Menuju Indonesia Emas 2045, Prof Kadri tekankan perkuat nilai Pancasila - OPSINTB.com | News References

18/05/25

Menuju Indonesia Emas 2045, Prof Kadri tekankan perkuat nilai Pancasila

Menuju Indonesia Emas 2045, Prof Kadri tekankan perkuat nilai Pancasila

 
Menuju Indonesia Emas 2045, Prof Kadri tekankan perkuat nilai Pancasila

OPSINTB.com - Guru Besar Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram, Prof Dr Kadri menegaskan, Pancasila memegang peran sentral sebagai pemersatu bangsa dalam mewujudkan visi besar Indonesia Emas 2045. 


Dalam pandangannya, nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila merupakan fondasi utama yang harus tetap dijaga dan diinternalisasi dalam setiap aspek pembangunan bangsa.


“Di tengah masifnya perkembangan teknologi dan sosial, kontribusi generasi muda menjadi kunci utama. Tapi pembangunan ini harus tetap berpijak pada nilai-nilai Pancasila,” ujarnya saat ditemui di kampus UIN Mataram, Jumat (16/5/2025).


Prof Kadri menekankan pentingnya menanamkan nilai-nilai spiritual dan religiusitas dalam setiap langkah pembangunan menuju Indonesia Emas. Menurutnya, kemajuan ekonomi tidak boleh mengorbankan karakter, etika, dan nilai-nilai keagamaan masyarakat.


"Kita bisa saja maju secara ekonomi, tapi jangan sampai spiritualitas dan karakter bangsa kita melenceng dari nilai agama. Agama apapun, baik Islam, Hindu, Kristen, dan lainnya, harus tetap menjadi ruh dari pembangunan nasional,” katanya.


Ia mengingatkan bahwa sila pertama Pancasila, yakni Ketuhanan Yang Maha Esa, bukan hanya simbol, melainkan fondasi moral yang harus terus mewarnai setiap kebijakan dan tindakan masyarakat.


Lebih lanjut, Prof. Kadri menyoroti pentingnya nilai kemanusiaan yang adil dan beradab sebagai bagian dari pembangunan berkelanjutan. Ia menekankan bahwa Indonesia Emas tidak boleh hanya dirasakan oleh segelintir kalangan.


“Kita harus pastikan bahwa kemajuan ini dinikmati semua lapisan masyarakat. Jangan sampai ada yang tertinggal, masih terjebak dalam kemiskinan atau mengalami penindasan secara ekonomi,” tegasnya.


Bagi Prof. Kadri, kemajuan Indonesia pada 2045 akan kehilangan makna jika nilai kemanusiaan tidak ditegakkan. 


"Keadilan sosial dan penghormatan atas hak asasi harus menjadi prinsip utama, baik dalam relasi internal antarkelompok masyarakat, maupun secara eksternal dalam hubungan antarbangsa," lanjutnya.


Dalam paparannya, Prof. Kadri juga menggarisbawahi pentingnya menjaga nilai persatuan untuk mencapai cita-cita besar bangsa. Menurutnya, tanpa kebersamaan dan harmonisasi sosial, Indonesia Emas hanya akan menjadi mimpi kosong.


"Kalau bangsa ini tercerai-berai, terjebak dalam konflik dan kehilangan semangat persatuan, saya rasa mustahil kita bisa mewujudkan visi Indonesia Emas,” katanya dengan nada serius.


Tak hanya itu, demokrasi juga menjadi salah satu pilar penting yang harus ditegakkan. Ia menilai bahwa demokrasi yang sehat dan partisipatif akan menjadi jaminan stabilitas politik dan sosial yang dibutuhkan dalam menghadapi tantangan masa depan.


“Demokrasi bukan hanya tentang pemilu, tapi bagaimana proses politik berjalan partisipatif dan mendidik. Pendidikan politik harus semakin baik. Jika ada proses demokrasi yang dicederai, pasti akan ada kelompok yang resisten,” ujarnya.


Sebagai penutup, Prof. Kadri menyebut bahwa butir sila kelima ‘keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia’ merupakan nilai puncak dari akumulasi empat sila sebelumnya. 


Menurutnya, hanya dengan pemerataan kesejahteraan dan keadilan yang merata, Indonesia benar-benar dapat disebut sebagai negara maju pada 2045.


“Keadilan sosial hanya bisa terwujud jika seluruh nilai Pancasila ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, dan demokrasi dijalankan secara utuh dan konsisten. Indonesia Emas bukan hanya tentang GDP (pertumbuhan ekonomi) tinggi, tapi tentang seberapa merata kemakmuran dirasakan oleh rakyatnya,” tutupnya. (red)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 OPSINTB.com | News References | PT. Opsi Media Utama