Pangan Loteng aman hingga 150 tahun ke depan

Pangan Loteng aman hingga 150 tahun ke depan

Foto: Bupati Loteng, H Lalu Pathul Bahri. (wan/opsintb)

OPSINTB.com - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Loteng, Lalu Wiranata, menyatakan ketersediaan pangan Loteng aman hingga 150 tahun ke depan. Saat ini, kata dia, sedang disusun peraturan bupati tentang lahan sawah dilindungi (LSD) atau lahan prioritas pertanian berkelanjutan (LP2B).

Tujuannya untuk menentukan berapa jumlah lahan pertanian yang tersisa hingga 150 tahun ke depan. ''Kami sudah menghitung, kita masih aman kalau penduduk kita mencapai 1,8 juta jiwa di tahun 2150,'' ujar Lalu Wiranata usai Musrenbang RPJPD di Kantor Bupati Loteng, Rabu (20/3/2024).

Disebutkan, perkiraan sisa LSD pada 2150 mendatang mencapai 39 ribu hektare dari luas keseluruhan saat ini yang berjumlah 50 ribu hektare. Wiranata menyebut tidak berani main-main jika berbicara masalah pangan.

''Jadi, 100 tahun ke depan kami sudah pikirkan. Kami tidak berani main-main terkait pangan,'' sebutnya.

Adapun bagi para pemilik lahan yang lahannya masuk data LSD, Bapperida sedang memikirkan insentif bagi mereka. Sebab, Bapperida tidak bisa melarang pemilik lahan untuk melakukan pembangunan ataupun menjual lahannya ke orang lain untuk kepentingan pembangunan.

''Ada sanksinya nanti, tapi sanksi itu harus diikuti dengan insentif. Ini kan kita mau ngatur orang di tanahnya, kalau tersinggung bisa ditebas,'' imbuhnya.

Terpisah, Bupati Loteng, H Lalu Pathul Bahri meminta DPRD segera membuat peraturan daerah untuk meminimalisir pengembangan lahan basah/pertanian sebagai lokasi baru pembangunan agar ke depannya lahan basah tidak semakin berkurang. Perda tersebut juga nantinya bisa menjadi refrensi pemerintah daerah dan masyarakat untuk membangun.

''Kami minta DPRD membuat perda tentang itu. Perda tersebut untuk selanjutnya menjadi refrensi kita membangun di kabupaten ini,'' singkatnya. (wan)