Polisi bantah pihak dr Wisnu laporkan kapten kapal, tetapi... - OPSINTB.com | News References -->

04/05/24

Polisi bantah pihak dr Wisnu laporkan kapten kapal, tetapi...

Polisi bantah pihak dr Wisnu laporkan kapten kapal, tetapi...

 
dr wisnu

Foto: Kapolres Loteng, AKBP Iwan Hidayat (kiri). (wan/opsintb)


OPSINTB.com - Pihak kepolisian membantah bahwa keluarga dr Lalu Wisnu Aditya Wardana melaporkan seorang nelayan atau kapten kapal yang ditumpangi dr Wisnu saat memancing di perairan Pantai Lancing, Desa Mekar Sari, Kecamatan Praya Barat 17 April silam. 


Kapal yang ditumpangi dr Wisnu kemudian terbalik setelah diterjang ombak besar yang menyebabkan dr Wisnu hilang dan hingga kini belum ditemukan. Sementara kapten dan seorang rekan dr Wisnu selamat dalam peristiwa nahas tersebut. 


Diketahui, video pelaporan tersebut beredar luas di dunia maya, sehingga memantik respon masyarakat secara berlebihan. Masyarakat yang awalnya bersimpati atas hilangnya dr Wisnu kini menghujat si pelapor dan memberi dukungan kepada si nelayan. 


Terkait hal ini, Kapolres Loteng, AKBP Iwan Hidayat, menegaskan bahwa yang disampaikan keluarga dr Wisnu adalah bukan melaporkan si nelayan/kapten kapal, melainkan 'pengaduan peristiwa kecelakaan laut'. 


''Sedang kami tindaklanjuti. Yang dilaporkan itu kecelakaan laut,'' kata Iwan Hidayat kepada wartawan di Praya, Sabtu (4/5/2024). 


Yang jelas, tegas dia, Polri akan melaksanakan tahapan dan proses hukum seprofesional mungkin. Kalau memang ada tindak pidana yang dilakukan oleh beberapa pihak, entah itu kapten dan lain sebagainya, proses hukum akan tetap berjalan. 


''Dalam penyelidikan, saksi-saksi dan lain sebagainya yang kami periksa, tidak mengindikasikan itu perbuatan kriminal atau perbuatan yang melawan hukum, kami harus bilang apa adanya,'' tegasnya. 


Sebaliknya, lanjut dia, jika hal itu bukan merupakan sebuah tindak pidana, maka hal itu tidak bisa dipaksakan menjadi tindak pidana. Menurut Iwan, isu yang beredar di masyarakat saat ini adalah karena masyarakat memperoleh berita dari medsos. Sehingga, informasi yang diserap banyak yang hoaks atau tidak terkonfirmasi dengan baik dan benar. 


''Isu ini sebenarnya diperoleh masyarakat dari medsos. Sedangkan kita tau bahwa semua medsos seperti facebok dan lain-lain isinya sampah semua,'' imbuhnya. 


Iwan berharap dengan kejadian ini masyarakat lebih selektif dalam mengakses berita. Apalagi berita yang arahnya akan mendiskriminasikan orang lain atau pihak tertentu. (wan)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 OPSINTB.com | News References | PT. Opsi Media Utama