SMPN 6 Jonggat jadi sekolah khusus anak yatim - OPSINTB.com | News References -->

04/10/22

SMPN 6 Jonggat jadi sekolah khusus anak yatim

SMPN 6 Jonggat jadi sekolah khusus anak yatim

 
SMPN 6 Jonggat jadi sekolah khusus anak yatim

OPSINTB.com - Janji Bupati Lombok Tengah untuk membangun sekolah khusus bagi anak yatim piatu saat peringatan hari Rahman Rahim Day 8 Agustus lalu akan segera terealisasi. Pemkab dan Dinas Pendidikan (Disdik) Lombok Tengah bersama Yayasan Peduli Anak Yatim sudah memilih SMPN 6 Jonggat, Kecamatan Jonggat sebagai lokasinya. 

"Terkait ikhtiar Bupati untuk meningkatkan pembelajaran, itu sebagai salah satu sekolah percontohan yang dirintis Disdik atas arahan Bupati. Jadi nanti melalui Yayasan Peduli Anak Yatim akan kita pusatkan sumber pembelajarannya di sana," kata Kepala Bidang Sarana Prasarana Disdik Lombok Tengah, Lalu Rupawan Joni di Praya, Selasa (4/10/2022).

Langkah selanjutnya SMPN 6 Jonggat akan ditingkatkan kualitas pembelajarannya menjadi boarding scholl atau sekolah berasrama. Akan ada program tambahan semisal dari segi penguatan karakter, pendidikan agama, dan kurikulum lokal. 

Disdik sendiri akan segera melakukan rehab gedung sekolah tersebut. Beberapa ruang kelas akan dijadikan asrama dan peningkatan sistem keamanan juga sedang dirancang. 

"Artinya akan ada penambahan fasilitas. Kita akan rehab sekolah itu. Beberapa ruang kelas nanti akan menjadi asrama," jelas Joni. 

SMPN 6 Jonggat Boarding Scholl akan memulai pembelajaran pada tahun ajaran baru 2023/2024 yang akan datang. Sejumlah wali murid sudah menyatakan minat untuk menyekolahkan anaknya di sekolah tersebut. Pun dengan pemberian beasiswa bagi siswa yang berprestasi, terang Joni, sudah disiapkan oleh Bupati. 

"Jadi nanti ada beasiswa. Yang diharapkan Bupati nanti, ada anak yatim yang mampu sekolah sampai setinggi-tingginya. Akan difasilitasi pokoknya," terang Joni. 

Meski dikhususkan untuk anak yatim, bukan tidak mungkin sekolah tersebut akan menerima siswa umum. Namun untuk proses penerimaan siswa umum akan dilakukan seleksi atau ada kriteria khusus. Jumlah siswa sendiri nantinya akan dibatasi. Dari kelas I sampai dengan III maksimal harus menampung 100 orang siswa. 

"Kelas VII sampai kelas IX itu maksimal 100 orang. Itu untuk tahap pertama atau tahun pertama kita," bebernya. (wan)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 OPSINTB.com | News References | PT. Opsi Media Utama