Cetak siswa-siswi siap kerja, SMKN 1 Sikur gelar workshop - OPSINTB.com | News References -->

28/09/22

Cetak siswa-siswi siap kerja, SMKN 1 Sikur gelar workshop

Cetak siswa-siswi siap kerja, SMKN 1 Sikur gelar workshop

 
Cetak siswa-siswi siap kerja, SMKN 1 Sikur gelar workshop

OPSINTB.com - SMKN 1 Sikur, Lombok Timur menggelar Workshop Budaya Kerja. Kegiatan tersebut digelar di sekolah setempat pada Rabu (28/9/2022).

Kepala Sekolah SMKN 1 Sikur, Hasbi Ahmad mengatakan, kegiatan Workshop Budaya Kerja itu dilakukan sebagai upaya membentuk siswa-siswinya menghadapi dunia kerja. 

Pelatihan tersebut tak hanya dihajatkan untuk siswa, namun juga peserta diambil dari guru di sekolah tersebut.

"Pelatihan ini untuk menjalankan amanah pusat. Ini dirangkai dengan program SMK pusat unggulan, yang mana di SMKN 1 Sikur, program ini sudah masuk program kedua untuk melaksanakan pusat unggulan," kata Hasbi Ahmad kepada opsintb.com ditemui di sela kesibukannya.

Pada dasarnya, kata dia, program tersebut merupakan pusat unggulan. Bagaimana sekolah bisa memunculkan produk terbaiknya.

Di lain sisi, pelatihan ini menekankan pada bagaimana cara membangun mindset, paradigma baru dengan menerapkan pola pikir. Terlebih saat diberlakukannya kurikulum merdeka belajar.

"Kurikulum ini akan lebih pada prototipe, jadi bagaimana menghasilkan produk unggulan," ucapnya.

Hasbi mengatakan, melihat kondisi sekolah, mengacu pada dua jenis yakni ada yang produk dan non produk. Artinya ada yang berbasis barang dan ada yang berbasis jasa. 

Berbasis barang semisal produk tata boga. Secara kebetulan oleh pemerintah pusat pihaknya ditunjuk untuk menjalankan tataboga sebagai produk unggulan.

"Selain workshop ini masih ada lima lagi yang akan kita lalukan di SMKN 1 Sikur ini," ujarnya.

Hal itu dilakukan ucapnya sebagai langkah nyata memberikan pembekalan pada siswa sebelum meraka diterjunkan mengikuti Praktik Kerja Lapangan (PKL) di luar sekolah.

Ia memandang penting untuk memberikan pemahaman kepada siswa tentang industri serta dunia kerja. Agar ke depan, saat turun ke lapangan mereka tidak kaget.

"Program ini benar-benar kami maksimalkan untuk membentuk karakter anak terutama soft skill dan pola pikirnya," ungkapnya.

SMK lanjut Hasbi, pada dasarnya didesain generasi siap kerja. Kemudian setelah bekerja mereka bisa meneruskan pendidikannya, bisa mengembangkan diri dengan berwirausaha.

Jika hal itu dilakukan, menurut dia, 
peserta didik bakal mandiri. Dan itulah disebutnya yang membedakan SMK dengan sekolah lainnya.

Dikatakan Hasbi, pemateri yang didatangkan berasal dari Indonesia Chef Association (ICA) dan pendamping programnya dari perguruan tinggi yaitu Universitas Negri Malang (UM).

"Itu yang membedakan SMK dengan sekolah lain," sebutnya.

Sementara itu, seorang pendamping dalam program SMKN 1 Sikur yang didatangkan dari Universitas Negeri Malang, Yuni Rahmawati memaparkan, workshop yang tengah digelar di sekolah itu ialah mengenai budaya kerja dan mindset change, dan cara berelasi. 

Karena budaya kerja menurutnya, seperti seharusnya yakni untuk mempersiapkan tenaga kerja yang nantinya benar-benar bisa diserap oleh industri.

Oleh karena itu, pihaknya mendatangkan orang yang ekspert industri, guna men-sharing budaya kerja di luar sekolah. Terlebih lagi melihat potensi Lombok, dengan dibranding wisata. Sehingga standar yang harus diterapkan bukan standar lokal melainkan Internasional seperti dalam penguasaan Bahasa Inggris misalnya. 

Mengingat semua hal akan berkomunikasi dengan bahasa Inggris. Dari itu, hal ini tentu disebutnya akan menjadi suatu alasan, bagaimana harus berfikir secara global.

"Maka penting anak-anak harus bisa berbahasa Inggris, terlebih di Lombok adanya Mandalika," jelasnya. (zaa)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 OPSINTB.com | News References | PT. Opsi Media Utama