Diduga beda pilihan, salah seorang guru yayasan di Suela diberhentikan - OPSINTB.com | News References -->

18/01/24

Diduga beda pilihan, salah seorang guru yayasan di Suela diberhentikan

Diduga beda pilihan, salah seorang guru yayasan di Suela diberhentikan

 
Diduga beda pilihan, salah seorang guru yayasan di Suela diberhentikan

OPSINTB.com - Benar pribahasa yang mengatakan dalam politik itu tidak ada kawan dan lawan yang abadi. Sekarang lawan besok bisa jadi kawan, yang ada hanya kepentingan. 


Hal itu yang nampaknya menimpa Haserul Hadi, salah seorang guru Madrasah Aliyah (MA) di Yayasan Pondok Pesantren (YPP) Miftahul Faizin Nahdatul Wathan (NW) Ketangga, Desa Ketangga, Kecamatan Suela. Dirinya diberhentikan lantaran diduga lantaran beda pilihan Calon Legeslatif (Caleg).


Kepada ospsintb.com, Haserul Hadi menceritakan, awal mula peristiwa dari undangan via aplikasi WhatsApp yang diterimanya dari pihak yayasan prihal rapat terkait koperasi dan guru.


Setelah kumpul, bukannya koperasi yang dibahas oleh pihak yayasan melainkan arah politik. Guru, kata dia, diwajibkan memilih salah seorang calon mulai Presiden, DPR RI, DPRD Provinsi, serta DPRD Kabupaten.


"Sebelum membahas masalah koperasi dan rapat guru, kita rapat masalah politik dan mengajak kami para guru untuk pilih calon yang ditentukan karena sudah ada himbauan," ujar Haserul Hadi, Kamis (18/01/2024).


Rapat tersebut, paparnya, dilaksanakan pada hari Sabtu kemarin. Kemudian selang dua hari dirinya mendapat surat pemberhentian dengan hormat dari yayasan pada hari Senin (08/01/2024).


Ia meyayangkan sikap yayasan yang memberhentikan dirinya tanpa melalui klarifikasi terkait kesalahan yang dilakukan sehingga diberhentikan.


Di lain sisi, dirinya dikirimi pesan WhatdApp berupa himbauan dari Hizbullah NW terkait ajakan yang diharuskan memilih calon tertentu.


"Saya juga dikirimkan imbauan dari Hizbullah," sebutnya.


Tindakan tersebut membuat harga dirinya rusak. Lantaran itu dirinya berencana melakukan upaya hukum. 


Langkah itu disebutnya serius, bahkan ia sudah melakukan konsultasi dengan Ombusman untuk menyelesaikan masalah tersebut.


"Surat-surat sudah kita buat, tinggal kita antar ke Kemenag, Disnaker, dan Ombusmen," katanya.


Upaya itu ditempuh, akuinya, untuk meminta kejelasan terkait alasan pemberhentiannya tersebut.


"Saya ingin tahu kesalahan yang berat itu, saya tidak pernah berbuat apa- apa," terangnya.


Terpisah, Ketua Yayasan Miftahul Faizin NW Ketangga, Hasbullah, yang dihubungi via telpon membenarkan jika pihaknya telah memberhentikan salah seorang guru tersebut. Ia pun tidak menapikkan jika pemberhentian dilakukan lantaran yang bersangkutan sudah memiliki banyak kasus sebelumnya, bukan hanya Pemilu saja.


"Pemberhentian guru itu, ini di kait-kaitkan dengan Pemilu," katanya.


Dirinya mengkalaim yang bersangkutan, diberhentikan lantaran tidak loyal dengan pimpinan. Dirinya menuding yang bersangkutan tidak pernah masuk mengajar selama 1 tahun, sehingga banyak hal pertimbangan pihaknya untuk memecat guru tersebut.


Dia menegaskan, pemberhentian itu bukan karena beda pilihan. Menurutnya, banyak tenaga pengajar di yayasan itu beda pilihan.


"Bukan karena beda pilihan kami berhentikanya, kami hanya sekedar mengajak," ujarnya. 


Ia menerangkan, ajakan tersebut sesuai dengan himbauan dari  pengurus besar NW. Sehingga sikap menolak seharusnya diwujudkan hanya dengan bersikap diam dan tidak membuat kekacauan.


"Kemarin waktu rapat kami sampaikan pengurus besar NW mengajak kita pada calon ini, begitulah," bebernya.


Pihaknya juga mengaku siap jika masalah tersebut dibawa ke ranah hukum. Namun ia menegaskan kondisi ini terjadi hanya masalah etika dan adat yang ada di tengah masyarakat.


"Tidak masalah, kami siap karena kami punya AD/ART," tutupnya. (zaa)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 OPSINTB.com | News References | PT. Opsi Media Utama