FWMO Lotim gandeng MUI dan Bakesbangpol gelar dialog kebangsaan - OPSINTB.com | News References -->

21/08/23

FWMO Lotim gandeng MUI dan Bakesbangpol gelar dialog kebangsaan

FWMO Lotim gandeng MUI dan Bakesbangpol gelar dialog kebangsaan

 
FWMO Lotim gandeng MUI dan Bakesbangpol gelar dialog kebangsaan


OPSINTB.com - Forum Wartawan Media Online (FWMO) Lombok Timur menggandeng Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) menggelar dialog kebangsaan, yang bertempat di Kantor Kwarcab Lombok Timur, Senin (21/08/2023).


Dialog tersebut digelar untuk memupuk nilai-nilai kebangsaan di tengah-tengah masyarakat. Maka dari itu FWMO pada giat tersebut mengangkat tema “Meningkatkan Nilai-nilai Kebangsaan dan Nasionalisme dengan Semangat Kemerdekaan RI”.


Hadir sebagai narasumber, yakni Sekertaris MUI Lombok Timur, H Sujono AR dan Kabid Pengembangan Nilai-nilai Kebangsaan pada Bakesbangpol Lombok Timur, Suherman. Dan dialog diikuti puluhan wartawan dan perwakilan LSM.


Sujono mengatakan, di usia kemerdekaan RI yang ke 78 ini, walaupun terhitung dewasa namun masyarakat yang ada belum sepenuhnya dewasa dalam menyikapi semua persoalan yang berkembang di tengah-tengah masyarakat.


“Contohnya saja, sampai 78 tahun negara kita merdeka masih ada masyarakat yang enggan upacara dan hormat bendera, ini yang terjadi di tengah masyarakat, karenanya acara seperti ini saya apresiasi sebab kegiatan kemasyarakatan selalu bersentuhan dengan nilai baik dan buruk itu,” ucapnya di depan puluhan wartawan yang hadir di Aula Kantor Kearcab Pramuka Lombok Timur, Senin (21/8/2023).


Lebih lanjut di sampaikannya, kalau bicara baik tidak masalah seperti menghargai lambang negara sebagai bangsa, tapi menilai buruk ini yang sudah mulai mengarah kepada gesekan di tengah masyarakat.


Untuk itulah, MUI juga hadir ditengah masyarakat tidak secara langsung tetapi melalui para pihak yang terlibat di kepungurusan MUI Lombok Timur. Satu di antara langkah yang di tekankan oleh MUI adalah menanamkan sikap saling menghargai di tengah masyarakat


“Bagaimanapun juga kita tidak boleh menganggap diri kita yang paling benar, kecuali dalam nasionalisme negara kita yang paling benar, tapi ketika mengacu ke pelajaran agama tidak seperti itu, mengatakan diri yang paling benar dan semua salah itu tidak baik,” kata dia.


MUI dengan serius mengatasi persoalan pemahaman perbedaan tersebut, salah satunya bukan hanya saja ditengah tengah berbangsa namun juga beragama


“Kami hadir untuk bagaimana mereka tidak terlalu jauh menjadikan perbedaan itu menjadi media terjadinya sebab perpecahaan itu,” katanya. (yan)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 OPSINTB.com | News References | PT. Opsi Media Utama