OPSINTB.com - Pakar Lingkungan Hidup Lombok Tengah (Loteng), Nujumuddin mengatakan, banjir yang menerjang Kampung Jawa, Kelurahan Praya, Kecamatan Praya, Loteng pada Selasa 18 Oktober 2022 lalu disebabkan pendangkalan sungai.
''Jadi terjadi banjir ini karena pendangkalan sungai. Jadi tidak serta merta selalu isu sampah,'' kata Nujumuddin pada opsintb.com di Praya, Rabu (2/11/2022).
Untuk itu, lanjut dia, perlu ada program pengerukan. Terutama sekali sungai yang ada di Kampung Jawa. Selain pendangkalan, penyebab lain terjadinya banjir adalah penyempitan sungai karena bangunan rumah penduduk yang berjajar di sepanjang bantaran sungai.
''Disamping pendangkalan juga penyempitan sungai karena bangunan penduduk. Dulu sungai itu dalam, tapi kan sisa-sisa bangunan jatuh ke sungai hingga terjadilah pendangkalan,'' imbuhnya.
Ia menjelaskan, batas ke dalaman sungai untuk dikeruk agar tidak terjadi lagi banjir adalah sampai ditemukannya batu cadas. Menurutnya sejak Kota Praya lahir, pemerintah tidak pernah melakukan pengerukan.
''Coba pemerintah meneliti berapa sentimeter terjadi pendangkalan dari dasar sungai awal. Akan kelihatan strukturnya nanti,'' jelasnya.
Lebih lanjut, Nujum mengatakan, jika menggali dan meneliti daerah hulu sungai yang mengalir ke Kampung Jawa, sudah banyak bangunan yang berdiri. Jadi pada saat hujan terjadi, air tidak sempat menggenang di daerah persawahan terlebih dahulu. Semuanya tumpah ke sungai yang dangkal dalam satu waktu.
''Kan sudah tidak ada sawah. Bangunan semua. Jadi langsung menyerbu bagian bawah dalam satu waktu,'' kata Nujum.
Nujum mengungkapkan, selain sungai yang melewati Kampung Jawa, pemerintah juga harus mewaspadai sungai-sungai lain yang melintasi Kota Praya. Karena beberapa bagian sungai juga sudah mulai dangkal dan terjadi penyempitan karena bangunan. (wan)
follow OPSINTB.com | News References dan dapatkan update informasi kami di twitter
Follow OPSINTB.com | News References dan dapatkan update informasi kami di Instagram
follow Instagram Kami