80 ribu anak di Lotim belum pegang KIA, Dukcapil jemput bola - OPSINTB.com | News References -->

21/02/25

80 ribu anak di Lotim belum pegang KIA, Dukcapil jemput bola

80 ribu anak di Lotim belum pegang KIA, Dukcapil jemput bola

 
80 ribu anak di Lotim belum pegang KIA, Dukcapil jemput bola

OPSINTB.com - Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Lombok Timur (Lotim) mendatangi sejumlah sekolah dasar (SD) hingga SMP untuk memberikan pelayanany pembuatan Kartu Identitas Anak (KIA).


Mengingat target pembuatan KIA di Lotim tahun ini terbilang cukup tinggi yakni mencapai 80.790 anak.


“Pelayanan jemput bola ini dalam rangka untuk meningkatkan cakupan kepemilikan KIA. Untuk layanan jemput bola pembuatan KIA ini kita bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Lotim,” terang Kabid Pemanfaatan Data dan Inovasi Pelayanan Dukcapil Lotim, Musa Azhari, Jumat (21/02/2025).


Jumlah sekolah yang didatangi hanya sembilan sekolah. Hal itu disebutnya sebagai sampel, sekaligus untuk sosialisasi pembuatan KIA.


Masing-masing sekolah yang didatangi hanya melayani satu kelas. Sementara, siswa yang tidak mendapatkan pelayanan pada saat program jemput bola itu, maka akan diajukan oleh masing-masing operator sekolah, melalui aplikasi buat kependudukan secara online (Bakso) yang telah disiapkan oleh Dukcapil Lotim. 


“Yang kita layani hanya satu kelas. Sementara kelas yang lain akan diajukan melalui aplikasi bakso oleh operator sekolah. Nah nanti setalah jadi langsung bisa diambil di kantor Dukcapil,” imbuhnya.


Disebutkannya, target pembuatan KIA pada tahun 2025 ini sebanyak 271.580 anak. Sementara sepanjang bulan Januari hingga Februari ini jumlah anak yang telah mendapatkan KIA sebanyak 6.120 anak. 


Dia membeberkan, total anak di Lotim yang sudah memiliki KIA hingga bulan ini sebanyak 190.790 anak. 


"Sementara yang belum memiliki KIA sebanyak  80.790 atau 17. 85 persen," sebutnya.


KIA, lanjutnya, diperuntukkan bagi anak-anak yang berumur 0 hingga 17 tahun, dengan kriteria anak berusia 0-5 tahun tidak menggunakan pas foto, lima tahun ke atas menggunakan foto.


KIA dinilai sangat penting untuk anak sebagai identitas atau tanda pengenal anak layaknya KTP.


“Jadi KIA ini lebih lengkap ada nama ayah, dan bisa berlaku di seluruh Indonesia. Bahkan kita juga bekerja sama dengan beberapa mitra seperti toko buku, tempat wisata, toko perbelanjaan. Di mana jika membawa kartu ini bisa mendapatkan diskon,” ujarnya.


Kata dia, pembuatan KIA ini tidak menggunakan blangko layaknya KTP. Namun KIA lebih simpel tidak seperti KTP, sehingga tidak akan berpengaruh terhadap stok blangko. 


Tingginya jumlah anak yang belum memiliki KIA di Lotim diakui karena terkendala beberapa hal. Seperti kurangnya pemahaman orang tua terkait manfaatnya.


"Saya optimis target ini bisa tercapai dan semua anak di Lotim dipastikan memiliki KIA," ujarnya.


Sementara itu, Kepala Sekolah SDN 3 Pancor, Hj Rohimah, sangat mengapresiasi inovasi dukcapil Lotim. Pelayanan jemput bola dan Inovasi dan aplikasi Bakso disebutnya sangat membantu siswa dan orang tua wali untuk mendapatkan KIA, mengingat sebagian besar anak-anak di SDN 3 Pancor belum memiliki KIA.


“Alhamdulillah program dari Dukcapil ini sangat membantu kami  karena sebagian besar anak-anak didik kami belum memiliki KIA. Para wali murid juga sangat senang sekali dengan program ini,” ujarnya.


KIA ini sangat penting bagi anak  selain sebagai kartu identitas juga sangat berkaitan dengan Data Pokok Pendidikan (Dapodik) siswa dan menghasilkan data siswa yang valid. (zaa)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 OPSINTB.com | News References | PT. Opsi Media Utama