Murah dan enak, faktor peredaran rokok ilegal di Loteng tinggi - OPSINTB.com | News References -->

10/01/24

Murah dan enak, faktor peredaran rokok ilegal di Loteng tinggi

Murah dan enak, faktor peredaran rokok ilegal di Loteng tinggi

 
Murah dan enak, faktor peredaran rokok ilegal di Loteng tinggi

OPSINTB.com - Peredaran rokok ilegal di wilayah Lombok Tengah (Loteng) terbilang cukup tinggi. Kasat Pol-PP Loteng, Zaenal Mustakim, menjelaskan salah satu faktor penyebab tingginya peredaran rokok ilegal ialah kebutuhan masyarakat terhadap rokok yang sangat tinggi. Ditambah lagi harga rokok ilegal cukup terjangkau dan rasanya yang tak kalah beda dengan rokok legal/resmi. 


''Rokok ini kan kebutuhan semua orang, sedangkan rokok yang resmi ini kan mahal. Orang cari murah, apalagi soal rasa; rokok ilegal ini enak,'' jelas Zaenal Mustakim pada wartawan di Praya, Rabu (10/1/2024). 


Kendati demikian, untuk menekan peredaran rokok ilegal, dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan pemberantasan rokok ilegal. Disebutkan hampir semua wilayah di Loteng rentan terhadap penyebaran rokok ilegal. 


''Kita akan melakukan penyitaan jika kita temukan. Semua titik di wilayah Loteng rentan, karena merokok itu kan di semua tempat,'' imbuhnya. 


Zainal menerangkan, sejauh ini pihaknya belum menemukan adanya perusahaan rokok ilegal di Loteng. Hanya saja, para distributor rokok ilegal selalu bergerak menyebarkan rokok-rokok ilegal tersebut. 


Diakui, tahun lalu pihaknya berhasil menyita 250 ribu batang rokok ilegal dari berbagai wilayah di Loteng, khususnya toko-toko yang menjual rokok ilegal. Sedangkan, untuk tembakau iris, pihaknya menyita hampir 20 ribu gram. 


Terkait razia rokok ilegal, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Bea Cukai Mataram. 


''Untuk pemberantasan rokok ilegal ini, kita tidak bisa jalan sendiri. Kita terpadu dengan Bea Cukai untuk melakukan pemberantasan,'' ungkapnya. 


Pihaknya berharap peredaran dan produksi rokok ilegal menurun. Karena selain merugikan pemerintah, rokok ilegal juga sangat merugikan para pedagang. 


''Karena kalau kami temukan nanti, kami akan sita. Siapa yang rugi kalau bukan pedagang,'' pungkasnya. (wan)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 OPSINTB.com | News References | PT. Opsi Media Utama