MT 2, Lombok Tengah kejar target 2,5 juta hektare secara nasional - OPSINTB.com | News References -->

08/05/24

MT 2, Lombok Tengah kejar target 2,5 juta hektare secara nasional

MT 2, Lombok Tengah kejar target 2,5 juta hektare secara nasional

 
Mt 2 loteng

OPSINTB.com - Musim panen (MP) 1 di Kabupaten Lombok Tengah secara keseluruhan sudah hampir 100 persen. Dari total 52 ribu hektare luas sawah di Lombok Tengah, 80-90 persennya sudah panen. Wilayah-wilayah irigasi seperti di Kecamatan Batukliang dan Jonggat bahkan sudah masuk musim tanam (MT) 2 tahun ini. 


''Masuk bulan Mei ini, ini panen-panen terakhir yang paling telat menanam, sehingga mudah-mudahan masih bisa nyambung untuk MT 2 beberapa wilayah selatan,'' kata Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Lombok Tengah, Muhammad Kamrin, Senin (6/5/2024).


Kata Kamrin, pihaknya kini sedang mengejar pemerataan MT 2. Alasannya, Kementrian Pertanian hampir setiap hari meminta laporan ke pihaknya untuk mengejar target tanam di MT 2.


''Secara nasional Lombok Tengah masih minus 2,5 juta hektare,'' imbuhnya. 


Apalagi dengan telah ditetapkannya Kabupaten Lombok Tengah menjadi lumbung pangan nasional. ''Sekarang pemerintah di Kementerian Pertanian menetapkan darurat pangan nasional, artinya kita punya target untuk MT 2 harus kita penuhi sekitar 2,5 juta hektare secara nasional,'' tegasnya. 


Pun dari hasil evaluasi tingkat provinsi yang dilakukan baru-baru ini. Dari seluruh kabupaten/kota di NTB, hanya Kabupaten Lombok Tengah yang mampu menutupi target tanam NTB. 


''Sehingga kita dapat bonus dari kementerian 1000 hektare bantuan sarana produksi (Saprodi) gratis untuk petani,'' ujarnya.


Kamrin menjelaskan, pemerintah sebenarnya menargetkan Lombok Tengah menanam 8 ribu hektare pada MT 1 karena alasan El-Nino. Namun, terget tersebut ternyata bisa dilampaui menjadi 12 hektare. ''Artinya kita sudah surplus empat hektare,'' jelasnya. 


Adapun terkait ketersediaan pupuk pada MT 2, Kamrin menyatakan, petani tidak perlu khawatir. Kementerian Pertanian sudah menaikan jatah untuk para petani yang dari sebelumnya 4,5 juta ton sekarang menjadi 9 juta ton. ''Naik 120 persen dari yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Insyaalloh cukup,'' ungkapnya. 


Dari hasil rapat dengan Menteri Pertanian di Kantor Gubernur NTB beberapa pekan lalu, Kamrin juga berharap petani tidak lagi terkendala dalam mendapatkan pupuk. 


''Jadi Pak Menteri berharap kemarin dengan menunjukkan KTP, petani sudah dapat pupuk. Ini harapannya kemarin. Cuma sekarang, bagaimana pemerintah menata hal-hal seperti ini,'' tandasnya. (wan)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 OPSINTB.com | News References | PT. Opsi Media Utama