Warga Praya Timur masih alami krisis air bersih - OPSINTB.com | News References -->

10/08/22

Warga Praya Timur masih alami krisis air bersih

Warga Praya Timur masih alami krisis air bersih

 
Praya Timur masih alami krisis air bersih

OPSINTB.com - Kecamatan Praya Timur (Pratim) termasuk satu dari delapan kecamatan di Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) yang ditetapkan masuk darurat kekeringan. Mengatasi hal itu, pemerintah kecamatan rutin melakukan survei ke beberapa desa yang masuk kategori kering.

Pemerintah kecamatan pun sudah memetakan desa-desa di Pratim yang sudah masuk kategori kering. Desa-desa tersebut di antaranya Desa Beleka, Kidang, Marong, dan Semoyang.

"Ada sejumlah desa di Pratim yang sudah masuk kategori kering. Di antaranya Desa Beleka, Kidang, Marong, dan Semoyang meskipun masih sebagian," beber Sekretaris Camat (Sekcam) Pratim, Jamardi pada opsintb.com, Selasa (9/8/2022).

Meski tak begitu parah, kata Jamardi, masyarakat diharapkan lebih proaktif untuk melapor atau bersurat kepada pihak kecamatan bila benar-benar kebutuhan air bersih sudah mendesak.

Sejauh ini, Jamardi menyebut belum ada dari empat desa di atas yang sudah melapor atau mengirim surat ke pihaknya untuk meminta bantuan.

"Kami harap kalau memang masyarakat sudah sangat kekurangan air segera bersurat, tapi sejauh ini belum ada yang masuk. Mudah-mudahan tidak seperti tahun-tahun sebelumnya," sebutnya.

Sementara itu, Kepala Desa Semoyang, Zulkarnaen mengatakan, wilayahnya masih aman dari status kering. Hal itu, kata Zulkarnaen, terbantu dengan adanya sumur bor yang dibangun pada masing-masing dusun di desanya.

"Alhamdulillah, kebutuhan air warga kami masih tercukupi. Karena memang pembangunan sumur bor sekarang ada di masing-masing kekadusan," kata Zulkarnaen.

Terpisah, H Munawir, salah seorang warga Desa Beleka, saat dikonfirmasi opsintb.com mengaku, krisis air bersih di desanya sudah berlangsung sejak beberapa bulan belakangan ini. Adapun sumur bor yang sudah dibangun pemerintah desa setempat tidak mampu menanggulangi krisis air bagi warga.

Ia pun mengaku setidaknya dua sampai tiga kali dalam sehari dirinya harus bolak-balik untuk mengangkut air bersih dari sebuah pipa milik PDAM yang bocor di pinggir jalan desa.

"Mau bagaimana lagi, ini sudah biasa saya lakukan karena kebutuhan air di rumah sangat kurang," aku H Munawir. (wan)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 OPSINTB.com | News References | PT. Opsi Media Utama