Pendidikan

23/05/25

Tingkatkan kualitas perpustakaan di desa

 
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi NTB

OPSINTB.com - Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi NTB, Sinta Agathia Soedjoko meminta Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi NTB untuk fokus meningkatkan kualitas perpustakaan yang ada di desa, demi meningkatkan minat baca masyarakat setempat. 


Hal tersebut disampaikan Bunda Sinta, sapaan Ketua TP PKK NTB, menerima audiensi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi NTB di Pendopo Gubernur, Jumat (23/5/2025). Audiensi tersebut, membahas agenda pelantikan dan pengukuhan Bunda Literasi yang rencana dilakukan dalam waktu dekat. 


"Kita tidak semata-mata membuat banyak perpustakaan, tetapi membuat perpustakaan yang sudah ada aktif dan bertumbuh," urainya. 


Untuk membuat perpustakaan yang sudah ada tersebut, bisa lebih berkualitas, aktif, dan diminati masyarakat, Bunda Sinta meminta untuk mengadopsi sistem dari perpustakaan desa yang telah sukses dalam pergerakannya. Salah satunya, perpustakaan yang ada di Lembah Hijau Ijo Balit, Lombok Timur. 


"Kita duplikasi sistemnya supaya bisa diadopsi banyak desa," imbuhnya. 


Selain itu, dia juga mengungkapkan misi terbesarnya, meningkatkan minat baca khususnya anak-anak usia dini dan sekolah dasar. Hal tersebut, untuk mencegah pernikahan anak yang marak terjadi di NTB. Dengan meningkatkan minat baca anak, maka kemampuan literasinya juga ikut meningkat sehingga mereka tidak mudah terjerat pernikahan anak. 


Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi NTB, H Ashari menyambut baik imbauan tersebut. Kadis menjelaskan pihaknya siap membantu dalam meningkatkan kualitas perpustakaan dan minat baca masyarakat melalui program-program yang telah, sedang, dan akan digelar. 


Salah satunya melalui Program Hibah Buku kepada perpustakaan desa. Program ini merupakan program hibah buku dengan sistem dari masyarakat untuk masyarakat. 


"Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi NTB menggalang sumbangan buku dari masyarakat, komunitas, instansi, dan organisasi dari berbagai sumber, kemudian dibagikan kepada masyarakat. Inovasi kami waktu itu, kami lanjutkan," tandasnya. 


Untuk memantapkannya, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan NTB menggelar lokakarya, untuk mendukung program. Selain itu, pihaknya juga terus meningkatkan kualitas perpustakaan dengan mengadopsi sistem yang baik. (red)

Polres Lotim gelar Police Goes to School di SMAN 1 Selong

 
Police Goes to School Polres Lombok Timur

OPSINTB.com - Polres Lombok Timur bersama Satuan Lalu Lintas (Satlantas) menggelar kegiatan Police Goes to School. Kali ini SMA Negeri 1 Selong, yang mendapat giliran dikunjungi oleh para abdi negara itu.


Police Goes to School, bertujuan untuk memberikan edukasi kepada siswa untuk tertib berlalu lintas.


Kapolres Lombok Timur, AKBP I Komang Sarjana mengatakan, kegiatan ini menjadi bagian dari upaya kepolisian untuk menanamkan kesadaran berkendara yang aman dan tertib sejak dini.


"Ini bertujuan untuk memberikan wawasan kepada siswa-siswi agar mereka mampu mengamankan diri saat berkendara di jalan raya. Harapannya, mereka bisa menjadi pelopor keselamatan dan mendukung kemajuan bangsa," ujar Kapolres, Jumat pagi (23/5/2025).


Ia menekankan pentingnya memahami aturan berkendara. Termasuk membawa kelengkapan surat-surat seperti SIM dan STNK, serta tidak memodifikasi spesifikasi kendaraan. Khususnya tidak mengganti knalpot standar dengan knalpot brong yang menimbulkan kebisingan dan mengganggu ketertiban umum.


"Anak-anak muda cenderung mengganti kenalpot menjadi brong yang mengeluarkan suara bising. Ini sangat mengganggu kenyamanan masyarakat. Edukasi seperti ini penting agar mereka memahami dampak dari tindakan tersebut," tegasnya.


Kapolres menambahkan, kegiatan serupa tidak hanya dilakukan di SMAN 1 Selong, namun juga akan menyasar seluruh SMA, SMK, SMP, hingga pondok pesantren yang ada di wilayah hukum Lombok Timur.


"Kami akan atur jadwal bersama Satlantas untuk menjangkau lebih banyak institusi pendidikan agar edukasi ini merata," katanya.


Sementara itu, Kepala SMAN 1 Selong, Sri Wahyuni, menyambut baik kegiatan ini. Dia menyatakan, pihak sekolah juga secara rutin mengedukasi siswa terkait etika berkendara.


Pihaknya selalu menekankan pentingnya karakter, etika, dan adab di jalan raya. 


Pihak sekolah juga, menerapkan aturan ketat yakni hanya siswa yang memiliki SIM yang boleh membawa kendaraan dan parkir di lingkungan sekolah.


Menurutnya kegiatan itu sangat luar biasa. Siswa, bisa semakin faham akan keselamatan berkendara.


"Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Kapolres yang telah hadir langsung memberikan pemahaman kepada siswa kami terkait keselamatan berkendara," pungkasnya. (zaa)

21/05/25

Siswa MAN Lombok Timur ciptakan Robot Amanda, bisa deteksi berat badan dan stunting

 
Siswa MAN Lombok Timur ciptakan Robot Amanda, bisa deteksi berat badan dan stunting

OPSINTB.com - Keren, dua siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Lombok Timur, berhasil ciptakan robot yang diberi nama Amanda. Mesin otomatis ini, disebut bisa mendeteksi berat badan dan potensi stunting. 


Robot tersebut sukses menembus babak final dalam ajang Robotik Nasional yang diselenggarakan oleh Kosmi Robotics di Bogor, Jawa Barat, diikuti oleh lebih dari 300 tim dari seluruh Indonesia.


Kedua siswa itu ialah Ahmad Giroh Haroki dan Iza Aninditia Rizwandi Rizki. 


“Awalnya belajar programming, tapi lama-kelamaan tertarik ke robotik. Saya belajar setiap hari Sabtu di sekolah, dan saat mendengar ada lomba dari Abak Akademi, saya langsung tertarik ikut,” ucapnya kepada opsintb.com saat di temui di sekolahnya, Rabu (21/5/2025).


Ia mengikuti lomba tersebut dalam dua tim yang masing-masing berisi 2 orang. Namun, hanya satu tim yang berhasil lolos, yaitu timnya.


Robot Amanda, diciptakan dari hasil pengembangan ide yang diberikan oleh temannya. Namun, desain, rancangan skema, hingga cara kerja robot, sepenuhnya dikerjakan oleh dirinya berdua.


Mesin itu menggunakan sensor ultrasonik yang mengarah ke kepala penggunaannya untuk mendeteksi berat badan yang tinggi dan rendah. Semua itu kemudian diproses oleh AI di dalam sistem robot agar dapat menganalisis apakah seseorang mengalami obesitas.


Meskipun belum mampu mendeteksi penyakit yang lebih berat, namun robot ini dapat menjadi alat pencegahan dini terhadap obesitas dan stunting.


Kata dia, sebenarnya ia juga  ingin menambahkan robot ini pendeteksi detak jantung sehingga ini juga bisa menjadi indikator tambahan buat deteksi penyakit yang lainnya, sebelum melakukan konsultasi ke dokter.


Robot Amanda merupakan mesin pertama yang mereka ciptakan dan langsung berhasil masuk final. Meski masih menggunakan bahan sederhana seperti kardus dan triplek untuk bodinya.


“Banyak error dalam coding waktu buat robot ini, tapi kami bisa atasi dengan bantuan AI juga,” tambahnya.


Kepala MAN Lombok Timur, M Nurul Wathoni, mengapresiasi pencapaian dua siswanya tersebut. Ia berharap prestasi ini bisa menjadi inspirasi bagi siswa lainnya.


“Semoga dua siswa ini menjadi motivasi untuk teman-temannya agar terus berprestasi dan mengembangkan bakatnya,” pungkasnya. (zaa)

19/05/25

Bupati Haerul Warisin siapkan beasiswa bagi pelajar berprestasi

 
Bupati Haerul Warisin siapkan beasiswa bagi pelajar berprestasi

OPSINTB.com - Dua pelajar MAN Lombok Timur, Ahmad Giroh Al Haroki dan Izza Ananditya Riswandi, berhasil menembus babak final kompetisi robotik nasional yang diselenggarakan oleh Kosmi Robotics.


Robot yang mereka rancang bernama LinBot. Robot ini mampu mengukur berat dan tinggi badan serta memberikan rekomendasi kesehatan dan gaya hidup layaknya konsultasi dengan dokter. 


Melihat hal itu, Pemerintah Kabupaten Lombok Timur bakal memberikan beasiswa kepada pelajar berprestasi. Program itu direncanakan melalui berbagai sumber, termasuk dari Bazas maupun pemerintah kabupaten.


"Saya apresiasinya terhadap prestasi yang ditorehkan kedua siswa ini. Ia menekankan pentingnya dukungan fasilitas dan pembinaan dari sekolah serta tenaga pendidik," ucap Bupati Lombok Timur, H Haerul Warisin, usai menemui dua siswa itu di Pendopo Satu Bupati Lotim, Senin (19/5/2025)


Bupati menyebut, anak-anak seperti ini harus dibina dan difasilitasi. Ketika mereka berhasil, nama baik daerah juga ikut terangkat. 


Dengan semangat dan inovasi yang tinggi, Iza dan Ahmad membuktikan bahwa talenta dari daerah bisa bersaing di level nasional bahkan internasional.


"Saya berharap, mereka mampu mengharumkan nama Indonesia di ajang robotik dunia," harap bupati. (kin)

17/05/25

Tremendous Generation di usia 15 SMKN 1 Sikur

 
Perpisahan smkn 1 sikur 2025
Foto: Kepala Sekolah SMKN 1 Sikur, Hasbi Ahmad memberikan penghargaan kepada siswi atau tamatan berprestasi.

OPSINTB.com - Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Sikur, gelar perpisahan dengan tema Tremendous Generation atau Generasi Sangat Luar Biasa. Tahun ini merupakan angkatan ke 15 bagi sekolah tersebut.


Tercatat tahun ini sebanyak 358 siswa, terdiri dari 11 kompetesi keahlian untuk core seni Ekonomi Kreatif dan Pariwisata resmi menjadi alumni.


Kepala Sekolah SMKN 1 Sikur, Hasbi Ahmad mengakui, usia 15 tahun ini sangat luar biasa. Sebab, dalam perjalanannya sekolah sudah bisa melampaui pendahulunya.


Pada usia 15 tahun ini SMKN 1 Sikur sudah mencatatkan diri sebagai sekolah kelas wirausaha terbaik tahun 2023, dan 2024 menjadi pelaksana program terbaik Teaching Factory di NTB.


"Terkahir, tahun 2025 kami mendapatkan tropi untuk SMK pelaksana program guru tamu terbaik," paparnya.


Di usia 15 ini juga sekolah tersebut masuk tahun ke empat program magang ke luar negeri. Yakni 20 siswa sedang dipersiapkan ke Malaysia dan satu orang sudah berangkat ke Turki.


Di usia remajanya sekolah itu berhasil membangun kerjasama magang ke Turki, lewat kerjasama dengan LPKN Training Center Mataram. Kerjasama itu dibangun agar siswa dilatih di lembaga tersebut dan bisa magang ke luar negeri.


Melalui program Gubenur, NTB Makmur Mendunia, melalui Dikbud program empat tahun, satu tahunnya melalui kerjasama. Agar lahir anak yang memiliki kompetensi lebih mandiri.


Setidaknya, bebernya, sudah ada tiga negara sebagai tempat magang kerja, yakni Malaysia, Jepang, dna Turki.


"Kami di SMKN 1 Sikur sudah sedikit berbeda polanya dengan SMK yang lain," ujarnya.


Jika SMK yang lain, imbuhnya, PKL nya saat kelas dua belas, sedang pihaknya melaksanakannya di kelas sebelas semester dua melalui program tepa industri. 


Sedangkan kelas dua belas sekolah tersebut menjalani program magang kerja. Hajatannya agar siswa sudah bisa diambil untuk bekerja saat itu.


Angkatan 15 ini tamatan 2025, sebanyak 43 orang sudah bekerja. Mereka tetap mengikuti kelas dan ujian melalui online, sedangkan untuk UKK akan dinilai oleh tempat mereka bekerja.


"43 orang ini bekerja di dalam negeri," ucapnya.


Siswa yang sudah magang kerja di Malaysia tercatat sampai 45 siswa. Saat ini merupakan tahun keempat, dan sebanyak 20 orang akan akan diberangkatkan.


Sekarang pihak imigrasi begitu ketat, umurnya harus 18 tahun. Jika menghitung usia siswa semester dua baru menginjak umur tersebut.


Luar biasanya lagi, kata Hasbi, empat anak kelas sebelas sudah bekerja di hotel Tetebatu. Artinya, kepercayaan industri sangat besar ke sekolah tersebut.


Bahkan, sebutnya, hotel bintang 4 di Gili Trawang sudah mendekat guna merekrut siswa sekolah ini.


"Karena mendapat informasi anak kita sudah bagus. Mereka tertarik karena siswa kami bisa magang," ucapnya.


Dia mengatakan, SMK dihajatkan memang untuk mencetak pekerja, melanjutkan, dan berwirausaha. Maka out come nya nanti di industri. 


Jika sudah kelas sebelas sudah kompeten, maka bisa dinilai oleh industri.


"Kami di SMKN 1 Sikur, sudah memasarkan siswa kami sebelum tamat," pungkasnya. (yan)

16/05/25

Arkharega, sang juara Matematika sains nasional dan internasional

 
Arkharega, sang juara Matematika sains nasional dan internasional

OPSINTB.com - Arkharega Nabigh Essadio, anak asal Masbagik, Lombok Timur, berhasil menyabet juara matematika sains di berbagai ajang nasional dan internasional. Bocah kelahiran 1 Agustus 2014 itu, saat ini duduk di bangku kelas 4 SD Unggulan Hamzanwadi.


Arkharega, telah mengukir sejarahnya sendiri dengan berbagai ajang olimpiade yang diraihnya, mulai dari mendulang medali emas, perak, hingga perunggu.


Ayah Arkharega, dr Edi Surya Bara menceritakan, dari kecil bakat anaknya sudah terlihat dalam dunia matematika. Dia suka berhitung dan rasa penasaran untuk memecahkan berbagai soal yang belum ia pelajari waktu duduk di sekolah dini.


Bakat itu semakin diyakininya setelah mendapatkan informasi dari guru bahwa anaknya gemar dalam matematika. Sebagai ayah, kemudian mengasah bakat anaknya dengan mencarikan les privat untuknya waktu sudah duduk di bangku sekolah dasar.


"Setelah itu saya carikan guru les, pak Farijan namanya yang mengajar matematika di SMAN 1 Masbagik, alhamdulillah cocok," ucapnya, Rabu (14/05/2025).


Dalam kesehariannya, Arkharega rata-rata menjawab 10 soal matematika untuk mengasah bakatnya. 


Kendati sibuk belajar, bocah 11 tahun itu tetap gemar bermain layaknya anak seumurannya. Seperti bermain game, bersosial, hingga kegiatan olahraga. 


"Dia juga ikuti seperti sepak bola dan juga badminton dan les bahasa Inggris dan les mengaji," tuturnya.


Bakat yang terus diasah membuat orang tuanya terus mendukung kegiatan positif tersebut. Dengan mencari informasi olimpiade untuknya, baik itu ajang nasional maupun internasional. 


Setelah itu baru koordinasi dengan sekolahnya untuk bersama-sama mendukung kegiatannya. 


"Alhamdulillah kadang kami sering untuk pendanaannya deng sekolahnya, dan itu selalu didukung," bebernya.


Hal itu dilakukan agar apa yang dikuasai anaknya dapat tersalurkan. Sembari mengukur sejauh mana kemampuannya.


Tercatat berbagai ajang telah ditaklukan. Yakni Medali Perak World Mathematics Invitational 2025, Medali Perunggu Singapore and Asian Science and Mathematics Olympiad 2025, Medali Perunggu International Mathematics Exam Center 2024, Juara Harapan International Cambridge Factor Olympiad 2024 Bidang Matematika.


Di ajang nasional seperti medali Perak Olimpiade Sains Topaz 2024 Bidang Matematika, medali Perunggu I Discovered Math and Science Competition 2024 Bidang Matematika, medali Perunggu Fermat Mathematics Olympiade, dan jedali Perunggu Copernicus Olympiad National Round Mapel Matematika.


"Satu yang mungkin membuat dia sampai di titik ini adalah saya selalu memberi afirmasi positif bagi anak saya bahwa dia bisa asal mau berusaha, medali-medali itu adalah bukan hasil akhir tetapi proses itu yang penting," ungkapnya.


Di balik medali dan prestasi yang diukir, Arkharega tentunya bukan hal yang instan. Tidak pula karena latar belakang keluarga yang luar biasa.


Namun melainkan banyak tantangan yang dihadapinya hingga sampai ke titik ini.  Dukungan orang tua dan ketekunan menjadi hal utama hingga sampai seperti saat ini.


Di balik medalinya itu ada banyak tangisan, rasa capek, lelah, kantuk, rasa bosan yang dia lawan, bahkan mengorbankan sedikit waktu bermainnya.


Edi Surya berharap, anaknya itu terus dapat mengukir prestasi dan semakin giat dalam belajar. Ia berpesan kepada semua orang tua agar jangan sampai membunuh karakter anak, dukung kegiatan selagi positif.


"Dukungan sebagai orang tua jadi faktor utamanya, jangan paksa mereka harus jadi seperti apa yang kita mau, tapi dukung apa yang mereka mau selagi positif," pungkasnya. (zaa)

© Copyright 2021 OPSINTB.com | News References | PT. Opsi Media Utama