OPSINTB.com - Bupati Lombok Tengah (Loteng), H Lalu Pathul Bahri mengatakan, efesiensi atau pemangkasan anggaran di daerah ini tidak harus menyasar semua aspek. Aspek penting seperti kesehatan dan pendidikan menjadi aspek yang tak terdampak efisiensi.
Adapun aspek lain seperti agenda-agenda tak penting yang dipandang publik menghabiskan anggaran, otomatis akan terdampak.
''Namun, ada titik tertentu yang memang harus menjadi perhatian utama. Seperti pendidikan; tidak perlu dipangkas, kesehatan; tidak perlu, bagaimana kita mau mencapai target Universal Health Coverage (UHC) kalau itu dipotong,'' kata Bupati Lombok Tengah, H Lalu Pathul Bahri saat konferensi pers di Media Center DPRD Loteng, Senin (3/3/2025).
Disebutkan, akibat dampak efesiensi anggaran, kurang lebih anggaran yang terpotong ke Pemda Loteng mencapai Rp 59 miliar. Untuk menyelesaikan proyek-proyek strategis yang sudah dibangun, maka Pemda harus membentuk tim untuk memikirkan jalan penyelesaiannya.
''Bukan berarti kita kena pemotongan lalu kemudian kita tidak mengerjakan, kita harus pikirkan caranya,'' imbuh Pathul.
Di sisi lain, kata dia, ada juga hal-hal penting yang harus dirasionalisasi. Seperti kendaraan dinas di suatu Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang mungkin rusak bisa dirasionalisasi untuk menghilangkan ketidakefisienan.
''Seperti pengadaan ATK, makan minum, dan pengadaan kendaraan dinas bisa ditunda dulu untuk membiayai yang lebih penting seperti jalan, kesehatan, dan pendidikan,'' ujarnya.
Sementara itu, Sekda Loteng, H Lalu Firman Wijaya menyampaikan, dengan adanya efisiensi anggaran, Pemda Loteng berkeinginan untuk minimal bisa membiayai DAK infrastruktur yang dihapus.
''Perlu kiranya memperhatikan alasan efesiensi tersebut. Jangan sampai dengan efisiensi, hal-hal penting tersendat,'' tandasnya. (wan)
follow OPSINTB.com | News References dan dapatkan update informasi kami di twitter
Follow OPSINTB.com | News References dan dapatkan update informasi kami di Instagram
follow Instagram Kami