OPSINTB.com - Pagi langit cerah. Suasana dingin masih terasa.
Siswa-siswi SDN 1 Semaya, Kecamatan Sikur, terlihat semangat. Mereka nampak ceria bersama seragam yang dikenakan.
Seperti tak ada rasa dingin. Yang ada bagi mereka bersekolah, belajar demi cita-citanya.
Begitu juga bagi guru di sekolah itu. Mereka tak kalah semangat melihat siswanya datang dengan senyum ceria, berpakaian rapi.
Tapi seketika mereka terperangah. Melihat atap ruang kelas yang sewaktu-waktu bisa saja roboh.
Atap ruangan itu nampak sudah sedikit melengkung. Mungkin karena bangunannya telah menua, plafonnya sudah lapuk.
Tak plak kondisi ini membuat siswa dan guru di ruangan itu dihantui rasa khawatir. Rasa cemas yang dialami siswa, mengusik rasa kemanusiaan.
Pegawai setempat bukannya diam melihat keadaan. Tapi usaha yang dilakukan hingga saat ini tak membuahkan hasil.
"Kami sudah undang Kanit UPTD Sikur untuk melihat langsung," kata Kepala Sekolah SDN 1 Semaya, L Merep Abdul Malik, saat ditemui opsintb.com di ruang kerjanya, Senin (21/7/2025).
Pihak UPTD, berdalih akan segera di perbaiki. Abduk Malik menyebut, ruang kelas yang rusak ini sudah pernah di laporkan ke dinas terkait. Namun, hingga saat ini belum ada respon.
Dia dari berbagai usaha yang ditempuh, ia hanya bisa berdoa agar ruang kelas itu segera diperbaiki.
Dia menerangkan, ruang kelas ini sudah berdiri puluhan tahun. Saat ini kondisinya sudah mau roboh.
Sebab, janji hanya tinggal janji yang didapati. Tanpa ada kepastian kapan dapat di perbaiki.
Lantaran itu dirinya mangku cemas, sebab dia takut sewaktu-waktu bangunan ini roboh dan menimpa siswa disini yang berada didekat bangunan.
Siswa di sekolah tersebut berjumlah 180 lebih sampai tahun ini. Kondisi ini, tak membuat mereka kehilangan semangat untuk tetap mencetak siswa berprestasi.
"Siswa siswi kita di SDN 1 Semaya ini banyak yang berprestasi dibuktikan banyaknya piala yang berjejer terpampang di depan ruangan kepala sekolah," ujarnya.
Untuk tahun ajaran ini, ruang kelas itu tidak digunakan untuk proses belajar mengajar. Karena sangat membahayakan bagi siswa.
Untuk antisipasi dan demi keselamatan, saat ini siswa tidak belajar di ruang kelas tersebut. Tapi dipindahkan ke tempat yang lain meskipun dengan kondisi yang seadanya, terpenting proses belajar bisa tetap berjalan.
"Dulu ada rehab namun yang kena hanya dua kelas dan hanya satu yang rusak ini tidak diperbaiki," terangnya. (zaa)
follow OPSINTB.com | News References dan dapatkan update informasi kami di twitter
Follow OPSINTB.com | News References dan dapatkan update informasi kami di Instagram
follow Instagram Kami