Aliansi Mahasiswa Loteng tuntut perbaikan asrama mahasiswa

Aliansi Mahasiswa Loteng tuntut perbaikan asrama mahasiswa

OPSINTB.com - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Lombok Tengah (Loteng) melakukan aksi demo di Kantor Bupati Loteng pada Kamis (25/8/2022). Mereka menuntut Pemda Loteng melakukan perbaikan Asrama Mahasiswa Loteng yang berada di Sangkareang, Mataram.

Radian, selaku orator demo mempertanyakan sikap Pemda Loteng yang selama ini hanya diam melihat kondisi asrama mahasiswa Loteng yang sangat sudah tidak layak untuk ditempati. Berbanding terbalik dengan Kantor Bupati Loteng yang sangat megah padahal pembangunannya menggunakan uang dari rakyat.

''Coba lihat kondisi asrama mahasiswa, sudah sangat tidak layak dan hanya tinggal lantai saja,'' kata Radian dalam orasinya.

Selain itu, para mahasiswa dari berbagai jurusan dan universitas tersebut juga menuntut Pemda Loteng memberikan beasiswa bagi mahasiswa yang berasal dari keluarga kurang mampu. Menurut mereka banyak mahasiswa yang berprestasi yang seharusnya bisa melanjutkan kuliah, tapi terkendala biaya.

''Harapan kami semoga Pemda Loteng memperhatikan mahasiswa yang kurang mampu dengan memberikan beasiswa,'' ujar Radian.

Menjawab tuntutan para mahasiswa, Sekda Loteng Lalu Firman Wijaya yang turun langsung menemui mahasiswa menjelaskan, status pandemi Covid-19 yang masih belum dicabut dan tuntutan pemerintah pusat untuk melakukan recofusing anggaran membuat apa yang sudah direncanakan seperti pembangunan dan termasuk perbaikan asrama mahasiswa masih stagnan.

Selain belum pulihnya Covid, lanjut Sekda, pemda dihadapkan lagi dengan penerimaan PPP3K yang cukup banyak, sehingga untuk saat ini belum bisa merealisasikan apa yang sudah direncanakan.

''Realita atau kenyataannya tidak sejalan dengan apa yang direncanakan karena pandemi,'' jelasnya.

Akan tetapi, Sekda berjanji akan mengutus PUPR untuk melakukan penilaian bangunan asrama mahasiswa tersebut. Hal tersebut untuk mengetahui apakah asrama mahasiswa akan dibangun gedung baru atau hanya dilakukan rehab.

''Alternatifnya kami akan mengutus PUPR untuk melakukan penilaian. Nanti PUPR yang nilai apakah kita rehab atau bagun gedung baru,'' pungkasnya. (wan)