OPSINTB.com - Wakil Menteri Pertanian RI, Sudaryono didampingi Bupati Lombok Tengah, HL Pathul Bahri dan Dewan Pimpinan Nasional Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (DPN-HKTI), Fadli Zon melakukan tanam padi varietas Gamagora 7 di Dusun Batu Beleq, Desa Pengembur, Kecamatan Pujut, Senin (6/1/2024).
Bagi masyarakat Dusun Beleq sendiri, hal ini menjadi suatu kebanggaan, sebab lahan mereka kembali terpilih menjadi lokasi pengembangan padi varietas unggulan temuan salah satu doktor Universitas Gadjah Mada (UGM) tersebut.
''Bangga daerah kami kembali terpilih untuk lokasi pengembangan Gamagora 7 ini. Jauh sebelumnya kami persiapkan lahan dengan baik dan membuka sumur bor agar kebutuhan air tercukupi,'' ungkap Zakir, salah seorang warga.
Fadli Zon yang juga menjabat Menteri Kebudayaan RI mengungkapkan, acara tanam padi varietas Gamagora 7 dirancang untuk meningkatkan produktivitas dan ketahanan pangan nasional.
Sebagaimana visi besar Presiden Prabowo Subianto untuk swasembada pangan, maka permasalahan klasik seperti pengadaan bibit, pupuk, dan irigasi harus dituntaskan untuk menunjang hal itu.
''Dalam misi mencapai Indonesia swasembada beras, dimana Lombok Tengah pada 2024 dinobatkan sebagai kabupaten penyangga pangan nasional,'' katanya.
Sementara itu, Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono menjamin permasalahan yang menggangu produktivitas petani seperti pengadaan pupuk sudah tidak terjadi lagi tahun ini.
Ia mengatakan, pemerintah telah menyiapkan 9,5 juta ton pupuk untuk mendukung produktivitas petani, sehingga swasembada pangan dapat tercapai.
''Atas perintah presiden, Desember 2024 daftar sudah diberikan kepada PT Pupuk Indonesia untuk calon penerima 2025, sehingga kios-kios itu tersedia (pupuk),'' kata pria berkacamata itu.
Selain itu, Sudaryono juga membawa kabar baik bagi para petani. Kabar baik tersebut yaitu harga pokok penjualan (HPP) padi dan jagung mengalami kenaikan harga. Untuk padi, yang sebelumnya Rp 6 ribu/kg, naik menjadi Rp 6.500/kg.
Sedangkan jagung dari yang sebelumnya Rp 5ribu/kg naik menjadi Rp 5.500/kg. ''Jadi ini signifikan. Rp 500/kg cukup siginifikan,'' sebutnya.
Selain pemerintah pusat dan daerah, lembaga vertikal lain seperti TNI, Polri, dan Kejaksaan juga diharapkan dapat membantu terwujudnya swasembada pangan. TNI misalnya, kata dia, sesuai MoU diperintahkan untuk mengawal ketahanan padi dan beras.
Sedangkan Polri diperintahkan untuk menanam jagung dengan target 1,2 juta hektar di masing-masing Polda. Untuk Polres dan Polsek bertugas membantu masyarakat mengembangkan tanaman di pekarangan, atau disebut pekarangan bergizi.
''Sesuai MoU dan kesepakatan serta perintah Presiden, keterlibatan antara TNI, Polri, dan Kejaksaan dilibatkan dalam menjaga swasembada pangan,'' ucapnya.
Untuk Kejaksaan sendiri, kata dia, bertugas mengawal distribusi pupuk dan alsintan, dan program-program lainnya. ''Ini sekarang semua kementrian dilibatkan,'' ujarnya. (wan)
follow OPSINTB.com | News References dan dapatkan update informasi kami di twitter
Follow OPSINTB.com | News References dan dapatkan update informasi kami di Instagram
follow Instagram Kami