OPSINTB.com - Polsek Kediri berhasil menangkap pelaku pencurian kendaraan bermotor yang terjadi di Dusun Rumak Timur Selatan, Desa Rumak, Kecamatan Kediri, Kabupaten Lombok Barat, dengan modus menginap dan mengaku dekat dengan adik korban, Rabu (26/1/2022).
Kapolsek Kediri, AKP Heri Santoso dalam keterangannya mengatakan pihaknya berhasil mengamankan tersangka curanmor beserta penadahnya.
"Mengamankan tersangka utama pelaku Curanmor inisial DS, laki-laki (20) Desa Mareje, Kecamatan Lembar, Lombok Barat. Kemudian selaku penadah inisial AN, laki-laki (45) asal Jelatang Sedenggang, Desa Sekotong Timur, Kecamatan Lembar, Lombok Barat,” ungkapnya, Kamis (4/8/2022).
Peristiwa ini berawal dari korban memarkir sepeda motor miliknya di garasi, dan pada pagi harinya ketika istri korban akan pergi berjualan keliling, sepeda motor korban hilang di garasi tersebut.
"Sekitar pukul 10.00 Wita, korban ditelepon oleh istrinya yang memberitahukan sepeda motornya sudah tidak ada atau hilang diparkiran garasi rumahnya," katanya.
Adapun sepeda motor milik korban yang hilang yaitu motor jenis Honda Beat warna White Blue. Atas kejadian tersebut korban mengalami kerugian sekitar Rp 10 juta.
"Atas peristiwa yang korban alami, langsung melaporkannya ke Polsek Kediri untuk diproses sesuai hukum yang berlaku," imbuhnya.
Berdasarkan serangkaian kegiatan penyelidikan oleh Unit Reskrim Polsek Kediri, terkuak tim berhasil mendapatkan titik terang, Sabtu (27/8/2022).
"Dari keterangan saksi-saksi di TKP, waktu kejadian terduga pelaku menginap di rumah korban karena berteman atau kenal dengan adik korban. Sehingga dapat mengidentifikasi terduga pelaku dari setelah foto yang bersangkutan ditunjukan kepada saksi-saksi di TKP,” bebernya.
Kemudian ketika Team Dukep mendapatkan informasi bahwa DS sedang diamankan oleh masyarakat di seputaran wilayah Gerung, karena kedapatan mengambil sepeda warga.
"Tim langsung menjemputnya, dan DS mengakui telah melakukan pencurian sepeda motor tersebut, mengaku telah menjualnya kepada AN di Lembar. Dari pengakuan DS, menjual barang sepeda motor tersebut seharga Rp. 1,5 juta," jelasnya.
Kemudian team bergegas menuju lokasi penjualan sepeda motor tersebut, namun saat itu team tidak menemukan AN, malah menemukan satu unit Sepeda Motor Honda Beat warna hitam.
"Ternyata, sepeda motor tersebut sesuai atau identik dengan yang tertera dalam bukti kepemilikan korban. Selain menemukan sepeda motor korban yang telah berubah warna tersebut, juga menemukan satu unit Sepeda Motor Honda CB150R, warna Hijau," lanjutnya.
Ternyata sepeda Motor CBR itu tanpa TNKB, dan ketika diminta kepada keluarga AN menunjukan dokumen kepemilikannya, tidak dapat menunjukkannya.
"Sehingga team menduga bahwa sepeda motor tersebut juga berasal dari hasil kejahatan, dan kita juga amankan," ujarnya.
"Dalam hitungan jam, setelah mengamankan barang bukti tersebut, team mendapatkan Informasi AN, dan langsung menangkapnya saat duduk dipinggir jalan Jelateng," katanya.
AN sempat berupaya melarikan diri, namun dengan sigap team dapat mengamankan yang bersangkutan. Setelah melakukan interogasi, AN mengakui dirinya yang telah membeli, merubah warna, menyimpan dan membawa atau memakai sepeda motor Honda Beat tersebut.
"AN juga mengakui sudah sering membeli dan menjual sepeda motor tanpa dilengkapi dokumen bodong," pungkasnya.
Atas perbuatannya, terhadap DS, disangka melanggar pasal 362 KUHP tentang Tindak Pidana Pencurian dengan ancaman hukuman penjara selama-lamanya lima tahun. Sedangkan untuk AN disangka melanggar pasal 480 KUHP. Tentang dugaan tindak pidana persekongkolan jahat/penadahan dengan ancaman hukuman penjara selama-lamanya empat tahun penjara. (red)
follow OPSINTB.com | News References dan dapatkan update informasi kami di twitter
Follow OPSINTB.com | News References dan dapatkan update informasi kami di Instagram
follow Instagram Kami