Lonjakan pasien, Puskesmas Dasan Lekong manfaatkan UGD sebagai ruang rawat inap - OPSINTB.com | News References -->

05/02/25

Lonjakan pasien, Puskesmas Dasan Lekong manfaatkan UGD sebagai ruang rawat inap

Lonjakan pasien, Puskesmas Dasan Lekong manfaatkan UGD sebagai ruang rawat inap

 
Puskesmas dasan lekong lombok timur

OPSINTB.com - Puskesmas Dasan Lekong menghadapi lonjakan pasien akibat meningkatnya kasus diare dan infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) selama musim hujan. 


Selain itu, penyakit seperti demam, batuk, dan pilek turut menjadi salah satu yang diderita masyarakat.


Dokter Puskesmas Dasan Lekong, dr Indah Brillyana Sari mengungkapkan, gangguan pencernaan, khususnya diare, cenderung meningkat selama musim hujan.


"Saat ada kasus, kami segera melaporkannya ke bagian sanitasi, yang kemudian turun ke lapangan untuk memastikan apakah ada penularan lebih lanjut," ucapnya kepada opsintb.com, Rabu (5/2/2025).


Lonjakan jumlah pasien membuat pihak puskesmas harus memanfaatkan ruang Unit Gawat Darurat (UGD) untuk perawatan inap sementara.


"Kami harus memanfaatkan ruang UGD untuk rawat inap, meskipun ruang tersebut sebenarnya digunakan untuk penanganan kecelakaan. Kami tidak pernah menolak pasien," ujar dr Indah.


Dalam menangani diare, pasien dengan kondisi ringan tetap diperbolehkan menjalani perawatan jalan. 


Namun, bagi pasien yang menunjukkan tanda-tanda dehidrasi, mereka harus mendapatkan perawatan inap.


"Selama musim hujan, kami selalu siaga untuk menangani kasus-kasus yang muncul," pungkas dr Indah.


Puskesmas Dasan Lekong terus mengimbau masyarakat untuk lebih memperhatikan kebersihan diri dan lingkungan, serta menjaga pola makan yang sehat guna mencegah penyakit. 


Masyarakat juga diminta segera mendapatkan perawatan jika mengalami gejala diare atau penyakit lainnya.


Senada Kepala Puskesmas Dasan Lekong, M Hermansyah katakan, penyakit diare dan infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) menjadi perhatian utama di Puskesmas Dasan Lekong sepanjang Januari 2025.


Musim hujan yang melanda daerah tersebut diduga menjadi faktor utama meningkatnya kasus penyakit ini.


Dalam sebulan terakhir, tercatat 20 kasus diare, dengan 10 pasien masih menjalani perawatan.


Dia menjelaskan, diare menjadi penyakit yang paling dominan selama musim hujan.


"Kasus yang paling tinggi selama musim hujan ini, khususnya di Puskesmas Dasan Lekong, adalah diare dan ISPA," katanya


Selain diare, kasus ISPA juga mengalami peningkatan signifikan. Tercatat ada 84 kasus, dengan 70 pasien masih menjalani perawatan.


Hermansyah menjelaskan bahwa faktor utama penyebab diare adalah kurangnya kesadaran masyarakat terhadap kebersihan, terutama dalam mengonsumsi makanan dan minum air.


"Masyarakat masih banyak yang mengonsumsi air sumur tanpa direbus, yang bisa menjadi salah satu penyebab diare," jelasnya.


Ia pun mengingatkan agar masyarakat lebih berhati-hati dalam memilih sumber air, terutama di musim hujan yang meningkatkan risiko pencemaran.


Selain diare dan ISPA, penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) juga menjadi perhatian, meskipun jumlah kasusnya masih relatif rendah. 


Saat ini, terdapat dua suspek DBD yang telah dipulangkan setelah menjalani perawatan.


"Kami langsung turun ke lokasi untuk melakukan pengamatan epidemiologi dan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) sebagai upaya pencegahan," tambah Hermansyah.


Sebagai langkah preventif, pihak puskesmas juga intens melakukan penyuluhan kepada masyarakat agar lebih waspada terhadap penyebaran penyakit. (zaa)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 OPSINTB.com | News References | PT. Opsi Media Utama