PDAM lagi-lagi disinyalir mengalami kerugian Rp 4 milyar - OPSINTB.com | News References -->

15/08/22

PDAM lagi-lagi disinyalir mengalami kerugian Rp 4 milyar

PDAM lagi-lagi disinyalir mengalami kerugian Rp 4 milyar

 
PDAM lagi-lagi disinyalir mengalami kerugian Rp 4 miliyar

OPSINTB.com - Lagi-lagi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Lombok Timur, disebut merugi. Kali ini kerugian disinyalir mencapai Rp 4 milyar.

Hal itu diungkapkan oleh Lembaga Kajian Kebijakan dan Transparansi (LK2T). Mereka menyebut, berdasarkan hasil audit Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun 2021 dan 2022, menemukan banyak kejanggalan.

Hal itu diungkapkan, usai melakukan hearing dengan pihak PDAM, Kabag Ekonomi Setda Lotim yang di fasilitasi oleh Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lombok Timur.

"Dari hasil kajian kami dari audit tersebut kerugian Rp 4 miliyar lebih dan tidak bisa dijelaskan," kata Ketua Harian LK2T, Yuza, kepada awak media ditemui di gedung DPRD Lotim, Senin (15/8/2022).

Dalam laporan itu, bebernya, ada hutang piutang yang tak bisa dijelaskan arahnya kemana. Apakah itu hutang karyawan, pelanggan dan sebagainya.

Di lain sisi, imbuhnya, ada banyak bahasa di situ seperti bayar dimuka. Yang lagi-lagi tak tau arahnya, apakah ke Pemda atau ke Bank dengan nominal yang tak sedikit Rp 700 milyar lebih.

Didapati juga hutang karyawan sebesar Rp 278 juta, yang tak bisa dijelaskan. PDAM, ungkap dia, perusahaan daerah bukan simpan pinjam.

"Yang buat kita heran, Ini kan perusahaan air kok lama-lama menjadi simpan pinjam," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Komisi III, Hasan Rahman mengaku belum mendapatkan laporan mengenai kondisi keuangan tersebut.

"Kadang-kadang laporan itu ada di pimpinan DPRD, tidak nyampai ke pimpinan komisi," ujarnya.

Namun demikian dirinya mengaku, hanya membolak balik laporan pihaknya mengetahui kondisi keuangan tersebut.

Namun demikian, penanganan perusahaan tersebut agar dikelola oleh Perseroan Terbatas (PT). Ia mencotohkan, di Bandung, Jawa Barat, serta di Bandung, Provinsi Bali dan di kota-kota besar sudah tujuan profit bukan, menjual jasa semata. 

"Dan orang-orang yang di taruh itu ialah orang profesional dan tidak pernah diganti karena kepentingan politik," ujarnya.

Sementara itu, PLT Dirut PDAM, Mudahan menjelaskan, kas perusahaan per 31 Desember 2021 sebesar Rp 3 milyar. 

"Sesuai dengan hasil audit dari BPKP pada tahun 2020 PDAM Lombok Timur dinyatakan tidak sehat namun di 2021 dikategorikan sehat," tandasnya. (hkk)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 OPSINTB.com | News References | PT. Opsi Media Utama