Foto: Direktur RSUD Praya, dr Mamang Bagiansyah. (wan/opsintb)
OPSINTB.com - Direktur RSUD Praya Lombok Tengah, dr Mamang Bagiansyah angkat bicara terkait viralnya institusi RSUD Praya oleh postingan akun atas nama 'Harta Buan Andani'. Dalam postingannya, akun tersebut menyoroti ketidakpuasannya terhadap pelayanan di RSUD Praya dan menyebut ''RS Se*an ini jak, A*ong jamak Pelayanan RSnik...'', kemudian disertai dengan foto tampilan depan RSUD Praya.
Oleh sebab postingan tersebut, pihak RSUD Praya merasa sangat tercederai dan memberikan peringatan keras.
''Kami tidak anti kritik. Saran dan masukan Anda akan kami terima dengan terbuka. Namun, mohon dengan sangat agar disampaikan pada jalur yang tepat dan terutama dengan bahasa yang santun. Apalagi saat ini kita sedang dalam suasana bulan Ramadan,'' ungkap dr Mamang, Selasa (19/3/2024).
Ia mengatakan, pihaknya sadar masih banyak persoalan pelayanan yang harus dibenahi. Ia menyontoh seperti kursi roda yang tiap tahunnya ada pengadaan, tetapi belum dapat mengimbangi kebutuhan kunjungan pasien yang terkadang membludak pada hari-hari tertentu.
''Contoh lain yang tidak kami pungkiri juga adalah pada hari-hari tertentu lahan parkir sampai tidak mampu menampung kendaraan. Kursi-kursi tunggu di ruang poliklinik pun tidak cukup untuk menampung kunjungan pasien. Kami mohon permakluman dari seluruh saudaraku masyarakat Lombok Tengah, khususnya yang kami layani di RSUD Praya. Pun jika ada keluhan, maka sampaikan pada unit pengaduan di Bidang Pelayanan RSUD Praya,'' sambungnya.
Lanjut dia, seringnya membiarkan narasi-narasi yang merendahkan tenaga kesehatan selama ini perlu disikapi bersama. ''Kita mungkin lemah dan rapuh saat berdiri sendiri, seperti batang lidi yang terpisah, namun saat lidi-lidi itu diikat bersama, mereka membentuk ikatan yang kuat dan tangguh,'' ujar dr Mamang.
Ia menyesalkan postingan yang merendahkan dengan menggunakan kata-kata yang tidak pantas tersebut yang mengacu pada satu dua kekurangan aspek pelayanan di RSUD Praya. Untuk itu, dirinya menegaskan tidak akan mentolerir perilaku semena-mena tersebut.
''Kita bukan menolak kritik dan saran, tetapi kita meminta agar itu disampaikan dengan bahasa yang santun dan beradab,'' kata dia.
Mamang menegaskan, profesi dunia medis tidak menuntut untuk selalu bersabar dan lembut dalam menghadapi celaan yang tidak pantas. Kesabaran, kata dia, ada batasnya, terutama saat ucapan kotor dan tidak terpuji terlontar.
''Saat bagi kita untuk bersatu dan menegakkan standar komunikasi yang pantas, tidak hanya di bulan suci ini, tetapi sepanjang waktu,'' tegasnya.
Dijelaskannya, melalui Unit Humas, RSUD Praya sebenarnya telah membangun komunikasi dengan pemilik akun tersebut untuk mengklarifikasi terkait unggahan/status di media sosial dan meminta agar yang bersangkutan memperbaiki/menghapus postingan tersebut, namun belum tidak ditanggapi.
''Oleh karena itu pada hari ini, Selasa 19 Maret 2024 kami mengambil langkah serius dengan melaporkan peristiwa ini secara tertulis ke Polres Lombok Tengah. Tindakan ini diambil agar sekali lagi menjadi pembelajaran kita bersama. Mari bijak menggunakan media sosial. Agar kritik dan saran dapat disampaikan dengan bahasa yang santun dan beradab,'' ucap Mamang.
Pihaknya berharap langkah-langkah yang diambil ini akan memberikan pesan yang jelas bahwa tidak ada toleransi terhadap penggunaan bahasa yang tidak pantas, terutama menyangkut institusi pelayanan kesehatan yang bertanggungjawab melayani masyarakat dengan profesional dan integritas.
Sementara, dari penelusuran yang dilakukan opsintb.com terhadap akun atas nama tersebut yang sekaligus bertujuan untuk mengkonfirmasi dugaan menjelekkan institusi RSUD Praya, hingga berita ini rilis belum ada tanggapan dari pemilik akun tersebut. (wan)
follow OPSINTB.com | News References dan dapatkan update informasi kami di twitter
Follow OPSINTB.com | News References dan dapatkan update informasi kami di Instagram
follow Instagram Kami