Perjuangan Yayasan Anak Pantai, dari gempa hingga dapat bantuan dari Belanda - OPSINTB.com | News References -->

28/09/23

Perjuangan Yayasan Anak Pantai, dari gempa hingga dapat bantuan dari Belanda

Perjuangan Yayasan Anak Pantai, dari gempa hingga dapat bantuan dari Belanda

 
Perjuangan Yayasan Anak Pantai, dari gempa hingga dapat bantuan dari Belanda


OPSINTB.com - Terletak jauh dari pusat kota, Sekolah Dasar Islam (SDI) dan Sekolah Menengah Pertama Islam (SMPI) Islah Bina Al Ummah, Yayasan Anak Pantai meresmikan gedung baru. Kegiatan tersebu digelar, Kamis (28/09/2023), di lapangan lembaga pendidikan setempat, tepatnya di Desa Labuhan Pandan, Kecamatan Sambalia, Lombok Timur.


Bangunan berupa gedung itu mendapat bantuan dari donatur asal Belanda, Yayasan Wilde Ganzen, juga uluran tangan dari Anak-Anak Lombok Timur Foundation.


Sekretaris Yayasan Anak Pantai, Hendri, mengutarakan rasa syukur karena bisa meresmikan gedung tersebut dan menjadi sebuah kebanggan bagi sekolah dan masyarakat setempat. 


"Hari ini kami bisa meresmikan gedung sekolah yang menjadi sebuah kebanggan bagi sekolah dan masyarakat Desa Labuhan Pandan," ujar Hendri dalam sambutannya.


Ia menceritakan, sekokah ini berdiri atas inisiatif oleh Almarhum Munawir Haris, sekaligus pendiri Yayasan Anak Pantai. Berangkat dari keperihatinannya sebab anak-anak harus berjalan jauh hanya untuk menempuh sekolah.


Khusunya bagi anak yang berada di Labuhan Pandan Tengah. Mereka harus ke Desa Sambi Elen hanya untuk mengenyam bangku pendidikan.


Lantaran itu dibangunlah SD. Namun dengan berjalannya waktu dirasa tak cukup karena melihat lokasi untuk menempuh jenjang selanjutnya pun masih jauh, dibangunlah SMP agar anak-anak tak lagi pusing mencari tempat bersekolah.


Barulah pada tahun 2018, cikal bakal sekolah ini bisa terwujud. Waktu itu, Bupati Lombok Timur, HM Sukiman Azmy, langsung bertindak peletakan batu pertama.


"Tetapi insyaallah kalau ada ijin dari Allah, kita akan membuat sekolah SMK," ucapnya.


Pembangunan sekolah itu tak mulus. Baru saja berdiri mereka harus menunda cita-citanya lantaran Lombok sedang dilanda gempa. Bahkan seputar wilayah tersebut mengalami dampak paling ngeri ketimbang desa-desa lainnya di Lombok Timur.


Usai gempa, mereka juga terkurung lantaran serbuan bencana non alam, Covid 19. Pihaknya hanya bisa membangun dengan cara nyicil sebagian. Saat itu, Yayasan juga fokus membantu masyarakat dengan cara menyalirkan bantuan berupa sembako.


Akibat kendala itu, siswa-siswi setempat harus berpuas diri belajar di gazebo (berugak) lantaran tak memiliki gedung seperti sekolah yang lain. Utamanya bagi mereka yang menempuh SD.


"Dulu SD ini tidak ada gedungnya, tapi kita mulainya dari berugak, namun berkat jerih payah kerja keras semua dari pihak Yayasan sehingga kita bisa membangun sekolah ini," kenang Hendri.


Bangunan itu baru bisa rampung tahun 2023. berkat bantuan, Mr Hang donatur dari Belanda melalui Yayasannya Anak-anak Lombok Timur Fondation dan Wilde Ganzen asal negara kincir angin itu.


Dikatakannya, hari ini merupakan kebahagiaan. Setelah serangkaian perjalanan panjang sehingga siswa-siswi, dan guru, khususnya masyarakat setempat bisa menikmati gedung baru tersebut.


Ia berharap, semua masyarakat Labuhan Pandan bisa memanfaatkan bangunan itu dengan baik. Karena di sekolah itu gurunya sudah lengkap. 


"Mari kita hidupkan sekolah ini, siapa lagi yang akan mengisi kalau bukan kita," ajaknya.


Selain masyarakat, Hendri juga mengajak pemerintah ikut serta, berpartisipasi membangun yayasan yang menjadi kebanggaan masyarakat Desa Labuhan Pandan itu.


Sementara itu, Camat Sambelia yang diwakili Kasi Kesra, Saroji, memyampaikan ucapan terimakasih dan apresiasi kepada Yayasan Anak Pantai. Sebab perjuangan yang telah dilakukan sejak tahun 2018. 


"Kita tentunya sangat berterimakasih bayak setelah dibangunnya sekolah ini secara langsung ikut mencerdaskan," ungkapnya.


Dengan berdirinya sekolah ini, kata dia, tentunya nanti akan menciptakan generasi-generasi anak bangsa yang mampu bersaing dengan sekolah yang ada di Kecamatan Sambalia. 


"Kami berharap dari Yayasan Anak Pantai ini ada qori dan qoriahnya supaya nanti bisa mengirim ikut lomba di tingkat kabupaten," harapnya.


Acara yang digelar di lapangan sekolah SDI-SMPI Islah Bina Al Ummah di Desa Labuhan Pandan, Kecamatan Sambalia, Kabupaten Lombok Timur, NTB itu, dibuka dengan kalam ilahi dan sebuah tarian dari siswi-siswi, dan dihadiri wali murid serta warga setempat. (zaa)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 OPSINTB.com | News References | PT. Opsi Media Utama