Ruang komunitas digital Desa Selagik gelar pelatihan literasi digital

OPSINTB.com - Duta Digital Kabupaten Lombok Timur (Lotim), Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), gelar pelatihan Literasi Digital di Desa Selagik, Kecamatan Terara, dengan tema "Membangun Jembatan Digital Akses, Pemahaman dan Keamanan", Sabtu (4/11/2023).

Duta Digital Lombok Timur, Arlin Yuni Arbianti mengatakan, kegitan ini adalah salah satu Program Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa (P3PD).

"Di dalam Program P3PD ini kan banyak kementerian yang menjadi penyelenggaranya, salah satunya Kementrian Desa (Kemendes) dan ada juga Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri)," ucapnya.

Kemendes, lanjut Arlin, terdapat beberapa program yang telah dicanangkan, salah satunya ialah program desa cerdas (Smart Village) yang digelar di banyak Kabupaten di Indonesia.

Di NTB, bebernya, Program tersebut dilaksanakan di Kabupaten Lombok Tengah, Lombok Timur, Sumbawa, Bima, dan Dompu.

"Kita di Lotim ada 20 Desa Cerdas yang direkomendasikan oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) dan ditetapkan Kementerian Desa, salah satunya Selagik Kecamatan Terara ini," terangnya.

Melalui program itu, Kemendes mengharapkan pembangun desa itu dilakukan by data terutama dalam perencanaan pembangunannya.

"Misalnya kita membuat pelatihan dan lainn sebagainya, itu harus ada datanya," kata Arlin.

Tidak hanya itu, lanjutnya, Kemendes juga berharap agar desa bisa perlahan beralih dari yang manual ke digital, baik dari segi pelayanannya, informasi dan lainnya.

Kegitan itu, jelasnya, merupakan salah satu rangkaian kegiatan dari Smart Village yang di mana setiap desa itu ada kader digital.

"Di desa itu juga ada ruang komunitas digital desa," ucapnya.

Dijelaskannya, ruang komunitas digital desa ini ialah sebuah ruangan yang difasilitasi oleh Kemendes, yang ditujukan sebagai tempat kumpulnya masyarakat dari semua elemen sebagai ajang peningkatan kapasitas.

"Salah satunya seperti pelatihan yang sperti ini, dan itu yang diselenggarakan oleh Ruang Komunitas Digital Desa (RKDD)," sebutnya.

Dikatakannya, prinsip desa cerdas ialah sifatnya bottom up, dimana pelatihan yang diselenggarakan adalah bagian dari diskusi pengelola ruang komunitas digital bedasarkan permintaan atau kebutuhan di desa tersebut.

Arlin berharap ruang komunitas digital ini tetap aktif dan masyarakat bisa terus belajar dan bisa berkumpul berdiskusi dalam membangun desanya dari segala aspek.

"Kita berharap Pemerintah Desa untuk tetap mengaktifkan ruang komunitas digital tersebut, sebagai salah satu tpat yang baik untuk sama-sama belajar memperbaiki Desa dan membangunya," harapnya

Ia berharap program itu mampu sebagai stimulus dari Kemendes sebab keberlanjutan program itu tergantung desa. Pihaknya, sebutnya, sebagai duta digital inginkan kegitan semacam ini terus di perhatikan oleh Kades.

Tak hanya itu, harapan serupa juga kepada peserta pelatihan yang mengikuti kegiatan tersebut agar bisa mendapatkan informasi terkait pelatihan, bagaimana beretika dalam bermedia sosial.

"Yang ikut disini bayak ibu-ibu yang dimana banyak yang bertengkar di medsos sehingga kita harapkan agar masyarakat itu tidak seperti itu," tuturnya.

Sementara itu, PJS Kepala Desa Selagik Lalu Burhanudin, mengapresiasi kegiatan tersebut. Menurutnya, program itu memberikan ilmu yang positif bagi masyarakat prihal cara memanfaatkan teknologi.

Di lain sisi, kata dia, jika kegiatan ini telah berjalan, masyarakat nantinya dapat mengurus keperluan mereka dari rumah. Dengan mengakses pelayanan yang diinginkan.

"Kegiatan Pelatihan seperti ini akan terus didukung lantaran sangat bermanfaat bagi masyarakat Desa Selagik," terangnya

Dirinya berharap masyarakat yang mengikuti pelatihan ini agar bisa menularkan ilmu yang didapatinya, dan tak ketinggalan informasi.

"Harapan kita dengan adanya kegiatan seperti ini masyarakat bisa lebih berkembang dalam menggunakan media sosial untuk kemajuan Desa Selagik ini," tutupnya.

Pelatihan Literasi Digital yang digelar di Aula Kantor Desa Selagik tersebut dihadiri oleh PJS Kepala Desa setempat, Babinsa dan diikuti masyarakat, terutama dari kalangan pemuda, dan disambut baik oleh semua pihak. (zaa)