Proyek jalan strategis nasional Praya-Keruak belum ada kepastian - OPSINTB.com | News References -->

10/01/24

Proyek jalan strategis nasional Praya-Keruak belum ada kepastian

Proyek jalan strategis nasional Praya-Keruak belum ada kepastian

 
Kepala bappeda loteng

OPSINTB.com - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Lombok Tengah (Loteng), Lalu Wiranata, menyebut hingga saat ini belum ada kepastian terkait kelanjutan pembangunan jalan proyek strategis nasional (PSN) Praya - Keruak, Lombok Timur. 


Padahal, kata dia, pada 2022 silam pihaknya sudah menandatangani berita acara kesepakatan dengan Balai Jalan, Kementerian PUPR di Labuhan Bajo untuk mengeksekusi proyek ini pada 2023. 


''Belum ada lagi (informasi, red) untuk dikerjakan. Kami tidak tau juga alasannya,'' sebut Lalu Wiranata saat dikonfirmasi di Kantor Bupati Loteng, Rabu (10/1/2024). 


Wiranata mengaku pihaknya telah mendatangi Balai Jalan untuk menanyakan masalah penundaan tersebut. Namun, pihaknya tidak mendapatkan jawaban pasti terkait kapan kepastian pengerjaan proyek tersebut. Selain itu, lanjut dia, karena proyek ini dibiayai penuh dari APBN, pihaknya tidak bisa terlalu menekan pemerintah pusat. 


''Karena ini full finance-nya dari APBN, kami jadinya hanya disuruh nunggu saja,'' imbuhnya. 


Namun, pihaknya sepenuhnya tidak mau tinggal diam. Ia mengaku telah melayangkan surat untuk mempertanyakan  persoalan tersebut kembali. 


Dijelaskannya, proyek jalan bypass Praya - Keruak merupakan proyek strategis nasional (PSN). Proyek ini nantinya akan mempermudah akses warga yang datang dari wilayah bagian timur menuju Loteng dan sebaliknya. Sedangkan jalan bypass Praya - Keruak diperkirakan mencapai 20 km lebih. 


''Ini untuk mempermudah akses warga yang akan ke bandara atau wilayah Loteng maupun menuju ke Pelabuhan Lembar di Lombok Barat,'' ujarnya. 


Di Loteng sendiri, PSN baru terealisasi hanya jalan dari Kuta - Songgong saja. Selebihnya PSN menuju ke Pelabuhan Awang juga masih belum ada kepastian. 


''Tapi, kita pastikan yang ada di wilayah kita dahulu. Pertama Songgong - Awang, tapi kami disuruh nunggu,'' tutup Lalu Wiranata. (wan)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 OPSINTB.com | News References | PT. Opsi Media Utama