OPSINTB.com - Enam tahun telah berlalu. Tapi trauma masih menghantui masyarakat Lombok, khususnya warga Sembalun.
Daerah yang berjuluk istana atas awan itu, tergolong rusak parah. Lantaran dekat dengan titik gempa.
Akibatnya sejumlah bangunan luluh lantak. Tak hanya rumah warga, tapi juga gedung sekolah, seperti Sekolah Dasar Negeri (SDN) 02 Sembalun.
Bangunan sekolah yang rusak parah itu hingga kini belum juga direnovasi. Menyisakan kenangan pahit bagi siswa yang sekolah di tempat itu.
Setiap hari, anak-anak harus berdesakan di ruang kelas darurat yang terbuat dari bahan seadanya. Saat hujan, lantainya sering becek, karena atap bocor, dan dinding lapuk.
Kondisi ini tak hanya mengganggu kenyamanan belajar, tetapi juga mengancam keselamatan mereka.
"Anak-anak sering bertanya, kenapa sekolah kita rusak terus. Mereka merasa sedih dan putus asa," ungkap Sahlun, Kepala Sekolah SDN 2 Sembalun Bumbung, Rabu (02/10/2024)
Kondisi sekolah yang memprihatinkan, kata dia, tak hanya berdampak pada proses belajar, tetapi juga pada psikologis siswa. Banyak di antara mereka yang merasa minder dan tidak semangat belajar.
Bagaimana tidak, ucapnya, saat seusianya menikmati asik belajar karena melihat teman-teman sekolah lain belajar di gedung yang bagus, sedangkan mereka harus belajar di tempat yang seperti itu.
Melihat hal itu, bebernya, pihaknya tak hanya berpangku tangan. Namun sudah menempuh beberapa upaya untuk memperbaiki gedung tersebut. Namun belum membuahkan hasil yang signifikan.
Pemerintah daerah maupun pusat, kata dia, seolah abai terhadap nasib ratusan anak yang merindukan ruang belajar yang layak.
"Kami sudah berulang kali mengajukan permohonan, tapi belum ada jawaban yang pasti," ujar Sahlun.
Di balik kondisi sekolah yang memprihatinkan, imbuhnya, tersimpan mimpi besar anak-anak Sembalun. Mereka ingin menjadi orang sukses dan membanggakan orang tua.
Namun, mimpi itu sebutnya terasa begitu jauh, saat fasilitas belajar mereka sangat terbatas.
"Mereka punya potensi yang luar biasa, tapi bagaimana mereka bisa berkembang jika fasilitas belajarnya tidak mendukung?," tanyanya
Kisah SDN 2 Sembalun Bumbung, kata dia, seharusnya menjadi perhatian bersama. Pendidikan adalah hak setiap anak, dan mereka berhak mendapatkan lingkungan belajar yang aman dan nyaman.
"Mari bersama-sama mendesak pemerintah untuk segera merealisasikan renovasi sekolah ini. Jangan biarkan mimpi anak-anak Sembalun terkubur dalam reruntuhan sekolah yang rusak," ajaknya.
Terpisah, Kanit UPTD Kecamatan Sembalun, H. Rumelan, membenarkan apa yang dialami para guru dan siswa SDN Sembalun bumbung.
Ia mengungkapkan, sudah bertahun-tahun kondisi SDN 2 Sembalun Bumbung memprihatinkan. Siswa terpaksa belajar di bangunan darurat yang rusak akibat gempa.
"Kami dari UPTD sudah berupaya maksimal dengan mengusulkan perbaikan berkali-kali, bahkan sampai ke tingkat pusat," tuturnya.
"Kami juga sudah memastikan bahwa data sekolah di sistem Dapodik sudah benar dan lengkap," imbuhnya.
Menurut informasi yang di terima, perbaikan sekolah ini akan dimulai tahun depan (2025). Namun, hingga saat ini kami masih menunggu kepastian dari Dinas Pendidikan Kabupaten.
"Kondisi sekolah yang sangat memprihatinkan ini membuat kami khawatir terhadap proses belajar mengajar," keluh Rumelan.
Tidak hanya sampai di situ, sambung Rumelan, ruang kelas bocor, lantai sering tergenang air saat hujan, dan jumlah ruang kelas sangat terbatas.
"Kami berharap pihak terkait dapat segera menindaklanjuti usulan kami agar siswa-siswa di Sembalun dapat belajar di lingkungan yang layak," pungkasnya.
Menurut informasi yang dihimpun media ini, perbaikan sekolah SDN 2 Sembalun Bumbung akan dimulai tahun depan melalui Happy Hearts Indonesia bersama mitra dari Australia.
Uniknya, ucapnya, bangunan sekolah ini ramah lingkungan karena menggunakan bahan daur ulang sampah plastik. Seperti telah memulai dilakukan pembangunan 6 lokal kelas baru di SDN 1 Gunung Malang dan SDN 3 Seruni Mumbul.
Bahan bangunan ini yang akan digunakan untuk membangun ruang kelas SDN 2 Sembalun Bumbung tahun depan.
"Langkah ini tidak hanya membangun kembali sekolah, tetapi juga mendorong kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan," ucapnya. (kin)
follow OPSINTB.com | News References dan dapatkan update informasi kami di twitter
Follow OPSINTB.com | News References dan dapatkan update informasi kami di Instagram
follow Instagram Kami