OPSINTB.com - Di tengah semangat kemerdekaan yang menyelimuti seluruh penjuru negeri, warga Desa Kawo, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, menghadirkan perayaan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia dengan cara yang mengharukan dan penuh makna.
Ratusan warga dari berbagai usia, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, memadati lapangan Bangkat Pandi di RT 5 untuk mengikuti upacara bendera yang digelar dengan penuh khidmat. Uniknya, barisan peserta bahkan memanjang hingga ke tengah jalan, menunjukkan antusiasme dan kesadaran kolektif akan arti kemerdekaan sejati.
Dengan mengusung tema “Satu Nusa Beragam Budaya, Toleransi Merajut Persatuan dan Kemerdekaan”, upacara ini tidak bergantung pada kemewahan atau fasilitas modern. Tiang bendera dibuat secara gotong royong oleh para pemuda menggunakan bambu, simbol kesederhanaan dan kreativitas khas kampung.
Peserta mengenakan beragam pakaian yang mencerminkan kekayaan budaya lokal, mulai dari kostum petani, baju adat Sasak, hingga pakaian keseharian. Semua bersatu dalam harmoni, memperlihatkan bahwa keberagaman adalah kekuatan dalam merajut persatuan.
Setelah upacara, warga melanjutkan perayaan dengan kegiatan pawai berbasis kupon hadiah, dan sore harinya dilakukan penurunan Bendera yang dipimpin langsung oleh Bhabinkamtibmas Desa Kawo, kegiatan ini diprakarsai oleh Ketua Pemuda Dusun Balemontong II yaitu Hairul Anam.
“Di balik upacara ini, inilah cara kami menyatakan syukur dan melanjutkan perjuangan para pahlawan, dan memupuk Nasionalisme,” ujar Hairul Anam saat dimintai keterangan pada Minggu (17/08/2025).
Kepala Dusun, Abdurrahman, yang pada bulan september 2025 tahun ini akan berhenti/purna tugas masa jabatannya juga turut menyampaikan rasa bangganya. “Kami tidak lagi berjuang melawan penjajah, tapi kami harus tetap semangat untuk menghargai jasa para pahlawan,” katanya, menyiratkan semangat nasionalisme yang kental.
Bagi warga Dusun Ballemontong II, perayaan ini bukan sekadar mengenang sejarah, tetapi juga sebagai bentuk komitmen untuk meneruskan perjuangan kemerdekaan di era modern. Mereka berharap kegiatan ini terus berkembang dan melibatkan lebih banyak warga se-Desa Kawo di tahun-tahun mendatang.
Upacara sederhana ini menyimpan pesan kuat: bahwa kemerdekaan bukan hanya soal kemenangan masa lalu, tetapi tentang menjaga semangat perjuangan, toleransi, dan kebersamaan dalam kehidupan sehari-hari.
"Kami juga membuat stand UMKM bagi masyarakat yang ingin berjualan, kami dari panitia menggratiskan stand ini sebanyak 12 Stand seperti tahun kemarin, rata-rata penjualan mereka mencapai Rp 800.000 perhari dan tahun ini setelah didata hasil penjualan mereka mencapai 1 juta per hari, dan kegiatan lomba dilaksanakan 5 hari ke depan, maka hasil perputaran uang di Dusun Balemontong II cukup signifikan" ungkapnya. (red)
follow OPSINTB.com | News References dan dapatkan update informasi kami di twitter
Follow OPSINTB.com | News References dan dapatkan update informasi kami di Instagram
follow Instagram Kami