Lalu Iqbal kunjungi pabrik garam di Bima, siap mendukung swasembada nasional - OPSINTB.com | News References -->

19/01/25

Lalu Iqbal kunjungi pabrik garam di Bima, siap mendukung swasembada nasional

Lalu Iqbal kunjungi pabrik garam di Bima, siap mendukung swasembada nasional

 
Lalu Iqbal kunjungi pabrik garam di Bima, siap mendukung swasembada nasional

OPSINTB.com - Usai menemui korban banjir di Kelurahan Paruga, Kecamatan Rasanae Barat, Gubenur NTB terpilih, H Lalu Muhamad Iqbal, melanjutkan perjalanan mengunjungi pabrik garam yang ada di Desa Donggobolo, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima pada Minggu (19/1/2025).


Pabrik garam yang dikunjungi merupakan salah satu penyumbang utama produksi garam di NTB. Bahkan, pemerintah pusat memberikan perhatian khusus terhadap pabrik ini sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 126 Tahun 2022 tentang Percepatan Pembangunan Pergaraman Nasional, yang menargetkan swasembada garam pada tahun 2024.


Kunjungan ini bertujuan untuk memperkuat sektor dibidang tersebut di wilayah NTB dalam mendukung program swasembada garam nasional.


Pada kesempatan itu, H Lalu Muhammad Iqbal memberikan apresiasi atas upaya industrialisasi garam yang melibatkan teknologi dan koperasi. Ia menegaskan, ukuran keberhasilan industri garam ini tidak hanya dilihat dari aspek produksi, tetapi juga dari kesejahteraan anggota koperasi.


"Keberhasilan industri ini sederhana: apakah anggota koperasi sejahtera atau tidak dan juga petani sejahtara atau tidak," papar Iqbal.


Jika setelah 2 hingga 3 tahun industri ini tidak membuat kehidupan petani lebih baik, berarti sebutnya ada yang salah dalam pengelolaannya


Iqbal menyoroti pentingnya memenuhi standar industri untuk mengurangi ketergantungan impor garam. 


Dirinya berkomitmen untuk memastikan agar produksi garam lokal dapat memenuhi kebutuhan industri nasional.


Dia meapaparkan, pasar garam nasional sangat besar, serta masih impor dalam jumlah besar.


"Artinya, permintaan lebih besar daripada suplai. Tugas kita adalah memastikan suplai garam memenuhi standar industri," tambahnya.


Pabrik garam di Bima ditargetkan untuk memproduksi 20 ribu ton per tahun dan diharapkan dapat meningkatkan kualitas serta kuantitas produksi garam lokal. 


Iqbal menegaskan komitmennya untuk terus mendukung pengembangan industri garam di NTB. Ia berharap pabrik ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengembangkan industri pergaraman yang berkelanjutan dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.


"Kita harus memastikan bahwa industri ini berjalan dengan baik dan memberikan manfaat bagi masyarakat. Saya akan terus memantau perkembangan pabrik ini dan siap memberikan dukungan yang diperlukan," ujar Iqbal.


Kehadiran pabrik garam di Bima, bisa membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat setempat serta memenuhi kebutuhan garam dalam negeri. 


"Dengan peningkatan produksi garam, NTB diharapkan dapat menjadi salah satu produsen garam utama di Indonesia, memperkuat perekonomian daerah, dan berkontribusi pada swasembada garam nasional," ujarnya.


Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan NTB, Muslim mengaku, pabrik ini menjadi pendorong dalam mempercepat pembangunan sektor garam di NTB, yang dapat berkontribusi terhadap swasembada garam nasional pada 2024.


Pembangunan pabrik garam ini menghabiskan anggaran Rp10 miliar dan dilengkapi dengan tiga mesin utama. Mulai mesin pencuci garam, mesin penghancur kristal garam, dan mesin pengering garam. 


Semua mesin ini mendukung operasional pabrik agar dapat menghasilkan garam dengan kualitas terbaik.


Peraturan Presiden Nomor 126 Tahun 2022 memfokuskan pembangunan kawasan usaha pergaraman terintegrasi yang dikenal sebagai Sentra Ekonomi Garam Rakyat (SEGAR). 


"Kita berharap dengan adanya pabrik garam di Bima, dapat meningkatkan kesejahteraan petani garam dan mengurangi ketergantungan Indonesia pada impor garam," harapnya.


Ketua Koperasi Garam, Kisman, yang hadir dalam acara tersebut, menyampaikan, Kabupaten Bima memiliki potensi besar dalam produksi garam. Kisman menekankan pentingnya implementasi Peraturan Daerah tentang perlindungan pertambangan, salah satunya dengan pendirian pabrik garam di wilayah ini.


"Ke depan, penguatan sektor ini akan terus dilakukan," ujarnya.


Kisman meminta perhatian lebih dari Gubernur terhadap Kabupaten Bima, yang memiliki jumlah produksi dan petani garam yang besar. 


Pabrik ini dirancang dengan kapasitas gudang mencapai 1.000 ton per tahun, dan mendapat investasi sebesar Rp11 miliar dari pemerintah pusat. 


"Ini berkat adanya dokumen master plan pengembangan kawasan ekonomi garam yang mengarah pada integrasi sektor ini," pungkasnya. (zaa)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 OPSINTB.com | News References | PT. Opsi Media Utama