Pemda Lotim berhasil tekan anak kerdil jadi 17,63 persen - OPSINTB.com | News References -->

19/09/22

Pemda Lotim berhasil tekan anak kerdil jadi 17,63 persen

Pemda Lotim berhasil tekan anak kerdil jadi 17,63 persen

 
Pemda Lotim berhasil tekan anak kerdil jadi 17,63 persen

Foto : Rembuk Stunting Tingkat Kabupaten Lombok Timur. (kin/opsintb.com)

OPSINTB.com - Kerja keras Pemda Lombok Timur tangani stunting atau anak kerdil berbuah manis. Kini, Lombok Timur berhasil memperbaiki posisi dari peringkat ke-9 menjadi peringkat 6 dari 10 kabupaten/kota di NTB. 

"Presentasi stunting kita tahun 2021 turun menjadi 18,8 persen," kata Bupati Lombok Timur, HM Sukiman Azmy pada Rembuk Stunting yang digelar di Gedung Wanita Selong, Senin (19/9/2022).

Dikatakan, per 15 September 2022 prevalensi stunting Lombok Timur berada di angka 17,63 persen. Sebagai gambaran, terangnya, yang menempati rangking pertama itu adalah kabupaten Sumbawa.  

Penduduknya Sumbawa, 350 ribuan jiwa atau dengan angka 8,11 persen. Dengan angka input 96,90.

Kedua, Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) 8,78 persen, dengan angka input 100 persen. Penduduknya sama dengan Kecamatan Masbagik, malahan lebih banyak.

Ketiga, Dompu angkanya 13 persen, angka input 100 persen. Keempat, Kabupaten Bima 13,88 persen posisi input 98,79 persen.

Kelima, Mataram 17,08 persen, dengan 300 ribu penduduk. Di lain sisi modernisasi yang begitu besar daya jangkau yang begitu cepat karena wilayahnya sangat kecil.

Keenam, Lombok timur 17.63 persen persentase input 100 persen. Ketujuh, Lombok Barat 18.69, kedelapan Lombok Utara 22.99, kesembilan Lombok Tengah 20.81 persen, dan kesepuluh Kota Bima 14.18 persen.

"14 persen target minimal, karena itu pada tahun 2023 ini target ini harus dicapai sekarang 17,63 masih ada 3,63 persen," ujarnya.

Ia berharap, Kepala Bappeda bersama Sekda memberikan perhatian khusus masalah anggaran kepada upaya-upaya menurunkan angka stunting ini. Dengan melibatkan banyak pihak. 

Anggaran serupa, kata dia, tak hanya di Dinas Kesehatan saja, namun dimana ada potensi di situ operasional. Begitu juga untuk desa dan seterusnya, agar gerakan ini masif. "Semua bergerak, bila perlu ajak juga yang lain," terangnya.

Supaya bisa bergerak bersama, bisa dibentuk tim tingkat kabupaten. Yang disitu didapati uang transportasinya, agar tak hanya bekal surat perintah.

Menurut Sukiman, ikhtiar tanpa dibarengi dengan finansial maka jangan berharap akan berhasil. Di APBD 2023, agar fokus menyiapkan perangkat dalam rangka menurunkan angka tersebut dengan sebaik mungkin. Bersama dengan kecamatan, kabupaten, instansi vertikal yang ada di Lotim.

"Kita berharap kerja sama dan koordinasi sehingga kabupaten kita ini benar-benar bisa menurunkan angka stunting," ujarnya.

Dalam hal ini, ia melihat peran Kepala Desa (Kades) yang paling banyak. Lantaran itu untuk tahun 2023 mendatang akan diupayakan 29 lokus desa penangan tersebut.

Senada Sekda Lotim, HM Juaini Taofik mengatakan, dari segi ikhtiar Gumi Patuh Karya juara dua. Biasanya stunting beririsan dengan IPM dan juga kemiskinan.

"Biasanya Lotim menduduki nomor urut 8 dan 9, sekarang kita diposisi 6," ujarnya.

Itu artinya, kata dia, kinerja pemerintah dan masyarakat dalam rangka menurunkan stunting cukup baik.

Menurutnya, yang paling nyata perannya kendati kecil ialah kader posyandu. Jika program tersebut bisa dipastikan berjalan, begitu juga dengan sasaran maka ia optimis dapat menurunkan angka stunting ini.

"Teorinya kita tidak bisa mengobati stunting tapi bisa mencegah," pungkasnya. (kin)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 OPSINTB.com | News References | PT. Opsi Media Utama