Foto: Tangkapan layar video viral joget india. (fb/edhoot goloh)
OPSINTB.com - Video joget salah seorang perempuan remaja viral. Pasalnya aksi tersebut dilakukan di atas panggung kegiatan Seleksi Tilawatil Quran (STQ), perayaan PHBI di Desa Lepak Timur, Kecamatan Sakra Timur.
Video berdurasi 31 detik itu, menampilkan tarian India. Aksi yang diperankan perempuan tersebut mendapat komentar miring dari netizen.
Camat Sakra Timur, Muhsin mengaku kecolongan dengan kejadian itu. Pasalnya, dirinya tak tahu menahu soal acara itu. Ia tahu adanya acara itu pasca viral di medsos, dan langsung konfirmasi ke pemdes.
"Saya dari awal tidak ada yang kasih tau acara itu, makanya saya bilang sama sekdesnya sebenarnya kalau ada kegiatan STQ itu juga bagian dari kegiatan kecamatan dan kabupaten, kenapa tidak dilaporkan, itu saya bilang," ucap Camat Sakra Timur Muhsin, kepada opsintb.com, Jumat (18/10/2024).
Dikatakannya, sekdes juga mengklaim tidak diundang saat pembukaan acara di STQ dan PHBI itu, serta tidak tahu terkait kegiatan tersebut. Padahal, sebutnya, yang bersangkutan merupakan ketua LPTQ tingkat desa.
"Saya juga ndak diundang saat pembukaannya pak camat, ndak tau saya, katanya sekdes itu," tiru Muksin.
Dirinya juga mengaku sudah mengambil tindakan terkait peristiwa itu. Yakni dengan memerintahkan Sekdes Lepak Timur, untuk mencari orang yang mengupload video tersebut, untuk segera dihapus.
Selain meminta agar video itu dihapus, camat juga meminta Ketua LPTQ tingkat desa, paling tidak untuk memberitahukan ke pengurus masjid. Sebab, kata dia, pengurus di lokasi itu tidak mungkin tak mengetahuinya.
Sekdes mengklaim, sambung Muhsin, kegiatan itu merupakan kegiatan mahasiswa KKN di lokasi itu, dalam rangka menyambut maulid. Bukan kegiatan LPTQ tingkat desa. Karena itu sekdes selaku Ketua LPTQ tingkat desa, tidak melaporkan kegiatan itu ke kecamatan. Namun disayangkan, panitia acara tidak cermat menulis banner dengan mengatas namakan STQ.
Muhsin mengatakan, peristiwa ini pertama kali terjadi di wilayahnya. Agar kejadian serupa tidak terulang, ia menghimbau kepada pemdes dan seluruh pengurus LPTQ di wilayah Kecamatan Sakra Timur untuk lebih cermat dan awas. Meski bukan gawe LPTQ, namun sepantasnya diberikan teguran jika dinilai kurang baik.
Selain itu, ia juga berharap agar pihak kampus melakukan pelepasan mahasiswa/i KKN di kantor camat. Tak lain, hal ini untuk menghindari kejadian serupa. “Ke depan, kami berharap kampus melakukan pelepasan peserta KKN di kantor camat. Ini penting agar kami bisa melakukan sosialisasi,” pungkas Mahsun. (zaa)
follow OPSINTB.com | News References dan dapatkan update informasi kami di twitter
Follow OPSINTB.com | News References dan dapatkan update informasi kami di Instagram
follow Instagram Kami