutan penanganan kasus tersebut. (red)

05/12/25

NTB dan Sulsel satukan langkah bangun ekonomi daerah

 
NTB dan Sulsel satukan langkah bangun ekonomi daerah

OPSINTB.com - Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Lalu Muhamad Iqbal, menerima kunjungan Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Andi Sudirman Sulaiman, beserta jajaran Forkopimda, bupati/walikota dan Ketua TP PKK Sulsel di Pendopo Gubernur (5/12/2025). 


Kunjungan tersebut, dimanfaatkan untuk mempererat hubungan kultural dan historis sekaligus menjajaki berbagai peluang kerja sama. Mulai dari sektor pariwisata, pertanian hingga pengembangan UMKM dan kerajinan.


Dalam sambutannya, Gubernur Iqbal menyampaikan rasa hormat dan bahagianya atas kehadiran rombongan Sulsel di NTB. Dirinya menegaskan meski secara geografis dipisahkan laut, hubungan NTB dan Sulsel sudah lama terjalin erat.


“Ini kehormatan bagi kami dikunjungi saudara-saudara dari seberang. Kelihatannya jauh, terpotong samudera tapi dekat di hati”, ujarnya. 


Miq Iqbal, sapaan akrab Gubernur NTB, menyinggung sejarah transmigrasi warga NTB yang sejak dulu banyak bermukim di Palopo, Luwu Utara dan Mamuju, serta intensitas jalur laut perintis yang menghubungkan kedua wilayah.


Gubernur Iqbal menjelaskan karakteristik NTB yang terdiri dari dua pulau besar yaitu Lombok dan Sumbawa, dengan kekayaan budaya Samawa dan Bima/Dompu yang memiliki ikatan sejarah kuat dengan Makassar dan Bugis. Pada aspek pariwisata dan pertanian, Lombok disebut sebagai salah satu kawasan paling subur di Indonesia dengan kontur ketinggian yang memungkinkan hampir semua komoditas dapat ditanam.


Gubernur NTB menyebut potensi wisata alam NTB, mulai dari Gunung Rinjani yang diakui sebagai salah satu gunung terindah bagi pendaki dunia hingga kawasan Mandalika, Gili Trawangan dan destinasi lainnya. 


“Dalam satu hari, Bapak-Ibu bisa menikmati pantai selatan di Sirkuit Mandalika. Kemudian ke Gili atau naik ke Sembalun melihat lereng Rinjani. Lombok ini seperti bekerja sambil berlibur,” tuturnya.


Tak lupa, Gubernur Iqbal mengajak rombongan untuk berkontribusi pada perekonomian lokal. 


“Jangan lupa beli oleh-oleh supaya UMKM kita tersenyum. Nanti Bapak-Ibu didoakan kariernya naik, rezekinya banyak. Tapi istri tetap satu saja,” candaannya disambut tawa hadirin.


Dalam pada itu, Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman dalam sambutannya menegaskan kedekatan emosional antara masyarakat Sulsel dengan warga Dompu, Bima dan Sumbawa di NTB.  menyebut Bawang Bima sebagai salah satu bibit terbaik di Indonesia, sejajar dengan Bawang Brebes.


“Bawang Bima ini terkenal, di Indonesia ada dua bibit terbaik di Brebes dan Bima. Masyarakat Dompu dan Bima itu pekerja keras, sama seperti di Enrekang Sulsel,” ujarnya. 


Gubernur Sulsel bercerita pernah mengajak Petani Bima menanam bawang di Sulsel dan menyaksikan langsung etos kerjanya yang tak mengenal mundur.


Gubernur Andi Sudirman menyatakan rencana pengembangan pusat kerajinan dan kuliner di Sulsel yang terinspirasi dari mal kerajinan di NTB. Timnya sudah berkunjung lebih dulu ke NTB, untuk belajar konsep pengelolaan dan akan mengembangkan model serupa dengan prinsip ATM (Amati, Tiru, Modifikasi).


“Mudah-mudahan tahun depan kita juga punya pusat untuk kerajinan dan kuliner khas Sulsel. Jadi kalau mau cari makanan Sulsel yang enak-enak cukup datang ke satu tempat itu,” jelasnya.


Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Sulsel juga menegaskan pentingnya memperkuat wisatawan nusantara sebagai basis pengembangan pariwisata sebelum memperluas sasaran ke wisatawan mancanegara. Sinergi antardaerah penting untuk membangun jejaring destinasi dan paket wisata bersama.


Gubernur Sulsel menginformasikan rencana menjadi tuan rumah Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK dan kegiatan Dekranasda tingkat nasional, dipimpin langsung Wakil Presiden dan Ibu Wapres. Dirinya berharap, pelaksanaannya dapat berlangsung lebih semarak dengan dukungan dan partisipasi dari berbagai daerah, termasuk NTB.


“Kalau nanti Bapak Gubernur NTB berkunjung, kami siap mengantar ke destinasi unggulan kami, termasuk ke Pulau Tinaboh tempat wisata yang mendapat penghargaan internasional. Di sana, pengunjung bisa memberi makan baby shark (Anakan Hiu) langsung dari tepi pantai,” ujarnya.


Kedua pihak, NTB-Sulsel sepakat kedekatan NTB dan Sulsel bukan hanya secara geografis dan budaya, tetapi juga diwujudkan dalam kerja sama konkret, baik pada aspek pertanian khususnya pengembangan komoditas unggulan seperti Bawang dan Beras. Pariwisata untuk penguatan konektivitas dan promosi destinasi lintas daerah, UMKM dalam pengembangan pusat kerajinan dan kuliner sebagai etalase produk lokal serta event olahraga dalam pemanfaatan Sirkuit Mandalika serta berbagai ajang olahraga lain sebagai ruang kolaborasi.


Pada akhir acara, kedua gubernur saling mendo'akan dan berharap persahabatan NTB-Sulsel dapat terus terjaga dan melahirkan lebih banyak kerja sama strategis yang bermanfaat bagi masyarakat kedua provinsi. (red)

© Copyright 2021 OPSINTB.com | News References | PT. Opsi Media Utama