Miris! Oknum staf Desa Batu Nampar segel Polindes, layanan kesehatan lumpuh - OPSINTB.com | News References -->

23/06/23

Miris! Oknum staf Desa Batu Nampar segel Polindes, layanan kesehatan lumpuh

Miris! Oknum staf Desa Batu Nampar segel Polindes, layanan kesehatan lumpuh

 
Miris! Oknum staf Desa Batu Nampar segel Polindes, layanan kesehatan lumpuh


OPSINTB.com - Penyegelan fasilitas kesehatan (faskes) terjadi di Desa Batu Nampar, Kecamatan Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur pada Rabu (21/6/2023) sekitar pukul 14.00 Wita. Sasaran penyegelan merupakan pondok bersalin desa (Polindes). 


Kepala Desa Batu Nampar, Mursidin membenarkan kejadian tersebut. Kata dia, penyegelan dilakukan oleh oknum staf desa setempat, inisial LLH beserta orang-orang suruhannya yang berjumlah sekitar 5 orang. Mereka menyegel dua ruangan Polindes, yakni ruang bersalain dan ruang pelayanan umum. Tidak hanya itu, mereka juga mengeluarkan seluruh barang-barang serta peralatan medis Polindes.


"Kami punya bukti video dan foto saat penggeregahan atau penyegelan sepihak dari oknum-oknum tersebut. Kami juga ada saksi," beber Mursidin kepada opsintb.com, Jumat (23/6).


Kepala desa dua periode itu sangan menyayangkan kejadian tersebut. Terlebih ini dilakukan oleh oknum staf desa. Padahal, kata dia, Polindes tesebut sudah berdiri puluhan tahun. "Tapi sekarang kami digugat dan oknum ini menyuruh orang-orang untuk menyegel, tanpa berpikir panjang mereka lansung mengeluarkan barang-barang serta peralatan medis di Polindes kami, bahkan mengusir bidan desa," ungkapnya.


Masih kata Mursidin, penyegelan dilatarbelakangi oleh hak kepemilikan tanah. LLH mengaku, tanah tempat berdirnya Polindes tersebut masih kepunyaanya. Padahal belum ada putusan pengadilan yang ingkrah. "Dan kami juga punya bukti-bukti surat jual beli bahwa tanah tersebut adalah milik desa," tegasnya.


Akibat tindakan sepihak yang dilakukan oleh oknum tersebut, kini aktivitas pelayanan kesehatan di desa setempat lumpuh total. Pasalnya, bidan desa ditarik oleh kepala puskesmas hingga suasan kondusif. Sementara pihak desa terpaksa meminjam rumah warga setempat untuk mengamankan seluruh barang dan peralatan medis Polindes.


Mursidin berharap agar persoalan ini segera diatasi oleh APH, Pemda, serta jajaranya. Pasalnya, mediasi yang telah dilakukan selama satu kali di tingkat kecamatan tidak membuahkan solusi. "Intinya kami ingin masalah ini cepat selesai, kasian masyarakat yang sakit dan ingin berobat. Mereka jadi korban," pungkasnya.


Hingga berita ini diterbitkan, bangunan Polindes masih dalam keadaan tersegel. (yan)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 OPSINTB.com | News References | PT. Opsi Media Utama