OPSINTB.com - Komunitas Pemerhati Pekerja Migran Nusa Tenggara Barat (NTB), gelar dialog ketahanan sosial. Kegiatan yang berlangsung di Lapangan Futsal An Najm, Desa Montong Tangi, Kecamatan Sakra Timur ini tujuannya ialah dalam rangka pencegahan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di wilayah NTB, Kamis (24/7/2025).
Ketua Komunitas Pemerhati Pekerja Migran NTB, Muh Efendi menyampaikan, edukasi digelar untuk mengenalkan berbagai persoalan yang berkaitan dengan TPPO, agar masyarakat yang hadir dapat menjadi agen penyebaran informasi dan edukasi di lingkungan terdekat mereka.
“Saya berharap teman-teman OKP dan pemuda bisa menjadi bagian dari kampanye bersama kita, agar persoalan TPPO ini terbuka dan bisa dicegah sedini mungkin,” ucap Muh Efendi dalam sambutannya.
Kegiatan ini juga mendapat apresiasi dari Pemerintah Kabupaten Lombok Timur. Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Lombok Timur, M Khairi, yang hadir mewakili Bupati Lombok Timur, menegaskan pentingnya sinergi dalam mencegah TPPO.
“Kegiatan seperti ini sangat membantu kami di Disnaker untuk mensosialisasikan bahaya TPPO kepada masyarakat, terutama dalam mencegah mereka dari jebakan tekong atau calo yang memberangkatkan ke luar negeri secara ilegal,” kata Khairi.
Khairi mengungkapkan bahwa tingginya angka TPPO di Lombok Timur, tak lepas dari kondisi sosial ekonomi masyarakat. Banyaknya alih fungsi lahan pertanian menjadi bangunan, menyebabkan menurunnya lapangan pekerjaan, sementara mayoritas masyarakat Lombok Timur bekerja sebagai petani.
Akibatnya, banyak yang memilih pergi ke luar negeri untuk mencari penghidupan. Ini dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggung jawab. Misalnya, ada PT yang merekrut tenaga kerja dengan janji diberangkatkan ke Malaysia, tapi malah dikirim ke Arab Saudi tanpa kepastian kerja.
Ia menambahkan, Lotim merupakan pengirim tenaga kerja terbesar kedua di Indonesia setelah Indramayu. Namun, ia menekankan bahwa motivasi masyarakat Indramayu berbeda, karena lebih pada faktor sosial daripada ekonomi.
“Di Lombok Timur, motivasinya karena ekonomi. Tapi di Indramayu, pergi ke luar negeri dianggap sebagai simbol status sosial,” ungkapnya.
Namun di Provinsi NTB, kata Khairi, Lombok Timur nomer 4 mengirim TKI dan TKW ke luar negeri. Untuk itu, dia mengimbau masyarakat yang ingin bekerja ke luar negeri agar berkonsultasi terlebih dahulu dengan Disnaker.
“Silakan datang ke Disnaker jika ingin berangkat ke Arab Saudi, Polandia, atau negara lain. Tanyakan apakah PT yang merekrut benar-benar punya job order. Kalau tidak ada, pasti kami larang,” tegasnya.
Turut dihadiri oleh perwakilan BP3MI NTB, Kanit PPA Polres Lombok Timur, OKP, tokoh pemuda, dan masyarakat setempat. (zaa)
follow OPSINTB.com | News References dan dapatkan update informasi kami di twitter
Follow OPSINTB.com | News References dan dapatkan update informasi kami di Instagram
follow Instagram Kami