11 siswa terjaring tengah asik nongkrong di pantai saat jam sekolah

11 siswa terjaring tengah asik nongkrong di pantai saat jam sekolah

11 siswa terjaring tengah asik duduk di pantai saat jam sekolah

OPSINTB.com - Kasus siswa siswi bolos pada jam sekolah kembali terjadi. Mereka terjaring sedang asik nongkrong di Pantai Labuan Haji oleh camat setempat, Kasi Trantib beserta staf yang tengah melakukan giat rutin di lokasi wisata pantai tersebut.

Mereka ditemukan tengah duduk-duduk di beberapa titik di sepanjang pinggir pantai menggunakan pakaian sekolah, pada saat masih jam sekolah tengah berlangsung.

Camat Labuhan Haji, Baiq Lian Krisna Yutarti mengatakan, ia bersama jajaran menemukan siswa-siswi mengunakan pakaian sekolah sebanyak 11 orang. Tengah asyik duduk di beberapa titik di sepanjang pinggir pantai Labuhan Haji.

"Yang kami temukan sebayak 11 orang, 5 orang siswa dan 6 orang siswi," terang Camat Labuan Haji, Baiq Lian Krisna Yutarti, Rabu (2/11/2022).

Dari hasil intigrogasi, kata dia, alasan mereka bermacam-macam. Yakni ada yang berdalih, sekolah telah dipulangkan lantaran guru ada kegiatan. Yang lainnya berasalan terlambat sehingga tak berani masuk.

Tapi, lanjutnya, sebagian besar dari mereka tak berani mengungkapkan alasannya.

Atas peristiwa itu, pihaknya telah membawa siswa-siswi tersebut ke kantor camat setempat guna pembinaan. Berupa teguran serta peringatan untuk tak mengulangi perbuatan mereka.

"Apapun alasannya tidak dibenarkan berada di lokasi tesebut maupun lokasi lainnya dengan seragam sekolah pada saat jam belajar masih berlangsung," ucapnya.

Dikatakan, pihaknya telah menyampaikan langsung data kesebelas siswa-siswa tersebut ke Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Lotim, melalui pesan WhatsApp.

Dengan tujuan, dinas bisa berkoordinasi dengan sekolah mereka guna pembinaan lebih lanjut. Baik berupa pemberian teguran, juga meningkatkan pengawasan kepada siswa sekolah terkait.

Tidak hanya itu, ia juga memberikan teguran kepada para pedagang di pinggir pantai Labuhan Haji. Agar tidak melayani jika siswa-siswi datang pada saat jam sekolah.

"Kita juga meminta kepada salah satu pemilik lapak untuk membongkar dinding lapaknya yg menyerupai bilik agar terbuka dan tidak tertutup untuk meminimalisir bilik tersebut agar tidak dipergunakan untuk berbuat yang tidak-tidak," terangnya.

Kegiatan serupa tidak hanya dilakukan pada hari ini saja, melainkan menjadi agenda rutin yang dilakukan. (zaa)