Foto: Ilustrasi sedih. (pixabay)
OPSINTB.com - Tak hanya Khaerul Wardi, ternyata tidak sedikit yang gerah terhadap pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr R Soedjono Selong. Pasalnya, pihak rumah sakit menanyakan prihal uang sebelum melakukan tindakan terhadap almarhum.
Dikutip dari kolom komentar di postingan/akun facebook opsintb.com, banyak warganet yang berkomentar prihal tersebut. Salah seorang warganet mengatakan, para nakes di RSUD diminta ingat akan sumpah janjinya.
"Klo mmg benar begitu kejadian nya berarti rumah sakit lebih dulu soal biaya dari pada menangani atau mengobati pasien.
Mana rasa kemanusiaan nya. Apa soal hidup dan mati uang lbh penting. Ingat sumpah dan janji sebagai perawat dan dokter," tulis akun Jayadi L.
Jayadi L, merasa rasa kemanusiaan berkurang. "Rasa kemanusiaan kurang," ungkapnya.
"Memang negeri konoha min," ungkap akun Abdul Manan Wahid.
Salah seorang warganet lainnya juga mengaku mendapatkan pelayanan tak mengenakan di RSUD.
"Nggak tau menahu sih sama kasus ini, tapi pernah mengalami sendiri kejadian tdk mengenakan di rumah sakit selong. Makanya kalau skrg lebih baik ke risa karena menurut sy pelayanannya lebih baik dan ramah. Mungkin nggak tau ya, mungkin beda pengalaman orang. Mungkin ada yang baik-baik saja di rumah sakit selong tapi ada yang apes kayak saya. Semoga kinerja dan pelayanannya di perbaiki saja terutama komunikasi," tulis akun Mitra Hati Minor Jingga.
Warganet juga mengatakan, pihak Nakes egois.
"Nakes Lotim ini terlalu egois dan sedikit sombong,,,, ngk ada ramahnya," ucap Adijering Pker.
Ada juga yang meminta agar, masyarakat agar membenahi pengetahuannya tentang kesehatan.
"Yang harus dibenahi pengetahuan masyarakat ttg kesehatan," tulis akun Onjenk Zulfahmi Razak.
Yang lainnya berdoa agar pelayanan rumah sakit lebih baik.
"Semoga semua rumah sakit lebih baik lagi pelayanannya," kata Yanti Ardy.
Sebelumnya Direktur RSUD Raden Soedjono Selong, dr HM Hasbi Santoso mengklaim, peristiwa tersebut tak ada hubungan dengan tidak membayarnya administrasi. Pihaknya, kata dia, tidak ada masalah prosedur semacam itu.
"Di prosedur kita tidak ada maslah pembayaran," kata pria yang karib disapa dr Hasbi itu, kepada awak media di ruang kerjanya, Sabtu siang (20/07/2024) lalu.
Sementara itu, salah seorang keluarga almarhum, kepada media mengaku diminta sejumlah uang oleh pihak rumah sakit agar dapat dilakukan CT-Scan. Tapi dari perawat di RSUD menanyakan prihal apakah keluarganya membawa biaya.
"Bawa tidak ibu biaya 1 juta kata pihak rumah sakit itu," terangnya.
Uang itu, imbuhnya, untuk bayar melakukannya Scan dan ada juga biaya lain. Karena masih banyak biaya harus di bayar.
"Sehingga kami bilang ke dia kami nunggu pamannya dulu, karena kita takut, sebab tidak ada uang kami," jelasnya. (zaa)
follow OPSINTB.com | News References dan dapatkan update informasi kami di twitter
Follow OPSINTB.com | News References dan dapatkan update informasi kami di Instagram
follow Instagram Kami