Festival Budaya Bettulak Desa Lendang Ara bakal lebih meriah - OPSINTB.com | News References -->

30/05/24

Festival Budaya Bettulak Desa Lendang Ara bakal lebih meriah

Festival Budaya Bettulak Desa Lendang Ara bakal lebih meriah

 
Festival bettulak desa lendang ara
Foto: Rangkaian acara Festival Budaya Bettulak tahun 2023. (tangkapan layar Diskominfotik Loteng)

OPSINTB.com - Pemdes Lendang Ara, Kecamatan Kopang, Lombok Tengah (Loteng) akan kembali menggelar Festival Budaya Bettulak pada 14-16 Juni 2024. Berbagai lomba akan mewarnai festival ini dan sangat dinantikan warga setempat. 


Perayaan Festival Budaya Bettulak kali ini diyakini akan lebih semarak dari tahun sebelumnya. Sehingga warga dari Desa Lendang Ara maupun dari luar desa diharapkan bisa menyaksikan kegiatan ini sampai puncak acara nanti. 


Kades Lendang Ara, Ayunan mengungkapkan, Festival Bettulak ini akan lebih semarak dari tahun lalu. Ada berbagai perlombaan yang akan digelar sebagai side event Bettulak. 


"Di tahun lalu itu side event kami laksanakan sehari. Kalau tahun ini, side event dua hari dua malam. Side event ini nanti akan ada lomba band tingkat pelajar SMA/MA se-Loteng," ungkap Ayunan, Kamis (28/5/2024). 


Selain lomba band, Festival Budaya Bettulak ini juga akan dimeriahkan oleh lomba tari kreasi tingkat pelajar SD/MI se-Kecamatan Kopang. 


Selain itu, lomba hadroh tingkat SMP/MTs se-Kecamatan Kopang, Janapria, Batukliang dan Batukliang Utara juga akan menyemarakkan kegiatan tahunan ini. 


"Yang jadi pembeda tahun ini dari tahun lalu juga adalah pembukaannya kita akan awali dengan karnaval budaya. Karnaval budaya ini kami libatkan masyarakat dari Desa se-Kecamatan Kopang. Dan karnaval ini akan kita lakukan pada 13 Juni siang sekitar pukul 2, itu yang jadi pembeda tahun ini," jelasnya. 


Konsep dari acara ini nanti jalan di pusat desa akan ditutup untuk kendaraan. Sepanjang jalan pusat pemerintahan desa akan dipenuhi UMKM yang menjajakan makanan-makanan khas yang dimiliki Desa Lendang Ara. 


"Kegiatan ini bukan sebagai upaya dalam rangka melestarikan budaya saja, tapi juga meningkatkan perekonomian masyarakat," kata Ayunan.


Oleh karena itu, diharapkan bagi masyarakat untuk sama-sama hadir selama proses pelaksanaan Festival Budaya Bettulak ini, mulai dari gelaran side even hingga malam puncak ritual Bettulak. 


"Kami dari pemdes berharap masyarakat dari luar desa di samping menghadiri side event yang dua hari dua malam itu juga berharap datang pada malam puncaknya untuk hadir bersama-sama mengikuti proses Bettulak ini," tandas Ayunan.


Apa itu tradisi Bettulak? 


Tradisi Bettulak merupakan tradisi yang dilakukan warga Desa Lendang Ara secara turun temurun yang diwariskan para leluhur mereka. 


Bettulak sendiri berarti 'kembali'. Kembali di sini dalam arti mengembalikan wabah penyakit yang disebarkan kepada orang yang menyebarkannya. 


Dapat disimpulkan bahwa Bettulak ini adalah ritual yang bisa mengusir atau menangkal wabah penyakit yang ada di Desa Lendang Ara agar kembali ke empunya dan tidak mewabah ke khalayak ramai. 


Konon ceritanya yang memberikan informasi terkait pelaksanaan kegiatan ritual ini adalah makhluk halus yang disampaikan kepada dukun bahwa; akan ada wabah penyakit besar masuk ke desa. 


Tradisi Bettulak ini memiliki berbagai tahapan prosesi. Prosesi pertama dilaksanakan di masjid desa dengan membaca berzanzi dan doa bersama seluruh lapisan masyarakat. 


Setelah itu, barulah masuk ke acara inti, yakni tradisi Bettulak itu sendiri, dengan cara berjalan membawa obor mengelilingi empat titik pintu masuk atau perbatasan dari Desa Lendang Ara.


Dalam mengelilingi titik pintu masuk desa ini masyarakat membaca burdah atau sholawat sanjungan kepada Nabi Muhammad yang dipimpin tokoh agama setempat selama perjalanan. 


Setelah sampai di titik perbatasan desa, tokoh budaya setempat pada prosesi itu menanam penyawek di empat titik pintu masuk desa sembari membaca jampi-jampi. 


Penyawek sendiri adalah simbol untuk menangkal berbagai penyakit yang akan masuk ke desa sekaligus mengusir wabah penyakit yang ada. Setelah itu, masyarakat secara serentak mengumandangkan azan bersamaan.


Menurut informasi dari tokoh-tokoh masyarakat setempat, ritual Bettulak terakhir kali dilaksanakan pada 1970-an.


Di bawah kepemimpinan Kades Ayunan, ritual ini kembali dilaksanakan pada 2023 setelah menerima wejangan dari tokoh masyarakat serta tokoh budaya. 


Oleh karena itu, pemdes setempat berkomitmen akan menggelar kegiatan ini setiap tahun untuk menjaga kelestarian Bettulak ke depan.


"Kami berkomitmen akan selenggarakan setiap tahun, bahkan kami akan mem-perdeskan Bettulak ini, sehingga rutin dilaksanakan setiap tahun dan menjadi salah satu kegiatan yang dilakukan oleh pemdes dalam rangka melestarikan budaya," pungkasnya. (wan)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 OPSINTB.com | News References | PT. Opsi Media Utama